SEKITAR MASALAH FREEPORT DI PAPUA
Akhir-akhir ini masalah pertambangan emas dan tembaga yang terbesar di dunia, Freeport di Papua, kembali menjadi persoalan yang ramai dibicarakan oleh banyak kalangan. Majalah dan suratkabar Indonesia banyak menyiarkan hal-hal yang berkaitan dengan hadirnya maskapai besar asing ini. Berbagai golongan mahasiswa telah melancarkan aksi- aksi (termasuk demo) untuk menyatakan kemarahan mereka. Dan banyak LSM yang peduli lingkungan hidup atau organisasi yang berjuang melawan korupsi juga sudah berkali-kali menyuarakan protes mereka. Semuanya ini merupakan pertanda yang menggembirakan, yang menunjukkan bahwa ada kebangkitan kesadaran politik di banyak kalangan mengenai persoalan ini, di samping berkobarnya perlawanan dari sebagian rakyat Papua sendiri. Sebab, masalah Freeport adalah masalah besar yang berkaitan erat dengan sejumlah politik dan praktek rejim militer Orde Baru di bawah Suharto dan konco-konconya di masa yang lalu, yang akibat atau buntutnya sampai sekarang terasa memedihkan hati dan membikin marahnya banyak orang. Boleh dikatakan bahwa kasus Freeport merupakan salah satu dari begitu banyak wajah buruk yang sudah disandang oleh para tokoh rejim Suharto. Karenanya, membongkar kasus Freeport berarti juga membongkar sebagian keburukan dan kebusukan yang sudah dilakukan Orde Baru selama puluhan tahun. Dan terus-menerus membongkar segala kejahatan dan kesalahan rejim militer Suharto dkk adalah kegiatan yang benar, luhur, adil dan sah, dan juga perlu sekali dilakukan, demi hari depan generasi-generasi kita yang akan datang. Selama ini, sampai sekarang, sudah banyak sekali berbagai kejahatan dan kebusukan Orde Baru yang dipaparkan dalam buku-buku, majalah, suratkabar, dan media massa lainnya, baik di Indonesia maupun di luarnegeri. Antara lain tentang pembantaian jutaan anggota dan simpatisan PKI tahun 1965, tentang penahanan ratusan ribu orang tidak bersalah dalam jangka waktu tahunan, tentang ex-tapol yang dirampas hak-hak mereka yang fundamentil sebagai warganegara RI, tentang keluarga para korban peristiwa 65 yang sampai sekarang masih dibikin sangat menderita. Juga sudah banyak sekali tulisan tentang korupsi atau tentang kebejatan moral di kalangan elite atau tokoh-tokoh. Tetapi, kebusukan atau kejahatan politik yang berkaitan dengan Freeport masih kurang sekali diketahui oleh masyarakat luas di Indonesia. Oleh karena itulah, website http://perso.club-internet.fr/kontak) menyediakan rubrik khusus yang menyajikan berbagai dokumen, tulisan, atau komentar tentang PT Freeport Indonesia, yang dihubungkan dengan politik dan praktek yang dijalankan pemerintah Indonesia. Rubrik ini dimaksudkan sebagai ajakan kepada semua fihak untuk ikut merenungkan dan mempersoalkan masalah besar yang sedang dihadapi oleh negara dan bangsa yang berkaitan dengan masalah Freeport ini. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.2.3/281 - Release Date: 14/03/2006 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Serikat-Kaum-Terkutuk/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/