Satriyo: "Tolong sampaikan ke teman ibu itu bahwa saya tidak pernah 
membandingkan pere dengan ternak. Mohon dia baca lagi. Kalo sudah 
dia baca tapi tetap dengan pendapatnya itu, saya hanya bisa berlepas 
diri pada Allah saja ..."

MIA: Okelah, dan bisa kita lihat apa yang ditulis Pak Satriyo 
sebelumnya, saya kutip di bawah ini.  Setelah ini saya nggak akan 
menanggapi thread yang ini lagi, tapi tentu saja memberi kesempatan 
Pak Satriyo menanggapi terakhir kali, kalo blio berkenan.

========================
"Kalo mau jujur bu Mia, yang jadi sapi perah (dan ini bukan saya 
menyamakan!) bukan terbatas pd perempuan....."

"M"engutip tulisan Ibu Mia, apakah memang begitu yang ada di benak 
kaum perempuan yang ribut-ribut bias jender, bahwa yang 'diperas 
seperti ternak' di perusahaan* itu hanya perempuan? Kalo laki-laki 
itu tidak bisa disamakan atau dibandingkan dengan ternak?"

Satriyo: [1] soal level persamaan/perbandingan, perempuan dengan
semisal ternak, harta, saya kira ko sekarang juga masih ada. Silakan
saja lihat between the lines. 

Kalo sekarang lebih banyak pere yang cari kerja sec literal, 
jadi 'ternak' di perusahaan, buruh kasar di peras 'susu' nya 
dan 'anteng' saja karena tdk ada pilihan, atau berdasar pilihan

Ada juga yang kerja tapi spt Khadija ra, tidak keluar rumah tapi 
mengendalikan dari rumah (jadi home-based manager), karena dia 
business owner, bukan lagi ternak atau piaraan.... Jadi apa bedanya? 
Selain asesoris tentu statistik ya, kec prosentase yang tidak jauh 
beda.
===============

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tolong sampaikan ke teman ibu itu bahwa saya tidak pernah 
> membandingkan pere dengan ternak. Mohon dia baca lagi. Kalo sudah 
dia 
> baca tapi tetap dengan pendapatnya itu, saya hanya bisa berlepas 
diri 
> pada Allah saja ...
 

> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <aldiy@> wrote:
> >
> > Emang itu pertanyaan untuk kita semua, Pak Satriyo.
> > Ada temen WM yang bilang ke saya, apa memperhatikan tulisan 
Satriyo 
> > yang membandingkan perempuan buruh dengan ternak.  
> > 
> > Apapun sebabnya, saya nggak memperhatikan itu sebelumnya di 
tulisan 
> > Pak Satriyo. Yah, memang secara mental psikologis kita semua 
nggak 
> > bebas dari bias gender, dampak dari konstruk sosial yang sudah 
> > terbangung, gitu kira2 kata Pak Donnie.
> > 
> > Jadi inget pilem Crash..loh kok pilem..:-)
> > 
> > salam
> > Mia


Kirim email ke