Precedence: bulk GUS DUR MEMULIHKAN MORIL ANGGOTA BARET MERAH JAKARTA, (SiaR, 26/1/2000). Kalau seorang pejabat tinggi setingkat presiden atau menteri berkunjung ke Markas Komando Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, adalah sesuatu yang biasa. Lain halnya kalau yang dikunjungi adalah Markas pada tingkat Grup atau Bataliyon, kalau itu yang terjadi, merupakan pengalaman istimewa bagi prajurit yang dikunjungi. Itulah yang dilakukan Gus Dur saat berkunjung ke Markas Grup 1 Kopassus di Serang, dan Markas Yonif 320/Badak Putih di Pandeglang, Jumat lalu (21/1). Tak pelak kunjungan Gus Dur ini, telah membangkitkan kembali moril prajurit Korps Baret Merah secara keseluruhan, bukan hanya yang berasal dari Grup 1 saja. Citra Korps Baret Merah yang sempat terpuruk setahun lalu, kembali terangkat setelah kunjungan Gus Dur. Apa yang bisa kita baca dari kunjungan Gus Dur tersebut? Ini merupakan langkah konsolidasi Gus Dur dengan Angkatan Darat. Untuk keperluan itu, yang pertama "dirangkul" Gus Dur adalah Korps Baret Merah, karena Kopassus adalah satuan kebanggaan AD. Dengan kata lain, merangkul Kopassus, juga bermakna merangkul AD. Gus Dur sengaja memprioritaskan Kopassus, bahkan satuan teritorial (Yonif 320/Badak Putih), ketimbang mengunjungi satuan Kostrad. Rupanya Gus Dur ingin memberi pelajaran pada Pangkostrad Letjen TNI Djadja Suparman, yang di mata Gus Dur terlihat terlalu jumawa. Setelah melihat Gus Dur berkunjung ke Asrama Kopassus, Djadja Suparman ingin unjuk loyalitas juga pada Gus Dur, dengan mengadakan kursus penyegaran pelatih di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad, Cilodong, Bogor. Ini merupakan manuver Djadja, untuk meyakinkan Gus Dur, bahwa selaku Pangkostrad, Djadja akan setia pada Gus Dur. Upaya ini harus diambil Djadja, agar posisinya terselamatkan, di tengah konflik memanas antara Gus Dur dan Wiranto. Dan sebagaimana kita tahu, posisi "Kelompok Wiranto" secara perlahan rontok. Begitu semangatnya Djadja untuk "mengabdi" pada Gus Dur, sampai ia berani mengklaim bahwa Gus Dur akan segera berkunjung ke kesatuan Kostrad. Padahal menurut sumber di Istana, belum ada konfirmasi soal rencana kunjungan Gus Dur pada satuan di lingkungan Kostrad. Seandainya jadi berkunjung ke kesatuan Kostrad, Gus Dur kemungkinan tidak akan mengunjungi satuan di bawah Brigif 13/Galuh (Tasikmalaya), karena satuan ini pernah dipimpin Djadja Suparman. Satuan di bawah Brigif 13, adalah Yonif 303/Setia Sampai Mati (Garut), Yonif 321/Galuh Taruna (Majalengka), dan Yonif 323/Buaya Putih (Ciamis). Gus Dur akan lebih mendahulukan satuan-satuan yang pernah dipimpin perwira seperti Letjen TNI Purn Prabowo (Yonif Linud 328), Mayjen TNI Agus Wirahadikusumah (Yonif 330), Mayjen TNI Albert Inkiriwang (Yonif 305), dan Kol Inf Erwin Sujono (Yonif 503). Dengan bergesernya orientasi Djadja tersebut, satu hal dapat disimpulkan: isu kudeta sudah berakhir. Dan Gus Dur bisa ke manca negara dengan tenang, seraya melanjutkan reformasi di kalangan TNI. Toh, bulan April nanti, Wiranto akan resmi pensiun. *** _______________ TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI, dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html