Saya kira wanita2 tidak perlu gelisah dengan adanya perda yang menurut saya justru untuk melindungi wanita. Kalau tidak ingin kena Razia ya berpakaian yang sopan dan tidak mengundang laki-laki untuk menggoda. Insya Allah kalau yang berbusana muslim akan lebih aman.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhkito Afiff <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Minggu, 05 Maret 2006 > Perempuan di Kota Tangerang Gelisah > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/05/metro/2483845.htm > > Hermas E Prabowo dan Soelastri Soekirno > > Resah dan gelisah kini melanda kaum perempuan di Tangerang. Pemberlakuan > Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pelacuran telah > menimbulkan ketakutan, terutama perempuan pekerja di pusat perbelanjaan, > salon kecantikan, sampai buruh pabrik. > > Apalagi kondisi Kota Tangerang sebagai kota industri nyaris sama dengan > wilayah di Ibu Kota, di mana ada wilayah yang tidak tidur hingga pagi. > Waktu kegiatan warga juga tak terbatas hanya sampai pukul 19.00, ketika > aparat Pemerintah Kota Tangerang siap memulai razia pelacur atau mereka > yang disangka pelacur karena gerak-geriknya. > > Tak usahlah melihat ke dunia hiburan, puluhan pabrik di kota itu > mengakhiri kegiatan sekitar pukul 20.00. Ada pula yang menerapkan shift > sampai pukul 23.00. Lantas bagaimana dengan buruh perempuan yang umumnya > berjalan kaki atau pulang naik angkutan kota? > > Sering mereka terpaksa berdiri lama di pinggir jalan untuk menunggu > angkot yang jumlahnya terbatas. Itu rutin dilakukan. Bisa-bisa petugas > trantib yang sudah mengintai berhari- hari merasa sah menangkap mereka > karena berada di kawasan tempat pelacur mangkal. > > Kegelisahan para perempuan tak hanya sampai di situ. Pengadilan Negeri > Tangerang bisa saja kembali mengulangi kesalahan fatal seperti Selasa > lalu ketika menggelar sidang di halaman kantor pemerintah setempat untuk > mengadili 28 perempuan dan waria yang dituduh sebagai pelacur. > > Sesuai dengan aturan KUHP, sidang kasus kesusilaan harus dilakukan dalam > ruang tertutup. Namun, aparat penegak hukum malah membuat sidang asusila > sebagai tontonan masyarakat dalam peringatan HUT Ke-13 Kota Tangerang. > > Tak pelak lagi, berbagai komentar dan tepuk tangan mewarnai hal yang > seharusnya tak boleh diketahui oleh umum itu. "Kasihan terdakwanya jadi > bahan ejekan pegawai pemkot," ujar seorang wartawan televisi yang tak > tahan menyaksikan sidang tersebut. > > Sebegitu jauh, petinggi di Kota Tangerang merasa tak ada persoalan atas > tata cara penangkapan, persidangan, penjatuhan hukuman, apalagi > substansi peraturan daerah (perda) itu sendiri. Wali Kota Tangerang > Wahidin Halim yang mendapat dukungan dari DPRD Kota Tangerang menyatakan > perda tetap berlaku. > > Simaklah apa kata beberapa perempuan Tangerang mengenai perda itu. > "Ngeri! Takut petugasnya nyasar ke sini, dikira kita pelacur," keluh > Eli, warga Warung Mangga RT 01 RW 02 Kelurahan Panunggangan, Cipondoh, > Kota Tangerang. > > Eli (33) layak waswas, pasalnya ibu satu anak ini tiap hari pulang di > atas pukul 21.00. Ia biasa naik angkot dari Salon Elita di Perumahan > Bona Sarana Indah, Cikokol, sendirian. > > Jarak dari salon ke rumah hanya tiga kilometer, tetapi dari salon, Eli > harus naik ojek lebih dulu. Turun di mulut Jalan Sekretariat Negara, > Kebon Nanas, dan menunggu angkot. > > "Nanti kalau saya nunggu sendirian, ditangkap. Saya 'kan orang salon > harus berpenampilan modis, enggak boleh ketinggalan zaman," ungkap Eli. > > Sebagai pemilik sekaligus pekerja salon, Eli harus tampil menarik. > Rambut dicat warna coklat. Ke tempat kerja mengenakan kaus dan celana > ketat, sesuai tren. "Apa lalu saya masuk kategori pelacur? Kalau begini > caranya, gawat," katanya, Jumat. > > Kekhawatiran Eli muncul karena ada sejumlah pasal di perda yang > membingungkan. Misalnya kalimat "Setiap orang yang sikap atau > perilakunya mencurigakan...". > > "Yang dimaksud mencurigakan itu seperti apa? Apakah rambut pirang, badan > seksi, pakaian ketat sesuai mode, atau sikap ramah?" lanjut Eli. > > Lalu ada kalimat lagi: "...sehingga menimbulkan anggapan bahwa ia/mereka > pelacur...". > > Siapa yang berhak menganggap pelacur? Andai kebetulan ada keluarga wali > kota ingin tampil tomboi dan modis lalu dianggap pelacur, apakah dia > tidak sakit hati? "Ini 'kan namanya neken perempuan," demikian tutur Eli. > > Perempuan, katanya, memang dilahirkan dengan segala kelebihan tubuhnya > yang dapat "mengundang". "Jangankan pakai baju seksi, yang pakai pakaian > wajar saja, tapi dadanya montok tetap saja membuat lelaki berpikiran > ngeres meski telah ditutup pakaian rapi. > > Tak hanya orang salon yang gelisah. Pekerja supermarket bersistem kerja > paruh waktu juga merasakan hal yang sama. Reni (23), misalnya, karyawan > counter pakaian di WTC Matahari kerap pulang malam. > > Kadang ia bersama teman, tetapi tak jarang sendirian. Setiap > pergi-pulang kerja dia mengenakan rok di atas lutut karena model seperti > itulah yang banyak dikenakan para sales girl di sana. "Nanti saya > ditangkap di jalan," katanya. > > Menurut Reni, daripada mengurusi soal tubuh wanita dan perilakunya, > lebih baik Pemerintah Kota Tangerang berkonsentrasi melayani masyarakat > dengan baik. Memberantas korupsi dan memperbaiki pelayanan publik. > "Ngurus KTP saja kadang dipersulit kok sudah macam-macam," tegas Reni. > > DPRD lebih baik mengawasi kinerja wali kota. "Di negara ini memang > susah. Korupsi di depan mata dibiarin, jalanan rusak dibiarin. Tetapi, > lihat betis cewek saja bingung. Bikin aturan ini-itu," ujar Reni kecewa. > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/