Precedence: bulk Rp 200 MILIAR MASUK TIM HABIBIE JAKARTA, (SiaR, 24/8/99). Hasil investigasi Indonesian Corruption Watch (ICW) mengungkapkan sekitar Rp 200 miliar dana Bank Bali (BB) ternyata masuk ke tim sukses Habibie. Dana sebesar itu masuk ke Tim "Siluman" Habibie melalui rekening Anna Buntara, istri Direktur Era Giat Prima (EGP) Joko S. Tjandra. Menurut Koordinator Badan Pekerja ICW Teten Masduki, sejumlah aktor utama yang terlibat dalam tim dana Habibie antara lain Setya Novanto (SN), Marimutu Manimaren (MM), Tanri Abeng (TA), dan Baramuli. "Berkat tekanan orang kuat itu, piutang BB senilai Rp 904 miliar bisa cair. Diduga sebagian dana ditransfer ke PT Arung Gauk Jare, milik kerabat lama TA, lewat BNI Pondok Indah dan Lippo," ungkap Teten. Menurut ICW, keterkaitan TA dan SN terlihat dari bukti-bukti yang ada. Dari data yang ada SN sempat memberi uang kepada Emil Abeng (anak tiri TA) dan pihak terkait. Misalnya untuk keperluan kantor Menneg PBUMN lewat Mondialindo Graha Perdana (milik Emil Abeng). Pada 30 Juni '98 diterima cek No BII CE.835.207 dari SN Rp 15 juta untuk keperluan 'Bapak Eki ke Amerika, sesuai intruksi TA untuk penyelesaian masalah anggota DPR'. Selain itu, nama yang menurut ICW patut dicurigai yakni Joko Tjandra, Rudy Ramli, Pande Lubis, Glenn Yusuf, Farid Harianto, Bambang Subianto, dan JB Sumarlin. Pejabat pemerintah dicurigai karena menghambat pencairan piutang BB. Yang janggal yakni tiga surat BPPN ke BI 1 Juni. Surat pertama No. 380/BPPN/0699 hasil verifikasi pinjaman antarbank, kedua No. 381/BPPN/0699 proses verifikasi, dan ketiga No. 385/BPPN/0699 perintah bayar ke BB. Pembayaran ini karena SKB penjaminan direvisi 14 Mei 1999 dan Surat Kuasa Menkeu ke BPPN 31 Mei 1999. ICW nilai transaksi cessie BB dan EGP melanggar hukum pidana, yakni UU Perbankan No. 10/1998 pasal 49, dan UU Pasar Modal No. 8/1995 Bab X Pasal 86. Sebab, BB tak melaporkan transaksi cessie itu. Sementara itu ICW menilai pemakaian auditor asing Price Waterhouse Coopers (PWC) dinilai tidak akan membongkar tuntas, tetapi hanya untuk konsumsi publik. ICW mendesak DPR segera membentuk tim independen guna menelusuri skandal yang dilakukan 'rezim maling' itu. *** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html