On 4/23/05, Jefri Abdullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Btw, dulu konon kata teman saya yang seorang mahasiswa teknik sipil, > jembatan semanggi itu salah satu bangunan prestisius dimasanya.
Semanggi, Senayan, Gedung MPR, Istiqlal, Monas dll adalah politiknya Bung Karno, secara arsitektural adalah konsep yang diserap karena teknologi cor beton sudah tinggi (beton dibuat melengkung-lengkung, bidang luas tanpa tiang dsb). jaman teknologi tersebut di dunia (tahun 50-an) bisa dikatakan jaman akhir Arsitektur Moderen. gaya arsitektur pun dibawa oleh Bung Karno sebagai implementasi politiknya, tapi budaya barunya nggak (pop-art Andi Warhol, post-modernisme, flower generation sangat ditentang Bung Karno) sekarang jamannya efisiensi teknologi yang ada ditambah dengan teknologi komputer/informasi lebih mengarah ke smart-building. jika melihat pembangunan jalan layang dan jembatan Paspati di Bandung teknologinya sudah lebih jauh, landasan jalan pun terlihat lebih tipis dengan teknologi pre-cast dan pre-stressed. tahukah anda bahwa Wisma Dharmala adalah representasi kekumuhan permukiman Jakarta? Paul Rudolph arsiteknya mengambil inspirasi atap bertingkat bertumpuk-tumpuk seperti melihat atap-atap yang bertumpuk-tumpuk di permukiman kumuh Jakarta. shame on us. -- Jay adalah Yulian -- http://yulian.firdaus.or.id