Adjie wrote:
> Kalau di Paris, di toko kecil saya selalu pakai bahasa perancis,
> walaupun ngga bagus2 amat. di kantor atau meeting saya gunakan bahasa
> perancis untuk pembukaan atau kalau pasa baru kenalan setelah itu saya
> gunakan bahasa inggris, mereka jadi lebih respect .  mereka sebenarnya
> senang kalau ada counter part yang bisa berbahasa inggris is good
> experience to them.
> > dalam meeting saya yang selalu mengkritisi  dan memaksa mereka untuk
> berbahasa inggris, walaupun kadang_kdang mereka selalu switch
> automaticly ke dalam bahasa perancis. lebih fun  lagi kalau kita bisa
> berbahasa mereka mereka lebih welcome dan open...

Kalau meeting  persh hitek di valley,dari 25 engineers yang ikutan
cuman ada 2 orang amerika biasanya,9 dari india,3 dari pakistan,5
vietnam,4china,1 arab  dan 1 indonesia. Sebelum meeting ya mungkin
sekali mereka ngomong bahasa asli (Hindi,urdu,tamil,vietnam,hokkian)
mereka apalagi kalau mereka lagi mau nge-gosip tapi begitu meeting
dimulai ya balik lagi ke bahasa pemersatu yaitu bahasa inggeris.

Untuk kehidupan diluar persh juga kita gak  mengalami hal2 yang
aneh,maklum kalau kita ke bank atau ke toko saja
misalnya,resepsionis/atau yang jualan tetap saja orang India,China atau
Vietnam.

Ada trend baru sekarang ,di persh all-hands meeting (artinya meeting
untuk mengundang seluruh team dibawah engineering groups), kadang2
bosnya keceplosan "waktu kita muda dulu,kita datang ke amerika karena
inilah negeri LAND of OPPORTUNITY, tapi sekarang jaman sudah berubah
kawan-kawan, Land of OPPORTUNITY adalah negeri tempat kita lahir"
(India atau China maksudya).

Tentu saja didalam hati orang India tsb mereka bersorak-sorai sementara
se-group engineer American dan seorang Indonesia(maksudnya gue) hanya
bisa bergumam 
"Sialan loe" :-)

Carlos

Kirim email ke