Berarti :
1. Kalo mau menikah lagi demi punya banyak anak [kandung] harus di tes dulu si 
calon istri muda itu bisa melahirkan
[ hamil] apa nggak ?
Di daerah NTT ada tuh tatacara begini yg primitif skali.
Bisa hamil atau enggak menentukan jumlah mahar/belis yg akan diberikan.
Jika ndak bisa hamil dalam waktu tertentu belis nggak akan diberikan atau 
pernikahan gak jadi.
Enakan di laki2nya, perempuan menderita.

2.Rasa (dari) memiliki anak sendiri gak akan sama dengan anak 'angkat' lah
[ Begitu kata Pak Irwan];
Pendapat Pak Irwan sangat jujur, artinya kalo menikah [ poligami] apalagi 
dengan 
janda yg punya anak, kemungkinan anak bawaan janda itu tidak disukai
oleh laki2[ suami] oleh istri yg lain, apalagi oleh keluarga pihak istri 
pertama?
Betul kan?
Teori pak Irwan memang mensahkan bahwa memang terbukti [ nyata] ada anak dari 
istri pertama yg 
'sering ribut' dengan ibunya yg lain.

3. Akibatnya banyak anak2 yg bapaknya berpoligami merasa tidak nyaman lagi di 
rumah.
Mereka ada yg lebih suka keluar, keluyuran, minggat, terbujuk u nyuntik dan 
akhirnya kena 
AIDS [ baca penelitian di koran: yayasan pelita ilmu -save the children Uk 
tentang asal muasal anak2 
jalanan yg salah satunya karena faktor poligami]; dipikir enak gitu punya 
banyak ibu, punya banyak sodara.
Tetep aja tak ada -keadilan batin- yg bisa ia rasakan. Mendingan sekalian saja 
minggat.
Di dunia luar ia lebih merdeka. 

Karena jika punya seorang ibu saja dapat banyak omelan-nasihat yg 
kadang2,menyebalkan, apalagi kalo ibunya 4 
Punya sodara kandung saja sering ribut, bertengkar apalagi kalo dengan sodara 
lain ibu.

Salam 
l.meilany



  ----- Original Message ----- 
  From: IrwanK 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, December 03, 2006 1:02 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Poligami dan Teori Evolusi


  Rasa (dari) memiliki anak sendiri gak akan sama dengan anak 'angkat' lah
  mbak..
  Masa' sih yang beginian kudu ditanyain sih.. Yang iya-iya aja napah.. :-p

  Wassalam,

  Irwan.K

  On 12/2/06, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Saya gak ingat detailnya, tapi pernah baca bahwa gen utk kepintaran,
  > kecerdasan, dsb diturunkan lewat ibu, bukan bapak. Tapi tentu gak bisa
  > dijadikan dasar argumentasi/justifikasi utk poliandri ya? :-P.
  >
  > Menurut gw pribadi, orang gak perlu terlalu maksain utk punya anak
  > dari darah dagingnya sendiri. Kalau sudah dianggap 'mampu'
  > berpoligami, kenapa tidak banyakin mengurus anak terlantar, dibanding
  > banyakin jumlah anak sendiri dng menambah istri.
  >
  > salam,
  > herni
  >
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
  > "Dwi W. Soegardi"
  > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > > itu mah bukan teori evolusi, tapi eugenics. ikutin kuliahnya Prof
  > > Sabri al-Darwini. Dulu mah akhir PD II, konon Churchil dan Stalin
  > > justru mau menghabiskan ras Jerman (cowoknya entah dikebiri ato
  > > dimandulkan), tapi Roosevelt ngga setuju.
  >
  > > On 12/1/06, He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > > > Assalamu'alaikum wr wb
  > > >
  > > > Beberapa waktu lalu saya diskusi dengan teman mengenai
  > > > Buya Asy'ary atau siapa tuh namanya yang pemimpin Darul
  > > > Arqam dan bikin perkampungan poligami.
  > > >
  > > > Dalam teori dia laki-laki yang unggul misal pinter lulusan
  > > > LN Doktor dll sangat mubazir kalo beristri 1 , potensi dia
  > > > harus dimamfaatkan secara maksimal makanya dicariin
  > > > istri-istri lain oleh mereka supaya dapat anak pinter yang
  > > > banyak.
  > > >
  > > > Mendengar teori dia saya malah jadi inget pemahaman
  > > > teori evolusi darwin secara ekstrim yang dilakukan oleh
  > > > rezim Nazi Hitler.
  > > >
  > > > Pada masa Hitler orang kawin harus dapat izin negara,
  > > > dimana dilakukan penyilangan bibit-bibit unggul untuk
  > > > mendapatkan ras sempurna bangsa arya , tinggi , bermata
  > > > biru dan berambut pirang.
  > > >
  > > > Ras-ras lain dimusnahkan secara paksa , demikian juga
  > > > kelpmpok-kelompok terbelakang seperti penyandang cacat,
  > > > autis , gila dll.
  > > >
  > > > Jadi ada kesamaan antara Hitler dengan Darul Arqam ini
  > > > yaitu memandang manusia itu sebagai binatang ternak
  > > > dimana bibit unggul disilangkan dengan bibit unggul buat
  > > > dapetin ras manusia unggul.
  > > >
  > > > Padahal manusia itu beda dengan binatang ternak , proses
  > > > reproduksi ternak/binatang itu 100 % hanya dari insting ,
  > > > pokoknya asal ada betina di dekatnya yah itu yang digauli.
  > > > Sementara manusia kan tidak begitu ada faktor "X" nya
  > > > yaitu cinta dan kasih sayang dan ini pemberian Allah yang
  > > > Maha Agung.
  >

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke