http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2006102301132416
Senin, 23 Oktober 2006 BURAS Fitrikan Hatimu, Sayang!~ H.Bambang Eka Wijaya: "SMS-mu bunyi! Pasti dari kakakmu!" ujar ibu ke putri bungsu yang menemaninya tinggal di desa. "Cepat lihat sampai mana perjalanan mudik di malam takbir ini!" Berharap segera menerima oleh-oleh dari kakaknya yang membuatnya gembira setiap Lebaran, adik melihat pesan singkat di ponsel. Tapi dengan sendatan isak tangis ia berkata ke ibunya, "Kakak tidak pulang! Katanya giliran, Idulfitri di rumah mertua!" "Balas SMS-nya, katakan kita sehat walafiat! Salam ibu ke mertuanya!" sambut ibu. "Begitu saja?" entak bungsu. "Kok tak kita sesalkan, malam takbir baru mengabari tak pulang, padahal kita menunggu?" "Tak disebut pun dia tahu kita mengharap kedatangannya!" sambut ibu. "Maka itu dia SMS memastikan tak perlu ditunggu!" "Tapi masak setelah malam takbiran baru dia kabari!" timpal bungsu. "Kalau memang tak bisa pulang kan bisa lebih awal! Paling tidak oleh-olehnya dikirimkan teman sekampung yang mudik!" Ibu merangkul bungsu yang terisak. "Ibu yakin kakakmu berusaha keras untuk pulang sampai akhirnya terpaksa menyerah dengan mengirim SMS itu!" bisik ibu. "Kehidupan di kota besar tak seindah dibayangkan! Bisa saja kakakmu dalam kesibukan yang tak bisa digantika, atau mendapat kesulitan yang tak bisa diatasi sampai akhirnya ia SMS tak bisa pulang! Malah, jangan-jangan dia juga tak berlebaran di rumah mertuanya!" "Ibu kesankan kakak tak berdaya seperti korban bencana!" sengan bungsu. "Cipcipcip!" ibu mengelus bungsu. "Derita bukan cuma akibat bencana alam! Derita lebih memilukan justru yang bukan akibat bencana, tapi akibat kelalaian dan kesalahan pemimpin yang lebih sibuk mengurus kepentingan pribadi dan golongan justru dengan mengorbankan kepentingan rakyat! Setiap bicara demi kepentingan rakyat, tapi dalam praktek, rakyat dilantarkan dalam kemiskinan, malah digusur dari rumah atau tempat usahanya, dan seterusnya!" "Pemimpin seperti itu tak layak dimaafkan, dalam Idulfitri sekalipun!" entak bungsu. "Sikap seperti itu keliru!" timpal ibu. "Karena dengan begitu, masih ada yang mengganjal di hati kita! Padahal agar kita kembali fitri, harus benar-benar bersih dan suci dari segala bentuk bercak yang mengganjal!" "Lantas, harus bagaimana?" sambut bungsu. "Tuluskan hati kita dari segala kekecewaan akibat perbuatan siapa pun!" tegas ibu. "Hanya dengan ketulusan memaafkan dalam segala hal yang mengganjal di hati kitalah kita bisa membersihkan hati sampai benar-benar fitri!" "Bagaimana bisa tulus?" tanya bungsu. "Agar tulus, yakin tidak satu pun kejadian di dunia ini di luar kehendak-Nya!" jawab ibu. "Jadi, fitrikan hatimu Sayang, dengan menyerahkan seikhlas-ikhlasnya segala sesuatu ke hadirat-Nya, sembari tak henti memohon ampunan dan rida-Nya!" "Memaafkan orang tanpa diminta, jelas amat mulia!" sambut bungsu menarik napas lega dan mencium tangan ibunya. "Mohon maaf lahir dan batin! Minal 'aidin wal-faizin!" * [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/