Dapat saya beritahukan bahwa bukan saja di USA dan Tiongkok mempunyai imam 
wanita tetapi juga di Swedia. Kabar baik ataukah kabar buruk bagi kaum wanita 
muslimah di Indonesia?

Wass,

  ----- Original Message ----- 
  From: L.Meilany 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, June 29, 2007 1:09 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Dipisahkan saat pesta nikah


  Di tempat saya yg namanya acara pengajian, ceramah, arisan adalah untuk 
perempuan juga laki2.
  Kan biasanya arisan identik dengan ibuk2 , ditempat saya tidak berlaku.
  Ibuk2, bapak2, anak2 juga ikut arisan.

  Biasanya secara spontan mereka sudah saling memisahkan diri, laki2 di ruang 
tamu misalnya.
  perempuan di ruang makan.
  Nanti pas makan biasanya komunikasi itu terjalin, saling meledek.
  Kan biasanya bapak2 dulu yg ambil makanan, baru yg perempuan [ biasanya laki2 
makannya sedikit, makanya duluan]

  Selain itu juga masalah yg diomongin supaya lebih akrab.
  Laki2 biasanya ngomong masalah politik, bisnis, ekonomi, karir, teknik, 
mobil/gadget/motor keluaran terbaru.
  Perempuan ngomongin masalah anak2, sekolah, kesehatan, masalah resep masakan, 
baju model baru yg murah, cicilan perhiasan, 
  panci, tas, sepatu dan yg paling utama menggosip, si artis ini si artis itu, 
sinetron ini sinetron itu.

  Jadi ya gak bisa kalo duduk sama2 antara laki2 dan perempuan, nanti ada yg 
bengong :-)
  Karena kan rumusnya siapa yg pinter ngomong ialah yg bisa menguasai 
pembicaraan dan harus didengarin.

  Salam arisan
  l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 26, 2007 1:40 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Dipisahkan saat pesta nikah

  saya mau nanya ..
  sebenarnya tujuan pemisahan itu untuk apa ya?
  kalau di masjidil haram kalau gak salah tidak ada tabir pemisah antara
  laki dan perempuan. jadi ya sholat bisa di mana saja.
  dan waktu jaman dulu, Nabi juga memberikan pengajaran kepada
  shahabat-shahabatnya baik yang laki maupun perempuan tanpa pemisah.
  yang dilarang itu bukannya yang berdua-duaan di tempat sepi tapi belum 
menikah?
  lha kalau rame2, perempuan dan laki dalam jumlah yang banyak kan gak
  ada masalah.

  salam,
  --
  wikan
  http://wikan.mulltiply.com

  On 6/26/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Di jaman Rasul pastilah nggak ada pemisahan2 seperti ini, walah
  > orang Baduy Arab diatur kayak gini mana mau. Pemisahan perempuan
  > laki2 muncul setelah khilafah Islam yang berangkat gede mengadopsi
  > kebiasaan kerajaan2 yang dah menterang pada waktu itu, seperti
  > Persia dan Romawi yang jelas perempuan itu kelas duan, puncaknya
  > adalah harem.
  >
  > Kebiasaan asli Indonesia juga nggak ngatur pemisahan laki2 perempuan
  > kayak gitu, biasa2 aja.
  >
  > Memisahkan tamu perempuan laki2 emang sangat merepotkan tamu.
  > Makanya temen saya marah besar kepada anaknya yang mau kawin dengan
  > cara walimahan seperti itu, katanya nggak menghormati tamu.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.9.10/873 - Release Date: 6/26/2007 
11:54 PM


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke