Pak Wida yang bukan ulama tapi mengaku jadul;) (emang jadul makhluk apa'an sih??;)
Boleh dong saya tanya apa yang menjadi kriteria sehingga laki-laki secara absolut di jadikan pemimpin dalam rumah tangga dengan statusnya sebagai suami?? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di > sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam). > > Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. > Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat (melakukan > pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga makhluq, jadi > kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk tidak > mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya. > > Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di sini > bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak > pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi > kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, > pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat suami > meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah > tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik, maka > diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suami itu. > Karena tanggung jawab sosial sebuah keluarga tetap di tangan suami. > Masyarakat tetap menganggap kepala rumah tangga itu sang suami, bukan sang > istri. Sekalipun dalam keluarga modern yang bukan jadul. Tentu saja tidak > dimaksudkan agar suami menjadi diktator yang permintaannya harus selalu > dipenuhi tanpa bantahan dan diskusi. > > Saya rasa ketaatan yang dimaksudkan oleh agama itu bermakna bahwa istri > mengakui bahwa suamilah pemimpin keluarga dan rumah tangga. Dan tidak > menjadikan dirinya sebagai pemimpin tandingan bagi suaminya. Karena > keluarga yang mempunyai dua pemimpin cenderung akan bingung dalam > mengambil keputusan. Seperti delman yang mempunyai dua kusir. Sering > cekcok, bertengkar dalam memutuskan sesuatu karena masing-masing merasa > mempunyai hak untuk memimpin dan mengarahkan laju bahtera rumah tangga. > Dalam hal ini juga, seorang wanita memang mempunyai kebutuhan untuk > memperoleh suami yang bisa ia hormati dan respek. Sehingga ia ikhlash > menyerahkan kepemimpinan rumah tangga kepada suaminya. > > Saya memang jadul ya... tetapi saya bukan ulama. 8-) > > Salam, > > > > "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 12:20 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa > ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida. > > Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip. Aisha isteri yang > punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang > dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat > membaca K. Armstrong 'Muhammad'. > > Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada > keyakinannya dan survival. > > Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal > perempuan ini dipalingmuliakan di Quran. > > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam > menghadapi penjajah. > > Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang > rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara > anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka > pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau > satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang > kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat > sama aku. > > Salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > <chairunisa_mahadewi@> wrote: > > > > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah > > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... > > > > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, > > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. > > > > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu > > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai > bagaimana > > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu > > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario > > terkonyol sekalipun. > > > > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan > > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga > aurat, > > menjaga kehormatan, menjaga harga diri. > > > > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap > > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis... > > > > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku > > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana > > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan > > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan > > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan > > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi > > pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan > pada > > perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan > > berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender > > yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan > > bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama. > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan > > ajaran > > > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan > > imannya > > > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. > > > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena > yakin > > ada > > > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan > akhirat. > > Mampu > > > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. > Dia > > > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. > Shalatnya > > tertib > > > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika > mampu. > > > > > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, > wanita > > yang > > > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada > > orang-orang > > > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang- > orang > > yang > > > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan > Islam. > > > Menjauhi dosa-dosa besar. > > > > > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari > > melihat > > > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. > Memelihara > > > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan > kakinya dari > > > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). > Memelihara > > > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik > kepada > > orang > > > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia > yang > > iman, > > > ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin > memberi > > > sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan > > karena > > > mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian > manusia. > > > Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam, > > bangga > > > terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. > Senantiasa > > > bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, > anak). > > Mampu > > > bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur > atas > > > kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang > > tuanya). > > > Mampu bershabar atas mushibah dan ujian atau kehilangan, dan > > mengembalikan > > > semuanya kepada keputusan Tuhan. Selalu membersihkan jiwanya > dari > > > kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu. Menjadi jiwa yang > muthmainnah > > > (tenang, berwibawa, berisi, bersinar). Jiwa yang suci adalah > jiwa yang > > > lembut (peka), jiwa yang bersih dari kecintaan terhadap dunia, > jiwa > > yang > > > mencintai kebijaksanaan, jiwa yang tidak ingin menyakiti orang > lain, > > jiwa > > > yang tidak bersikap angkuh di hadapan orang lain. > > > > > > Wanita yang muslimah, mukminat, qonitat, seperti bunda Maryam, > bunda > > > Khadijah, bunda Aisyah, bunda Ashiah. Mereka adalah contoh wanita > > terbaik > > > yang diabadikan di dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Wanita yang > tidak > > > diragukan lagi akan menjadi Ratu di syurga kelak. Wanita yang > muslimah, > > > mukminat, taqwa, ihsan, jiwanya suci, pasangan bagi laki-laki > yang > > mukmin, > > > ihsan, taqwa di Syurga kelak. > > > > > > Salam, > > > > > > > > > > > > "Aisha" <aishayasmina2002@> > > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > 08/31/2006 05:14 PM > > > Please respond to > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > > > > > > To > > > <wanita-muslimah@yahoogroups.com>, <keluarga- > [EMAIL PROTECTED]> > > > cc > > > > > > Subject > > > [wanita-muslimah] Perempuan Islami > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Alhamdulillah, kabar baik juga dan saya juga sangat senang > menerima > > kabar > > > baik Meidear, demikian adanya, walah, hihihi, ini kok seperti > baca > > novel > > > jaman dahulu kala yak?:) > > > > > > Judulnya diganti jadi Perempuan Islami saja, kelihatannya lebih > cucoks > > > begitchu, ada juga teman-teman kita yang posting tentang wanita > solehah > > > atau apalah istilahnya, tapi isinya aturan2 atau juklak bagi para > > wanita > > > supaya disebut solehah atau yang Islami begitu, yang sering sih > > biasanya > > > taat pada Allah, taat suami, dll. Dan tentu saja harus berjilbab, > > aturan > > > ini sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi, pokoknya wanita tanpa > > jilbab itu > > > bukan yang solehah. Itu yang saya tangkap dari tulisan-tulisan > tsb, > > > selain aturan lainnya seperti harus taat ke suami itu dengan > contoh > > kalau > > > orang tua si istri sakit dan mungkin sampai meninggalpun, si > istri > > tidak > > > boleh pergi tanpa izin dari suami. Dan terus terang saya tidak > mengerti > > > pola pikir begini padahal bukankah ada ayat-ayat dan hadis yang > > > menjelaskan keutamaan menghormati orang tua, ridho Allah ridho > orang > > tua. > > > Kebangetan banget kalau untuk taat suami sampai menelantarkan > orang tua > > > sakit atau meninggal ya? > > > > > > Sebenarnya kosmetika itu kan ada yang kelompok untuk perawatan > juga ada > > > yang kelompok riasan. Saya rasa pemutih itu masuk ke kelompok > perawatan > > > karena tidak ada pemutih yang begitu dipakai langsung wajah > pemakainya > > > putih, ada proses untuk menjadi putih itu, ada waktunya, itu > artinya > > > perawatan kan? Sama dengan luluran, tidak ada wanita yang begitu > pakai > > > lulur langsung jadi kuning kinclong, saya juga luluran sendiri > untuk > > > sampai ke kulit bersih itu butuh waktu. Yang jadi masalah itu, > > kandungan > > > zatnya yang berbahaya itu sementara lulur itu lebih banyak > kandungan > > > zat-zat alaminya (dari kunyit, dll?). Saya pernah pakai lulur > yang dari > > > pabrik jamu, wih kulit jadi kuning tapi aneh gitu, mungkin bukan > kunyit > > > tapi pewarna tekstil (?), lalu pakai yang dari pabrik-pabrik > kosmetika > > > Indonesia yang bubuk ditambah air mawar, masih mikir juga, apa > pakai > > > pengawet ya? supaya bubuk itu awet tidak jamuran. Akhirnya ketemu > > ibu-ibu > > > tuaaaa banget, ngakunya udah 80 sekian tapi kulitnya bo! Masih > bag > > > us walaupun badannya bongkok kena osteo mungkin ya. Bubuk > lulurnya > > wangi > > > melati, jadi aromatheraphy, selama dilulur itu wangiiii nyaman, > pas > > udah > > > dibersihin air juga, rasanya kulit bersih bener, kesat dan > lembut juga > > > wangi! Sayang ibu sepuh ini meninggal dan tidak ada yang nerusin > > usahanya > > > :( Jadi yang menjadi masalah untuk pemutih itu kan bukan dari > apakah > > itu > > > zat untuk perawatan atau untuk riasan, tapi apakah kosmetika itu > bisa > > > merusak atau tidak? > > > > > > Eh kembali ke perempuan Islami itu ya Meidear, bagaimana kalau > kita > > > balikin ke masalah akhlak? Soale Rasulullah diutus itu kan untuk > > benerin > > > akhlak, supaya akhlak lebih baik. Nah dari sini kita telusuri > lagi > > akhlak, > > > apakah akhlak itu sekedar tubuh berbungkus jilbab? Tidak kan? > akhlak > > itu > > > menyangkut bagaimana seseorang menanggapi sesuatu. Misalnya > bagaimana > > > cara dia ngobrol dengan sesama manusia di milis, bagaimana cara > dia > > > menghadapi orang tua, bagaimana cara dia terhadap binatang, > > bagaimana cara > > > dia terhadap Allah, bagaimana cara dia terhadap alam, dll. Itu > mungkin > > > jadi mengcakup seperti yang diceritakan Meidear seperti cara > > bertutur kata > > > (juga isi dari pembicaraannya?), dan lain-lain. > > > > > > Silahkan, ada teman-teman lainnya yang mau gabung dengan topik > ini? > > Bisa > > > teman laki-laki memandang wanita, bisa juga teman wanita > memandang > > wanita, > > > yang bagaimana sebenarnya yang masuk kategori perempuan Islami > itu? > > > > > > salam > > > Aisha > > > ----------- > > > > > > From: L. Meilany > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Pemutih..? > > > Kabar baik, terimakasih semoga Aisha juga demikian adanya. :-) > > > Masalah kosmetik, makanan, obat yg mulanya halal bisa menjadi > haram > > > tergantung > > > gimana cara memproduksinya dan memperlakukannya. > > > > > > Aishadear, saya suka terjebak dengan istilah 'islami'. Istilah > ini > > > mengandung pengertian yg tidak baku. Tergantung dari sudut kita > > memandang. > > > Bagi saya perempuan islami adalah perempuan dengan tampilan yg > > > memperlihatkan keislamannya. Dari penampilan dan juga tutur kata > serta > > > perbuatannya. Dan salahnya saya selalu punya pandangan yg > positif dan > > > sangat hormat pada mereka2 ini. Padahal kayaknya nggak selalu; > Ada yg > > > memakai jilbab lantaran mode atau memang kepingin pakai. Jilbab > hanya > > > dipandang sebagai busana biasa. Perempuan yg tampil dengan > pakaian yg > > > menutup, berjilbab seperti melihat keteduhan. Tapi kenyataannya > enggak > > > selalu. Dari masalah kosmetik misalnya : Setahu saya bagi > muslimah > > lebih > > > ditekankan pada masalah perawatan, kebersihan bukan masalah > > bersoleknya. > > > Kalo pakai pemutih artinya kan ia sudah bersolek karena mereka > tidak > > puas > > > dengan warna kulitnya, betul kan? Saya punya teman yg hajjah, > > diluaran sih > > > penampilannya tertutup rapat. Tapi jika sedang kumpul2, ia asyik > m > > > erokok bicarapun senang yg rada2 ngeres, jorok. Ya meskipun > hanya > > sekedar > > > dimaksud bercanda, tapi saya jadi kurang respek. Dan saya > > menyebutnya ia > > > tidak islami Saya selalu berpendapat penampilan yg islami juga > sebagai > > > tanda ketakwaannya - kesalehannya. Ada kebaikan segala hal di > dalamnya, > > > dari perilaku, tutur kata yg bisa menjadi teladan, Insya Allah. > > > Padahal kayaknya nggak selalu begitu. :-D > > > > > > salam > > > l.meilany > > > ---------- > > > From: Aisha > > > Apa kabar Meidear? :) > > > .......... > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > ======================= > > > Milis Wanita Muslimah > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun > masyarakat. > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- > muslimah/messages > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga- > [EMAIL PROTECTED] > > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > > > > > This mailing list has a special spell casted to reject any > > attachment .... > > > > > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > ======================= > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/