Re: [zamanku] Ricuh Patung Naga Singkawang

2008-12-09 Terurut Topik Sunny
FPI itu alat penguasa diluar status resmi, jadi susah dibubarkan. 

  - Original Message - 
  From: Kencana Parwata 
  To: zamanku@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 08, 2008 3:36 PM
  Subject: Bls: [zamanku] Ricuh Patung Naga Singkawang



  lagi lagi FPI, memang dimana mana FPI ini selalu jadi biang rusuh, FPI bak 
virus yang menggerogoti ketenangan kehidupan beragama yang majemuk.

  hancurkan FPI 
  bubarkan FPI
  FPI meski mereka berkedok agama, sesungguhnya sifatnya jauh lebih kejam 
dibanding komunis.




--
  Dari: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
  Kepada: [EMAIL PROTECTED]
  Terkirim: Selasa, 9 Desember, 2008 20:11:14
  Topik: [zamanku] Ricuh Patung Naga Singkawang




  Refleksi:  Apakah Borobudur akan menemu nasib seperti patung Buddha di 
Bamiyan?

  http://www.equator- news.com/ index.php? mib=berita. detail&id=6899#

  Sabtu, 06 Desember 2008 , 12:08:00

  Ricuh Patung Naga Singkawang
  Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok


   
  Kerumunan warga memenuhi perempatan Jalan Niaga dan Kempol Mahmud guna 
menyaksikan aksi pembongkaran patung naga, Jumat (5/12) siang.
  Pembangunan patung di fasilitas umum memicu konflik. Isu agama merembes 
masuk. Simbol estetika kota pariwisata bercampur politis.

  Singkawang. Gara-gara pembangunan Patung Naga di perempatan Jalan Niaga dan 
Jalan Kempol Mahmud Kota Singkawang, dua kelompok massa nyaris bentrok, Jumat 
(5/12) kemarin. Polisi bertindak cepat, bentrokan bisa dihindari. Pembangunan 
Patung Naga untuk sementara dihentikan. Ketegangan berawal dari rencana Front 
Pembela Islam (FPI), Front Pembela Melayu (FPM) dan Aliansi LSM Perintis 
Singkawang ingin merobohkan patung naga usai salat Jumat, kemarin. Mereka 
mendatangi tempat Patung Naga yang belum selesai dibuat itu. Aksi ini 
mengundang ribuan warga dari penjuru Kota Singkawang dan sekitarnya untuk 
menyaksikan rencana merobohkan patung tersebut.

  Massa dari berbagai elemen mulai berdatangan dan memadati teras ruko di 
sekitar TKP sejak pukul 11.00. Mereka langsung membuat pagar betis mengelilingi 
Patung Naga itu. Pihak Polres Singkawang di-back up Kompi I Pelopor Brimob 
langsung mengamankan situasi.
  Puncak konsentrasi massa yang sempat melumpuhkan arus lalu lintas itu terjadi 
ketika rombongan FPI, FPM dan Aliansi tiba mengendarai pick up dilengkapi sound 
system serta poster bertuliskan aspirasi. Hanya saja di perempatan Jalan 
Sejahtera, iring-iringan massa ini dihadang Pasukan Huru Hara Brimob yang 
menggunakan tameng, rotan dan senjata laras panjang. Blokade aparat dan 
kerumunan massa yang membuat pagar betis semakin menghambat pergerakan 
rombongan yang hendak membongkar patung naga setinggi lima meter tersebut.

  Di sela-sela usaha menerobos blokade, orator FPI meneriakkan tuntutan dan 
unek-uneknya. Mereka secara tegas meminta penghentian dan pembongkaran patung 
naga. Alasannya, belum memiliki izin dari instansi terkait, menyalahi peraturan 
dan berada di tengah-tengah ruang publik. “Seret dan proses hukum pengusaha 
Benny Setiawan yang mendanai pembangunan,” seru para pria bersorban dan 
berkopiah tersebut. FPI yang mencapai ratusan orang juga mendapat umpatan dan 
cacian dari massa yang tidak dikenali identitasnya. “Ayo! Masuk kalau berani. 
Silakan terobos,” teriak sekelompok pemuda yang berbaju lusuh tersebut. 
Mengantisipasi adu fisik dengan sigap aparat keamanan melokalisir dan mengusir 
para pemuda yang bersuara lantang tersebut.

  Sementara kelompok lain, terkonsentrasi di sekitar patung naga. Mereka yang 
berjarak hanya lima meter dari patung naga antara lain Ketua III DAD Singkawang 
Herman Buhing, anggota DPRD Bong Cing Nen dan Noreseng Yosef. Karena tidak 
mengajukan surat pemberitahuan, Waka Polres Singkawang Kompol Ridwansyah 
memerintahkan Aliansi LSM Perintis dan FPM membubarkan diri. Sedangkan FPI 
bertahan hingga pukul 15.00 sesuai izin yang diberikan. Massa mulai 
meninggalkan TKP sekitar pukul 14.30 setelah diarahkan petugas untuk pulang. 
Masyarakat tidak hanya sekadar menonton dari jalan. Sebagian bersusah payah 
mengabadikan momen langka tersebut dengan handy cam, telepon selular dan kamera 
dari ketinggian ruko. 

  Setelah berkoordinasi dengan Polres Singkawang, Ketua DPW FPI Singkawang 
Yudha R Hand bersama FPM dan Aliansi LSM Perintis menggelar pertemuan di Kantor 
Pemkot Singkawang. Walaupun diminta untuk hadir, Wali Kota Singkawang Hasan 
Karman berhalangan. Demi kondusivitas Singkawang, akhirnya Polres memerintahkan 
penghentian sementara pembangunan patung naga di persimpangan Jalan Kempol 
Machmud-Niaga Singkawang. Karena nihil kesepakatan dan keputusan tertulis dari 
Pemkot dan para demonstran, pertemuan akan dijadwalkan kembali. Dari Pemkot 
tampak hadir Asisten Kebijakan Pemerintahan Sofyan Fachri, Kadis Perhubungan 
Yohanes Urip, Kadis Tata Kota Agus Arifin  dan Kadis PU Sueb A Hamid. Sekjen 
Aliansi LSM M Syaifuddin menyatakan telah melaporkan donator pembangu

Re: [zamanku] Ricuh Patung Naga Singkawang

2008-12-09 Terurut Topik uztad murtad
Heran bi Aneh yaa ... selesai sholat jum'at bukannya jadi soleh n alim
malah beringas... kayak kesurupan gituh...
Bisa jadi ter-inspirasi teroris Mumbai... selama sholat jum'at itu mereka 
secara berjamaah minum AO dulu ato nge-drug ... biar kesurupan trus neror...

Wahai ummat islam !!! ... kalian ga perlu MARAH kalo dikatain agama Islam 
isinya ajaran teroris... saudara seiman kalian sendiri koq yang membuktikan...
Jadi ga ada alasan lagi... kalian memfitnah si kafir lah ato si amerika lah ato 
CIA lah

Menjelang Idhul Qurban...kayaknya kurban kambing n sapi blom cukup juga... 
perlu darah manusia juga yaa... sadar ga sih ummat islam ini ?!!
Segeralah MURTAD ... sebelum darah kalian dijadikan kurban sembelihan 
selayaknya kambing seperti baru-baru ini...

murtad nich !!!


--- On Tue, 9/12/08, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Ricuh Patung Naga Singkawang
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, 9 December, 2008, 8:11 PM














 
Refleksi:  Apakah Borobudur akan menemu nasib seperti patung Buddha di 
Bamiyan?
 
http://www.equator- news.com/ index.php? mib=berita. detail&id=6899#
 

Sabtu, 06 Desember 2008 , 12:08:00
 
Ricuh Patung Naga Singkawang
Dua Kelompok Massa Nyaris 
Bentrok

 
Kerumunan 
warga memenuhi perempatan Jalan Niaga dan Kempol Mahmud guna menyaksikan aksi 
pembongkaran patung naga, Jumat (5/12) siang.
Pembangunan patung di fasilitas umum memicu konflik. Isu 
agama merembes masuk. Simbol estetika kota pariwisata bercampur 
politis.

Singkawang. Gara-gara pembangunan Patung Naga di perempatan 
Jalan Niaga dan Jalan Kempol Mahmud Kota Singkawang, dua kelompok massa nyaris 
bentrok, Jumat (5/12) kemarin. Polisi bertindak cepat, bentrokan bisa 
dihindari. 
Pembangunan Patung Naga untuk sementara dihentikan. Ketegangan berawal dari 
rencana Front Pembela Islam (FPI), Front Pembela Melayu (FPM) dan Aliansi LSM 
Perintis Singkawang ingin merobohkan patung naga usai salat Jumat, kemarin. 
Mereka mendatangi tempat Patung Naga yang belum selesai dibuat itu. Aksi ini 
mengundang ribuan warga dari penjuru Kota Singkawang dan sekitarnya untuk 
menyaksikan rencana merobohkan patung tersebut.

Massa dari berbagai elemen mulai berdatangan dan 
memadati teras ruko di sekitar TKP sejak pukul 11.00. Mereka langsung membuat 
pagar betis mengelilingi Patung Naga itu. Pihak Polres Singkawang di-back up 
Kompi I Pelopor Brimob langsung mengamankan situasi.
Puncak konsentrasi massa 
yang sempat melumpuhkan arus lalu lintas itu terjadi ketika rombongan FPI, FPM 
dan Aliansi tiba mengendarai pick up dilengkapi sound system serta poster 
bertuliskan aspirasi. Hanya saja di perempatan Jalan Sejahtera, iring-iringan 
massa ini dihadang Pasukan Huru Hara Brimob yang menggunakan tameng, rotan dan 
senjata laras panjang. Blokade aparat dan kerumunan massa yang membuat pagar 
betis semakin menghambat pergerakan rombongan yang hendak membongkar patung 
naga 
setinggi lima meter tersebut.

Di sela-sela usaha menerobos blokade, orator FPI 
meneriakkan tuntutan dan unek-uneknya. Mereka secara tegas meminta penghentian 
dan pembongkaran patung naga. Alasannya, belum memiliki izin dari instansi 
terkait, menyalahi peraturan dan berada di tengah-tengah ruang publik. “Seret 
dan proses hukum pengusaha Benny Setiawan yang mendanai pembangunan,” seru para 
pria bersorban dan berkopiah tersebut. FPI yang mencapai ratusan orang juga 
mendapat umpatan dan cacian dari massa yang tidak dikenali identitasnya. “Ayo! 
Masuk kalau berani. Silakan terobos,” teriak sekelompok pemuda yang berbaju 
lusuh tersebut. Mengantisipasi adu fisik dengan sigap aparat keamanan 
melokalisir dan mengusir para pemuda yang bersuara lantang tersebut.

Sementara kelompok lain, terkonsentrasi di sekitar patung 
naga. Mereka yang berjarak hanya lima meter dari patung naga antara lain Ketua 
III DAD Singkawang Herman Buhing, anggota DPRD Bong Cing Nen dan Noreseng 
Yosef. 
Karena tidak mengajukan surat pemberitahuan, Waka Polres Singkawang Kompol 
Ridwansyah memerintahkan Aliansi LSM Perintis dan FPM membubarkan diri. 
Sedangkan FPI bertahan hingga pukul 15.00 sesuai izin yang diberikan. Massa 
mulai meninggalkan TKP sekitar pukul 14.30 setelah diarahkan petugas untuk 
pulang. Masyarakat tidak hanya sekadar menonton dari jalan. Sebagian bersusah 
payah mengabadikan momen langka tersebut dengan handy cam, telepon selular dan 
kamera dari ketinggian ruko. 

Setelah berkoordinasi dengan Polres Singkawang, Ketua 
DPW FPI Singkawang Yudha R Hand bersama FPM dan Aliansi LSM Perintis menggelar 
pertemuan di Kantor Pemkot Singkawang. Walaupun diminta untuk hadir, Wali Kota 
Singkawang Hasan Karman berhalangan. Demi kondusivitas Singkawang, akhirnya 
Polres memerintahkan penghentian sementara pembangunan patung naga di 
persimpangan Jalan Kempol Machmud-Niaga Singkawang. Karena nihil kesepakatan 
dan 
keputusan tertulis dari Pemkot dan para demonstran, pertemuan akan dijadwalkan 
kembali. Dari Pemkot tam