Precedence: bulk PARA TOKOH AGAMA SERUKAN PENGHENTIAN PERTIKAIAN JAKARTA (SiaR, 26/1/99), Sejumlah tokoh agama Senin lalu (25/1) berkumpul di rumah Gus Dur di Ciganjur. Mereka membuat pernyataan bersama menghimbau agar para elite politik segera mengakhiri pertikaian dan tidak lagi memberikan pernyataan yang mengaburkan persoalan yang dapat membingungkan dan memecah belah masyarakat. Pernyataan bersama tersebut antara lain ditandatangani Abdurrahman Wahid, Rozy Munir, Alwi Shihab (Islam), Kardinal Julius Darmaatmadja (Katolik), Pendeta Eka Darmaputra (Kristen Protestan), Bambang Nursemo (Kristen Ortodoks), Candra Setiawan (Konghucu), Jatikusumo (aliran kepercayaan), Ida Rsi Dwiyawari (Buddha), Bikhu Candrvari (Hindu), I Gedong Bagoes Oka (Hindu Bali), JM Patiasina (PGI), Pdt Samuel Purwadisastra (GKI), BK Helen (Brahma Kumaris) dan sebagainya. Dalam pernyataan itu mereka juga mengimbau agar para elite politik untuk mempunyai kearifan dengan lapang dada, sehingga dalam waktu yang singkat bisa mengupayakan rembuk nasional demi kepentingan seluruh masyarakat, bangsa, dan negara. "Para tokoh hendaknya mengutamakan kepentingan bersama dari kepentingan pribadi dan golongan, mengakhiri segala rekayasa, lebih-lebih mempolitikkan agama. Sebab, hal itu hanya membawa akibat pembunuhan, perusakan harta benda, termasuk rumah ibadah, serta berbagai pertentangan yang membawa kehancuran bangsa," tulis Masyarakat Dialog AntarAgama (MADIA). Dalam surat edaran yang juga minta dukungan tandatangan masyarakat umum itu mereka meminta masyarakat untuk tetap bersatu padu serta mewaspadai setiap penyebaran isu atau provokasi yang meresahkan. "Para penyebar isu harus dicari sampai ketemu. Tetapi jika sudah ditemukan, hendaknya dibawa ke aparat keamanan, didampingi tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kebersamaan Antar-umat Beragama, agar penyebar isu itu tidak dianiaya," katanya. Mengenai provokator kerusuhan di Ambon, Gus Dur menegaskan sebenarnya Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto sudah tahu siapa dalang kerusuhannya. Bahkan ia menyebut tidak hanya Ambon, tetapi berbagai kerusuhan di Indonesia akhir-akhir ini. Namun, menurut Gus Dur, Wiranto belum bisa menangkapnya karena belum ada bukti yang kuat secara verbal. "Pak Wiranto sebenarnya sudah tahu siapa dalangnya. Namun dia tidak bisa menangkap dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, belum ada bukti yang mendukung," tegas Gus Dur.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html