Note: forwarded message attached.

Setiawati Kasbi

 
friendster : [EMAIL PROTECTED]


Yahoo! Mail
Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze.

--
http://lenterahati.wordpress.com

--------------------------------------------------
Berhenti (Quit):  [EMAIL PROTECTED]
Arsip milis:  http://groups.yahoo.com/group/smun65
Arsip Files:  http://groups.yahoo.com/group/smun65/files
Website: http://smun65.blogspot.com
Friendster: [EMAIL PROTECTED]
    - http://www.friendster.com/profiles/smun65
360 Yahoo!: http://360.yahoo.com/smun65jkt
--------------------------------------------------




SPONSORED LINKS
New york school education Middle school education Home school education
High school education Graduate school education School education in california


YAHOO! GROUPS LINKS




--- Begin Message --- ************************ Motivasi Net *************************

motivasi, inspirasi, cerita bijak, renungan, kata-kata bijak,
cerita unik yang menarik, cerita rekan kantor, kisah teladan,
kisah sukses, ..............

***************************************************************


Stop Comparing, Start Flowing !

Gede Prama memulai talkshow dengan bercerita tentang tokoh asal Timur
Tengah, Nasruddin. Suatu hari, Nasruddin mencari sesuatu di halaman
rumahnya  yang penuh dengan pasir. Ternyata dia mencari jarum.
Tetangganya yang merasa kasihan, ikut membantunya mencari jarum
tersebut. Tetapi selama sejam mereka mencari, jarum itu tak ketemu
juga.

Tetangganya bertanya, "Jarumnya jatuh dimana?"
"Jarumnya jatuh di dalam," jawab Nasruddin.

"Kalau jarum bisa jatuh di dalam, kenapa mencarinya di luar?"  tanya
tetangganya. Dengan ekspresi tanpa dosa, Nasruddin menjawab,  "Karena
di
dalam gelap, di luar terang."

Begitulah, kata Gede Prama, perjalanan kita mencari kebahagiaan dan
keindahan. Sering kali kita mencarinya di luar dan tidak mendapat
apa-apa. Sedangkan  daerah tergelap dalam mencari kebahagiaan dan
keindahan, sebenarnya adalah  daerah-daerah di dalam diri. Justru
letak 'sumur' kebahagiaan yang tak pernah kering, berada di dalam. Tak
perlu juga mencarinya jauh-jauh, karena 'sumur' itu berada di dalam
semua orang.

Sayangnya karena faktor peradaban, keserakahan dan faktor lainnya,
banyak orang mencari sumur itu di luar. Ada orang yang mencari bentuk

kebahagiaannya dalam kehalusan kulit, jabatan, baju mahal, mobil
bagus atau  rumah indah.  Tetapi kenyataannya, setiap pencarian di
luar
tersebut akan berujung pada  bukan apa-apa. Karena semua itu, tidak
akan
berlangsung lama. Kulit, misalnya, akan keriput karena
termakan usia, mobil mewah akan berganti dengan model terbaru,
jabatan juga akan hilang karena pensiun.


"Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan
selalu  berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap
kekecewaan hidup yang jauh dari keindahan dan kebahagiaan, berangkat
dari mencarinya di luar," tegas Gede Prama. Untuk mencapai tingkatan
kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan, seseorang harus
melalui 5(lima) buah 'pintu' yang menuju ke tempat tersebut.


Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing. >
"Stop membandingkan  dengan yang lain. Seorang ayah atau ibu belajar
untuk tidak membandingkan anak dengan yang lain. Karena setiap
pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar,"
ujar Gede Prama.

Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidakindahan,
menurut Gede Prama, dimulai dari membandingkan. Gede Prama
mencontohkan orang kaya berkulit hitam yang tidak dapat menerima
kenyataan bahwa dia berkulit hitam. Orang itu sering kali
membandingkan dirinya dengan orang kulit putih.

"Uangnya banyak, mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik.
Sehingga  orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan
lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan seorang orang kaya itu.
Leads you nowhere," kata  Gede Prama dengan logatnya yang khas.

Karena itu, Gede Prama mengajak peserta ke sebuah titik, mengalir
(flowing) menuju ke kehidupan yang paling indah di dunia, yaitu
menjadi diri sendiri.  Apa yang disebut flowing ini sesungguhnya
sederhana saja.

Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai
belajar menerimanya. Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul.
Kepercayaan
diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita bangun dari
dalam. "Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan
menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!" kata
Gede
Prama.

Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi.  Sebab
utama kita berada di bumi ini, kata Gede Prama, adalah untuk
memberi. "Kalau
masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus memberi lebih
banyak," ujar Gede Prama.

"Saya melihat ada 3 tangga emas kehidupan; I intend good, I do good
and
I am good. Saya berniat baik, saya melakukan hal yang baik,
kemudian saya menjadi orang baik. Yang baik-baik itu bisa kita
lakukan, bila kita konsentrasi pada hal memberi," lanjut Gede Prama
lagi.
Memberi tidak harus selalu dalam bentuk materi. Pemberian dapat
berbentuk senyum, pelukan, perhatian. Dan setiap manusia yang sudah
rajin memberi,
dia akan memasuki wilayah beauty and happiness.


"Saya sering bertemu dengan orang-orang kaya. Ada yang suka memberi,
ada
yang pelit. Saya melihat orang yang tidak suka memberi muka orang itu
keringnya minta ampun. Orang yang mukanya kering ini bertanya pada
saya,
apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa saya bagi ke saya.
Saya bilang sleep well, eat well," ungkap Gede Prama sambil
tersenyum. Artinya memang, untuk ongkos untuk menjadi bahagia tidak
mahal.
Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit. Kalau
kita
sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti
dengan kegiatan memberi.

Pintu ketiga untuk menuju keindahan dan kebahagiaan adalah berawal
dari
semakin gelap hidup Anda, semakin terang cahaya Anda di dalam.
Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya
gelap. Sedangkan, lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika
ruangannya gelap. Artinya, semakin Anda berhadapan dengan masalah dan
cobaan dalam  hidup, semakin bercahaya Anda dari dalam.

"Jika Anda punya suami yang keras dan marah-marah, jangan lupa
bersyukurlah. Karena suami yang keras dan marah-marah, membuat sinar
dari dalam diri Anda  bercahaya. Anda punya istri cerewetnya minta
ampun.
Bersyukurlah, karena orang cerewet  adalah guru kehidupan terbaik.
Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang
kesabaran.
Jika Anda punya atasan diktatornya minta ampun. Bersyukurlah, karena
Anda dapat belajar tentang kebijaksanaan," ujar Gede Prama
membesarkan hati.

Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan dan kebahagiaan, menurut

Gede Prama, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan. Semakin
banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya
dari dalam. Mengutip perkataan Jamaluddin Rumi, semuanya dikirim
sebagai pembimbing kehidupan dari sebuah tempat yang tidak
terbayangkan.

"Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga
berguna. Gunanya adalah karena orang jelek, orang cantik terlihat
jadi tambah cantik," kata Gede Prama disambut tawa peserta. "Jadi
semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and
happiness," tegasnya.

Pintu keempat adalah surga bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah
rangkaian sikap. "Bila Anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan
godaan, maka neraka tidak ketemu setelah mati. Neraka sudah ketemu
sekarang," ujar Gede Prama.

Sedangkan Anda akan bertemu surga, jika hasil dari rangkaian sikap
Anda
benar. Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala
sesuatunya, dan coba  yakinkan diri bahwa everything will be
allright. Setiap kali kita melalukan ritual peribadatan, tetapi
setiap kali pula kita merasa takut. Padahal ketakutan adalah sebentuk
ketidakyakinan terhadap  kebenaran.

"Kalau Anda melalukan ritual peribadatan tapi masih takut, mending
jangan melalukan ritual peribadatan, karena toh Anda tidak yakin
terhadap kebenaran," kata Gede Prama. "Segala sesuatunya menjadi
baik-baik saja jika Anda mencintai yang kecil," sambung Gede Prama.

Pintu kelima menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan
kita tahu kehidupan. Manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah
manusia
yang tidak pernah ketemu keindahan dan kebahagiaan dalam
hidupnya.

"Sumur kehidupan yang tidak pernah kering berada di dalam. Sumur ini
hanya kita temukan dan kita timba airnya kalau kita bisa mengetahui
diri kita sendiri," kata Gede Prama.

Seandainya diri sendiri telah ditemukan, maka artinya kita kemudian
mengetahui kehidupan.

Gde Prama

***************************************************************
Tahukah Anda

Lirik lagu "Happy Birthday to You" sebetulnya bukan diperuntukkan
ulang tahun, karena lirik yang sebenarnya "good morning to all"
dinyanyikan oleh guru dan murid ketika masuk kelas di sekitar awal tahun 1900-an.

baru sekitar tahun 1924 lagu "good morning to all"  pelan-pelan dinyanyikan "Happy Birthday to You", hingga sekarang menjadi lagu paling sering dinyanyikan di dunia dan hingga kini pula tidak tahu siapa pengarang sebenarnya. (Gz - Indocenter)

***************************************************************

Motivasi_Net's Cool Site Of The Day.
diambil dari Search Engine http://www.indocenter.com/

Komunitas masyarakat indonesia di australia
http://www.indoz.com/

***************************************************************
Anda dapat memforward email ini ke teman-teman Anda, dan
mengajak mereka untuk turut serta bergabung dengan Anda.

Untuk bergabung : [EMAIL PROTECTED]
Untuk berhenti : [EMAIL PROTECTED]

***************************************************************




--- End Message ---

Kirim email ke