India, saya kok heran ya sama negara yang satu ini, orangnya pinter2
tapi kok negaranya ngga maju ya? (maksud saya ngga maju karena
terkesan kumuh, kekurangan air bersih, dll ).

Katanya kuliah di universitas di India walaupun kualitasnya bagus,
tapi mutu bangunannya memprihatinkan (sampai tangganya lapuk segala :>
).

Sekarang mari kita bicara dalam konteks IT, universitas maupun
institusi di India boleh jadi paling bagus, tapi kok ngga pernah
kedengaran di kompetisi internasional seperti ICPC? Masih kalah ama
sesama asia ( China ).

Btw, ITB kok ngga pernah ya ikutan ICPC, malah kalo di Bandung yang
ikutan Unpar, yang pernah sampai babak final ya BiNus dan UI.

Hehe.. tapi ITB jangan minder, saya ngomong gini bukan untuk
menjelekkan lambang Ganesha, karena the real competition itu bukan
competition itself, tapi lebih ke apa yang kita temukan. Blake Ross
boleh jadi tidak pernah ikut IOI, ICPC, TopCoder,... tapi dialah the
real winner karena membuat Firefox.

Back to ICPC stuff, MIT pun ngga pernah menang di sini paling banter
nomor 2, kalah dari universitas di cina (ShangHai Joao Tong
University) padahal tim MIT diperkuat oleh si jenius Reid Barton. Hehe
Cina memang gila! Boleh jadi sekarang produknya cuma HuaWei, tapi liat
50 tahun kedepan...

regards,

Dicky Arinal

On 2/1/06, Blogger Indonesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bagi yg minat mengikuti perkembangan lulusan IIT di seluruh dunia dan apa yg
> mereka lakukan on and off the field, silahkan kunjungi situs IIT resource
> center.
>
> Komunitas IIT-ians (begitu mereka menyebutnya) di seluruh dunia juga
> menamakan komunitas ini sebagai PAN IIT. Dalam pengantarnya, situs di atas
> salah satunya bertujuan:
>
> > Re-connect and network with your fellow IITians. The resource center is
> one of the sustainable initiatives coming out of the IIT 2005 conference.
> Its goal is to provide a common platform for IITians globally to connect,
> communicate, and collaborate.
>
>
>
> Sekedar info untuk rekan2 di Indo, bahwa berbeda dg universitas2 lain, IIT
> tidak memberikan quota pada orang asing. Artinya, orang asing yg ingin masuk
> IIT harus mengikuti seleksi tes UMPTN layaknya warga India.
>
> Bagi yg minat belajar IT dan ikut sistem quota, saya sarankan ikut
> universitas biasa yg juga ada jurusan IT nya. Preferably di Bangalore
> University. Saat ini, ada mahasiswa indonesia yg masuk IIT cuma di IIT
> Roorkee yg baru saja terbentuk (dulunya university of roorkee) sekitar 200
> km dari new delhi. Mereka dapat masuk ke situ krn. kerja sama
> antar-pemerintah. Yg masuk ke sini umumnya dari departemen PU, yg umumnya
> belajar masalah pengairan. Maklum tukang insinyur irigasi. :)
>
> Untuk univ. di new delhi, ada teman indo yg ngambil s2 (beasiswa) jurusan IT
> di jawahar lal nehru univ.
>
> Yg pingin tahu ranking IIT India (no. 3 dunia), bisa dilihat infonya di sini
> --
> Fatih
>  http://afsyuhud.blogspot.com

Kirim email ke