saya stuju bgt sama rully. bahasa inggris menjadi sebab utama outsourcing subur.
dlm kasus india, networking mereka (indian expats worldwide) menjadi faktor terpenting, tapi ini tdk mgkn terjadi tanpa kemampuan bahasa inggris di kalangan rakyat india-nya sebagai 'end-user' outsourcing itu sendiri..
 
kemampuan english yg merata itu mudah teorinya, tapi sulit praktiknya di indo: buat saja sekolah dg medium bahasa inggris (untk semua mata pelajaran) dari SD sampai SMA. lulusannya pasti sudah lancar. sama dg saya yg sebelum SD ngomong bahasa daerah (jawa + madura) dan baru belajar basa indonesia sejak masuk sd sampai sma dst
 
argumen zaki sebenarnya ada benarnya soal bekas jajahan inggris. tapi itu salah satu faktor saja. buktinya malaysia inggrisnya gak terlalu di atas kita walo bks jajahan inggris. intinya ya itu tadi: sekolah dari sd medium bahasa inggris. di india sekolah dg medium inggris ini yg paling laris ngalahin yg medium basa lokal.
 
salam,
Fatih
http://afsyuhud.blogspot.com
 
On 2/26/06, Rully <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya pikir, salah satu penyebab utama India bisa menjadi salah satu
negara tujuan utama outsourcing, karena faktor bahasa. Bahasa tutur
dan tulis adalah protocol dlm dunia manusia, maka khususnya bahasa
inggris, negara yg menguasai bhs inggris akan punya kesempatan besar.
Baru kemudian faktor2 potensi2 lain spt keberuntungan, jumlah
penduduk, semangat keras dll.
India punya potensi di IT krn mereka bisa bhs inggris. Ditambah faktor
jumlah penduduk yg besar, dan keberuntungan karena adanya kesempatan
sewaktu munculnya masalah Y2K dulu itu.
Tapi semuanya berasal dari bahasa. Kalau mau sukses dalam dunia
internasional, maka kuncinya di bahasa. Kalau cuma sukses di kandang
sendiri, ya gak usah mikirin bahasa asing, cukup bhs sendiri.

Banyak yg perhatian dg pendidikan IT di Ina, tp sayangnya sedikit yg
perhatian dg pendidikan bahasa :( Bahasa Indonesia aja gak diurus,
apalagi bahasa inggris dan bahasa asing lainnya :(

Ada satu kasus menarik, kasus di Jepang. Walaupun kasus ini gak
terkait dg IT sih. Semoga bs jd pelajaran.
Di jepang, penduduk semakin menua (seperti halnya di negara2 eropa).
Dengan demikian, banyak yg mengasumsikan bahwa bisnis rumah panti
jompo akan marak dalam waktu mendatang. Melihat kesempatan ini,
Filipina membuat program pelatihan bahasa jepang dan pelatihan
keperawatan agar naker filipinos bisa 'jual diri' di Jepang.
Waktu menko ekuin ke mari, ada wartawan yg bertanya mengenai strategi
masuk ke pasar jepang khususnya ke pasar tenaga kerja. Tapi sayang,
sepertinya pemerintah belum punya strategi.

Jadi, belajar bhs inggris perlu lebih digalakkan supaya IT bisa lebih



--

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google "teknologia" grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke