Ariya Hidayat wrote:
> > Habis baca url ini saya teringat sistem development di google yang
> > mempunyai banyak proyek dengan small team member.Mungkin itu salah satu
> > alasan mereka bisa beradaptasi dan proyek masih 'controllable', ( in
> > respect to what Netscape did of course ).
> > Comments ?
>
> Tapi kan produk Google itu tidak/masih belum ada yang head-to-head
> "melawan" Microsoft seperti browsernya Netscape.

yang search engine itu sudah head-to-head sekarang.

entar lagi google O/S..


> Tambahan pula, IMHO
> problem yang dihadapi oleh Netscape adalah bukan karena engineernya
> tidak sanggup bersaing secara teknologi, tetapi persoalan manajemen.

Na ntu die.

Poin bagus.

Persoalan "engineernya tidak sanggup bersaing" itu sama seperti
membandingkan mas Ariya di test matematika dengan mas Puntesh (engineer
yang baru datang dari india) dan kerja untuk apple di valley sementara
mas ariya kerja di perusahaan kecil di Indonesia.

Saya yakin dari test matematiknya mas ariya menang 100% dibanding si
puntesh. Cuman karena si Puntesh ini bekerja di apple,jadi potensi si
puntesh ini tergali, bisa sukses besar dan kelihatannya dia lebih
berhasil :-)

Kalau boleh saya katakan,the smartest people di persh hitek di valley
justru biasanya berada di persh startup.Dengan kata lain,kekuatan
engineers di tiap perusahaan publik sebenarnya boleh dibilang sama.
Jadi SDM microsoft dan netscape dalam hal ini sama sama unggul.


Kalau masalah manajemen,
bagus ada yang ambil point itu.

Sebenarnya contohnya agak drastis untuk ambil contoh netscape atau word
perfect, gak usah jauh jauhlah, (wah gara2 gue org vendor jadi susah
beri contoh nich) di valley 8 tahun lalu persh di networking juga
bejibun kan,tapi sekarang yang leading cuman 2-3 company saja,yang lain
megap megap saja karena gagal di persaingan.

Apakah salah manajemen ? Yup saya setuju,jangan pernah salahkan kopral
paidjo jika sebuah pasukan kalah perang,tapi salahkan sang jenderal
paimin !!

Evolusi persh di valley itu menarik.Sewaktu startup,mereka biasanya
sangat fokus,bisa deliver dengan kualias tinggi dan timing yang tepat,
tapi begitu mereka "lead",nah banyak ****POISON**** disini,banyak yang
tiba tiba terlena untuk tidak mengawasi kompetisi, tidak fokus, membuat
manuver bisnis yang salah ( too many acquisition for example), stop
untuk terus berinovasi dan .... nyantai .... bahkan korupsi/manipulasi
publik.

Ini namanya: "BIG COMPANY SYNDROME* yang tidak bisa dilakukan di
perusahaan hitek karena persh hitek product cycle life timenya sangat
cepat,maksudnya barang yg kejual skrg,cuman kepake 2 atau 3 tahun
lagi,habis itu PASTI ada kompetitor lain yang mencoba bikin produk
saingan yang lebih bagus.Jadi persh hitek,untuk survive harus tetap
ber-inovasi-ria dan menelorkan produk produk baru.


Btw,nah hebatnya si google,saya lihat dari komentar bang eric shcmidt
dan bang brin,mereka telah menganalisa kegagalan "big company"
tersebut,dengan harapan google bisa tumbuh terus dan bisa jadi persh
hitek yang sukses terus seperti microsoft sebagai perbandingan.

Carlos





>
> Ini ada lagi cerita sedih perusahaan software yang potential meraksasa
> tapi akhirnya salah urus:
> http://dreamsongs.com/NewFiles/PatternsOfSoftware.pdf
> http://www.wordplace.com/ap/

Kirim email ke