Dari segi sastra tulisannya sangat berat dibaca, heavy weight. 
Pemerintah Inggris tidak sembarangan memberi kehormatan terutama utk
kesusasteraan.

Keindahan suatu seni sastra tidak tergantung pada ada yg tersinggung
sentimen agama,politik atau sentimen irrasional lainnya.  Banyak
sastrawan Rusia juga di Indonesia yg dipersekusi karena tidak disukai
oleh rezim.

Yang pada demo itu juga belum pada baca bukunya, jadi gimana bisa
ngamuk tanpa tahu apa yg diamukin?  Punya pendapat tanpa tahu apa yg
diberi pendapatnya itu.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sir Bats boleh merasa tersaingi ...
> karena telah muncul Sir baru, yaitu Sir Ahmed Salman Rushdie (yang
> die-nya masih belum rush), seorang penulis muslim kelahiran India.
> Tetapi di tengah2 pemberian gelarnya tersebut, muncul demo2 masyarakat
> muslim terutama di Pakistan, dan menganggap Inggris (terutama sang
> Ratu) tidak peka terhadap orang muslim (gimana nih Pak Dana?) karena
> mengangkat seorang pengarang yang kontroversial dengan bukunya
> "Satanic Verses" sebagai bangsawan dalam bidang sastra, padahal -
> menurut orang-orang - tulisan-tulisan si Salman Rushdie ini juga gak
> bagus2 amat, dia juga gak jago2 amat dalam menulis (mestinya pakar
> sastra bisa kok menilai tulisan orang, apakah bagus beneran atau
> sekedar kontroversial).
> 
> Nah, masih menyangkut penghinaan terhadap Nabi, si Salman Rushdie ini
> jadi Iran's Most Wanted selama 18 tahun sejak ultimatum Imam Khomeini
> tahun 1989. Sebenarnya bagaimana sih Satanic Verses ini, ada yang udah
> pernah baca?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
>


Kirim email ke