Babat- Debat Khalifah Islamiyah & SI
http://www.apakabar.ws/index.php?option=com_content&task=view&id=298&Itemid=
1


Dalam debat2 soal SI, komentar prof Azumardi (AA) ttg khalifah Islam dan
menyambung komentarku sebelum ini, ada banyak faktor. Ada faktor yg
berkaitan dengan Islam itu sendiri, dan ada yg dari luar, dan interaksi
antar keduanya.Dalam debat2 soal SI, komentar prof Azumardi (AA) ttg
khalifah Islam dan menyambung komentarku sebelum ini, ada banyak faktor. Ada
faktor yg berkaitan dengan Islam itu sendiri, dan ada yg dari luar, dan
interaksi antar keduanya.

Pertama, terhentinya pemikiran2 nalar dalam Islam dan matinya progresi ilmu.
Ini sudah terjadi sejak debat al-ghazzali di Bagdhad, sudah lewat part of
history

.Kedua, terhentinya pemikiran kekuasaan publik akibat kembalinya sistem
kekuasaan Islam ke kerajaan purba, sehingga kita tidak bisa lagi
membicarakan sistem majlis brotherhood egalitarian yg jelas2 diajukan oleh
Muhammad dulu. Note disini, idea majlis islami ini jelas belum matang untuk
aplikasi pemerintahan modern, sama halnya dengan ide2 kedaulatan rakyat
revolusi perancis juga diawalnya tidak matang. Perlu banyak adaptasi dan
klarifikasi untuk bisa menjadi sistem yg siap pakai. Tetapi juga jelas bahwa
ada sumbangan yg bisa dilakukan oleh sistem majlis Islami ini (hal yg sama
dari sistem hirarkis konfusionis bisa dibentuk menjadi pemerintahan bersih
spt di Singapore dan sekarang diusahakan di Cina setelah ber-abad2 hanya
mendukung rejim feudal). Aku merasa - spt statement AA - bahwa sistem majlis
islami bisa saja memberi sumbangan besar pada sistem pemerintahan masa depan
yg inheren didalamnya ada sistem etika individu. Bagaimana bentuknya aku
tidak tahu kini, yg jelas sama sekali berbalikan dari sistem2 yg ada spt
talebanisme.

Ketiga, perkembangan sejarah modern kaum muslim sekarang telah menjadi
identik dengan 'kaum tertindas'. Ini sesungguhnya sekedar proses sejarah,
sejak ambruknya dinasti ottoman (yg memang sepatutnya ambruk, karena
basisnya yg feudal sangat lemah). Kaum muslim saat ini merasa dirinya kaum
tertindas, spt kaum marxis di abad 19 dan awal 20. Rasa ketertindasan yg
bisa dikatakan 'struktural' itu menimbulkan banyak sekali reaksi letupan2
emosi - sama spt rasa ketertindasan dimanapun. Perasaan ini relatif terkubur
dibawah permukaan pada masa2 perang dingin, dan meledak kini post 911 dan
perang teror US. Saat ini adalah masa2 panas mudah meledak untuk ajaran
Islam. Saat2 emosional - mirip2 spt gerakan komunisme di awal 60an. Masa2
tidak rasional dan masa2 tidak berpikir. Ini berakibat jelek pada dua sisi,
ya muslim nya ya non-muslim nya.

Reaksi2 spt tulisan2 VH (di thread2 lain) yg membela SI atas basis 'bela
diri' itu adalah wajar dalam masa2 spt sekarang, sama spt dulu kader PKI
selalu mengeluaran insinuasi ancaman pada lawan2 politiknya: nanti jika kita
menang .....

Secara keseluruhan, malah bisa dikatakan VH lebih restraining diri dibanding
yg lain. Walau juga jelas semangat machismo nya sangat kuat. Setidaknya dia
jujur, menuliskan apa yg dia pikir, dalam konteks yg dia tahu. Di banyak
situasi, semangat machismo 'panas' itu memang muncul spt isi tulisannya:
Tunggu saja saat nya .... Awal 60 an.

- Apa artinya ini semua? Melihat situasi manusia harus dengan kacamata
kemanusiaan. Artinya, pemahaman bahwa memang wajar manusia mempunyai watak
emosional, rasio dan irrasionalitas, semangat balas dendam, short term dll
selain juga empati, long term, penolakan pada kekerasan dll. Kita tidak
bisa - kenyataannya tidak bisa - mengasumsikan manusia full rational lepas
dari konteks kesehariannya.

Lalu, saat ini bangunan SI tidak siap sama sekali tetapi tidak ada
alternatif jelas. Jutaan anak muda yg tertindas ber-teriak2 (tampak pada
kasus kartun denmark kemarin) membenci rasa ketertindasan itu. Tetapi mereka
tidak mempunyai kerangka pemikiran yg memadai. 'Terpaksa' banyak yg
mengambil apa yg ada - syariah islamiyah. Sama spt kaum marxist dulu, apapun
yg terjadi jangan kapitalisme, bentuk sosialisme yg spt apa itu pertanyaan
sekunder.

Ini reaksi wajar. Bukan berarti benar, tetapi sangat bisa diduga. Pertanyaan
ttg kewajaran SI dianggap menjadi pernyataan serangan terhadap paham
keislaman. Sikat dulu. Dalam term spt ini, maka tulisan2 VH bisa dikatakan
'ringan'. Dibanding pengawuran2 dari adisatya misalnya (si mbahmu-sempal yg
sangat tendensius :P ).

Ingat bahwa ini bukan urusan benar atau tidak. Beberapa kantong2 masyarakat
yg 'stewing on their own juices' - artinya hanya diskusi diantara mereka
sendiri - yg akhirnya membuat mereka jadi super-radikal; ini sudah masuk
teritori perang.

Apa yg seharusnya terjadi? Komentar AA itu suatu start. Secara ideal
seharusnya mulai ada pemikiran sintesa yg menjawab pertanyaan2 hakiki ttg
islam modern. Yang di diskusi kan dan dijawab oleh mereka2 yg berkompeten,
tidak emosional, dan berniat baik. Semua kultur mempunyai banyak sisi.
Kultur yg pernah 'menang' artinya pernah menjadikan suatu bangsa menjadi
besar dalam waktu lama, pasti mempunyai banyak sisi positif. Selain tentu
saja sisi2 negatif. Masalahnya adalah sisi mana yg diberi emphasis.

Sebagai ilustrasi adalah menyambung komentarku ttg confusius Cina. Sistem
tata negara confusius adalah hirarkis rigid mandarinisme yg menekankan
simbol dan ritual2 lebih daripada kenyataan, dengan ajaran yg berbasis pada
arogansi suatu idealisme ttg 'penguasa yg bermoral'. Sistem ini membantu
membuat kekaisaran cina menjadi mandarinisme (birokrasi kejam) selama
ratusan tahun. Jika mau menekankan sisi negatif sistem ini sangat banyak
bisa dilakukan. Tetapi tokh di jaman modern ini suatu sintesa modern bisa
diciptakan: pemerintahan meritokrasi (dan semi xenophobic) Singapura! Malah
sekarang sedang di implementasi dalam skala sangat besar di Cina. Jika sisi
positif2 nya (meritokrasi, moral) yg menang, jelas confusius akan menyumbang
sangat besar pada jaman modern.

Dengan cara pikir yg sama, mengapa Islam tidak bisa? Saat ini bahkan model
Singapore untuk Islam sudah ada: Dubai, yang port-authority (perusahaan
pengurus pelabuhan)nya baru saja mencaplok P&O dan sekarang menjadi
perusahaan terbesar ketiga setelah Hutchison Li-kashing Hongkong dan PSA
Temasek Singapore. Konsorsium Dubai ini yg sekarang sedang di tengah2
gegeran karena akan mengontrol 6 pelabuhan di US (Dubai masuk, Dubya
mumets!)

Dubai adalah eksperimen Singaporean confusius untuk Islam. Mungkin pemikir2
yg bisa merumuskan sintesa modern Islam belum muncul -- mungkin juga tidak
bakalan segera muncul - menunggu badai emosional juvenile muslim ini lewat
(10 tahunan lagi, dengan asumsi al-qaeda tidak sukses, jika bajingan2 itu
sukses ya jauh lebih lama lagi).

Itulah sisi positif melihat badai ini -- termasuk didalamnya taufan SI
ngindo ini. Ngindo ada di tengah2 badai Islam ini, akan menjadi salah satu
negara yg paling hancur jika things go wrong, tetapi sebaliknya mungkin bisa
jadi negara yg memetik keuntungan terbesar jika things go right.

In the meantime, kurasa tidak ada jeleknya sama sekali airing debates spt yg
sekarang di milis2 ini. Setidaknya airing the debates membuka katup diskusi
agar tidak tertutup menjadi diskusi antar radikal yg saling memanaskan emosi
tanpa masukan baru apa2.

Dan ingat juga, sama spt halnya paham komunisme, hal yg paling besar
mengurangi radikalisme adalah kemakmuran rakyat banyak. Itu sebabnya short
term Malaysia mungkin akan lebih beruntung daripada Indonesia. Fanatisme
besar2an muncul jika perut lapar dan mata merah.

Aku really suggest kalian2 yg tidak benar2 dalam kategori 'perut lapar'
tidak perlu pura2 lapar untuk justifikasi ngamuk. Jujur saja. Tulis apa yg
benar2 kalian pikir tanpa retorika sloganistis yg keterlaluan. Bagi kalian2
yg benar2 kelaparan, dengan sedih harus dinyatakan bahwa tidak banyak yg
bisa kulakukan untuk membantu kalian -- mungkin nasehat bagaimana jika
mengurangi akses ke milis2 debat dan lebih ke job-hunting? biarkan hal2
makro itu lewat. Sekedar nasehat saja. Secara prinsip semua orang
bertanggung jawab atas dirinya sendiri2.

[EMAIL PROTECTED]
5/03/06





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke