Peringkat-Peringkat dosa 
Oleh: Syamsuri Rifai

Peringkat dosa di dalam Al-Qur'an
Pada suatu hari Amer bin `Ubaid berkunjung kepada Imam Ja'far Ash-
Shadiq (sa). Setelah mengucapkan salam ia duduk dan membaca firman 
Allah swt surat An-Najm 32: 
ÇáøóÐöíäó íóÌúÊóäöÈõæäó ßóÈÇÆöÑó ÇáúÅöËúãö
 "Orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar." Lalu ia berhenti. 
Imam Ja'far (sa) bertanya padanya: Mengapa engkau berhenti? Ia 
berkata: Aku ingin mengetahui dosa-dosa besar berdasarkan firman 
Allah Azza wa Jalla. Imam Ja'far (sa) berkata: Baiklah wahai Amer, 
dengarkan:

1. Dosa yang paling besar adalah syirik, karena Allah swt berfirman:

æó ãóäú íõÔúÑößú ÈöÇááøóåö ÝóÞóÏú ÍóÑøóãó Çááøóåõ Úóáóíúåö ÇáúÌóäøóÉó 
"Barangsiapa yang mensekutukan Allah, maka Allah mengharamkan 
atasnya surga." (An-Nisa': 72).

2. Sesudah itu putus asa dari rahmat Allah; karena Allah swt 
berfirman:

Åöäøóåõ áÇ íóíúÃóÓõ ãöäú ÑóæúÍö Çááøóåö ÅöáøóÇ ÇáúÞóæúãõ ÇáúßÇÝöÑõæäó 
"Sesungguhnya tidak akan putus asa dari rahmat Allah kecuali kaum 
yang kafir." (Yusuf: 87)

3. Merasa aman dari makar Allah; karena Allah Azza wa Jalla 
berfirman:

ÝóáÇ íóÃúãóäõ ãóßúÑó Çááøóåö ÅöáøóÇ ÇáúÞóæúãõ ÇáúÎÇÓöÑõæäó 
"Tidaklah merasa aman dari makar Allah kecuali kaum yang zalim." (Al-
A'raf: 99)

4. Di antara dosa-dosa besar itu adalah durhaka kepada kedua orang 
tua, karena Allah swt menjadikan anak yang durhaka pada orang tuanya 
sebagai orang yang sombong dan celaka:

æóÈóÑÇð ÈöæóÇáöÏóÊöí æóáóãú íóÌúÚóáúäöí  ÌóÈøóÇÑÇð ÔóÞöíøÇð
"Berbakti kepada ibuku, dan tidak menjadikan aku (Isa) orang yang 
sombong dan celaka." (Maryam: 32)

5. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan 
kebenaran, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

æãä íÞÊá ãÄãäÇð ãÊÚãÏÇð ÝÌÒÇÄå Ìåäøã ÎÇáÏÇð ÝíåÇ æÛÖÈ Çááå Úáíå æáÚäå æÃÚÏø 
áå ÚÐÇÈÇð ÚÙíãÇð
"Barangsiapa yang membunuh orang mukmin dengan sengaja, maka 
balasannya neraka jehannam kekal di dalamnya, Allah murka padanya, 
melaknatnya dan menyiapkan baginya azab yang besar." (An-Nisa': 93).

6. Menuduh berzina terhadap perempuan yang baik-baik, karena Allah 
Azza wa Jalla berfirman:

Åä ÇáøÐíä íÑãæä ÇáãÍÕäÇÊ ÇáÛÇÝáÇÊ ÇáãÄãäÇÊ áÚäæÇ Ýí ÇáÏäíÇ æÇáÂÎÑÉ æáåã 
ÚÐÇÈ ÚÙíã   
"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh (berzina terhadap) perempuan-
perempuan yang baik-baik, yang lengah dan beriman, mereka terkena 
laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar." (An-
Nur: 23) 

7. Makan harta anak yatim dengan zalim, karena Allah Azza wa Jalla 
berfirman:

ÅöäøóãÇ íóÃúßõáõæäó Ýöí ÈõØõæäöåöãú äÇÑÇð æó ÓóíóÕúáóæúäó ÓóÚöíÑÇð 
"Sesungguhnya mereka itu menelan api ke dalam perutnya, dan mereka 
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala." (An-Nisa': 10).

8. Lari dari medan perang, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

 æó ãóäú íõæóáøöåöãú íóæúãóÆöÐò ÏõÈõÑóåõ ÅöáøóÇ ãõÊóÍóÑøöÝÇð áöÞöÊÇáò Ãóæú 
ãõÊóÍóíøöÒÇð Åöáìþ ÝöÆóÉò ÝóÞóÏú ÈÇÁó 
ÈöÛóÖóÈò ãöäó Çááøóåö æó ãóÃúæÇåõ Ìóåóäøóãõ æó ÈöÆúÓó ÇáúãóÕöíÑõ 
"Barangsiapa yang mundur saat itu, kecuali membelok untuk (siasat) 
perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan pasukan yang 
lain, maka sesungguhnya mereka itu kembali dengan membawa kemurkaan 
dari Allah, dan tempatnya adalah neraka Jahannam serta sangat buruk 
tempatnya." (Al-Anfal: 16).
9. Makan riba, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

ÇáøóÐöíäó íóÃúßõáõæäó ÇáÑøöÈÇ áÇ íóÞõæãõæäó ÅöáøóÇ ßóãÇ íóÞõæãõ ÇáøóÐöí 
íóÊóÎóÈøóØõåõ ÇáÔøóíúØÇäõ ãöäó ÇáúãóÓøö 
"Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri kecuali seperti 
berdirinya orang yang kemasukan setan karena tekanan penyakit gila." 
(Al-Baqarah: 275).

10. Sihir, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

æó áóÞóÏú ÚóáöãõæÇ áóãóäö ÇÔúÊóÑÇåõ ãÇ áóåõ Ýöí ÇáúÂÎöÑóÉö ãöäú ÎóáÇÞò 
 "Sesungguhnya mereka itu telah meyakini bahwa orang yang menukarnya 
(kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di 
akhirat." (Al-Baqarah: 102).

11. Zina, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

æó ãóäú íóÝúÚóáú Ðáößó íóáúÞó ÃóËÇãÇð íõÖÇÚóÝú áóåõ ÇáúÚóÐÇÈõ íóæúãó 
ÇáúÞöíÇãóÉö æó íóÎúáõÏú Ýöíåö ãõåÇäÇð 
 "Barangsiapa yang melakukan hal itu, niscaya ia mendapatkan 
(pembalasan) dosanya, akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari 
kiamat, dan ia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina." (Al-
Furqan: 68-69).

12. Sumpah palsu, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

ÇáøóÐöíäó íóÔúÊóÑõæäó ÈöÚóåúÏö Çááøóåö æó ÃóíúãÇäöåöãú ËóãóäÇð ÞóáöíáðÇ 
ÃõæáÆößó áÇ ÎóáÇÞó áóåõãú Ýöí ÇáúÂÎöÑóÉö
 
 "Orang-orang yang menukar janji dengan Allah dan keimanannya dengan 
harga yang sedikit, mereka itu tidak akan mendapatkan keuntungan di 
akhirat." (Ali-Imran: 77).

13. Berkhianat dalam harta rampasan perang, karena Allah Azza wa 
Jalla berfirman:

æó ãóäú íóÛúáõáú íóÃúÊö ÈöãÇ Ûóáøó íóæúãó ÇáúÞöíÇãóÉö 
 "barangsiapa yang berkhianat dalam rampasan perang itu, maka pada 
hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu." (Ali-
Imran: 161).

14. Tidak menunaikan zakat, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

ÝóÊõßúæìþ ÈöåÇ ÌöÈÇåõåõãú æó ÌõäõæÈõåõãú æó ÙõåõæÑõåõãú 
 "Kemudian dibakarlah dahi mereka, lambung dan punggung mereka." (At-
Taubah: 35).

15. Kesaksian palsu dan menyimpan kesaksian, karena Allah Azza wa 
Jalla berfirman:

æó ãóäú íóßúÊõãúåÇ ÝóÅöäøóåõ ÂËöãñ ÞóáúÈõåõ 
 "Barangsiapa yang menyimpannya (kesaksian), maka ia telah berdosa 
dalam hatinya." (Al-Baqara: 283).

16. Minum khomer, karena Allah Azza wa Jalla melarangnya seperti 
melarang menyembah berhala:

æó ÔõÑúÈõ ÇáúÎóãúÑö áöÃóäøó Çááøóåó ÚóÒøó æó Ìóáøó äóåóì ÚóäúåóÇ ßóãóÇ äóåóì 
Úóäú ÚöÈóÇÏóÉö ÇáúÃóæúËóÇäö 
 "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minum khomer, 
berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah 
perbuatan kotor termasuk perbuatan setan, maka jauhilah agar kalian 
mendapat keberuntungan." (Al-Maidah: 90).
 
17. Meninggalkan shalat, atau sesuatu yang diwajibkan oleh Allah, 
karena Rasulullah saw bersabda: 

 ãóäú ÊóÑóßó ÇáÕøóáóÇÉó ãõÊóÚóãøöÏÇð ÝóÞóÏú ÈóÑöÆó ãöäú ÐöãøóÉö Çááøóåö æó 
ÐöãøóÉö ÑóÓõæáö Çááøóåö Õ 
"Barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka terlepas 
dari agama Allah dan agama Rasulullah saw."

18 dan 19. Tidak memenuhi janji dan memutuskan silaturrahmi, karena 
Allah Azza wa Jalla berfirman:

ÃõæáÆößó áóåõãõ ÇááøóÚúäóÉõ æó áóåõãú ÓõæÁõ ÇáÏøóÇÑö
 "Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kutukan dan bagi mereka  
kediaman yang buruk (Jahannam)." (Ar-Ra'd: 25).

Peringkat dosa di dalam Hadis

Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya syafaatku untuk ummatku yang 
melakukan dosa-
dosa besar. Adapun mereka yang berbuat kebajikan tidak perlu 
syafaatku." 

Muhammad bin Abi `Umair bertanya kepada Imam Musa (sa): Wahai putera 
Rasulillah, bagaimana mungkin syafaat Rasulullah saw untuk orang-
orang yang melakukan dosa-dosa besar, padahal Allah swt 
berfirman "Mereka tidak mendapat syafaat kecuali yang diridhai 
Allah" (Al-Anbiya': 28), sedangkan orang yang melakukan dosa-dosa 
besar itu tidak diridhai oleh Allah swt? 
Imam Musa (sa) menjawab: Wahai Abu Ahmad (Muhammad bin Abi `Umair), 
tidak ada seorangpun 
mukmin yang melakukan dosa kecuali ia merasakan akibat buruknya dan 
menyesalinya. Rasulullah saw bersabda: 
ßóÝóì ÈöÇáäøóÏóãö ÊóæúÈóÉð
"Cukuplah penyesalan itu sebagai taubat."

ãóäú ÓóÑøóÊúåõ ÍóÓóäóÊõåõ æó ÓóÇÁóÊúåõ ÓóíøöÆóÊõåõ Ýóåõæó ãõÄúãöäñ Ýóãóäú áóãú 
íóäúÏóãú Úóáóì ÐóäúÈò íóÑúÊóßöÈõåõ ÝóáóíúÓó 
ÈöãõÄúãöäò æó áóãú ÊóÌöÈú áóåõ ÇáÔøóÝóÇÚóÉõ
"Barangsiapa yang dibahagiakan oleh amal baiknya dan digelisahkan 
oleh dosanya, maka dialah seorang mukmin. Barangsiapa yang tidak 
menyesali dosa yang dilakukannya, maka ia bukan seorang mukmin, dan 
ia tidak berhak mendapat syafaat." 
áóÇ ßóÈöíÑó ãóÚó ÇáöÇÓúÊöÛúÝóÇÑö æó áóÇ ÕóÛöíÑó ãóÚó ÇáúÅöÕúÑóÇÑö
"Tidak ada dosa besar yang disertai istighfar, dan tidak ada dosa 
kecil yang dilakukan secara berulang-ulang."  Hadis ini bersumber 
dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa) (Al-Wasail jilid 15, hlm333)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:

Åä ÇáÐäæÈ ËáÇËÉ ... ÝÐäÈ ãÛÝæÑ æÐäÈ ÛíÑ ãÛÝæÑ . æÐäÈ äÑÌæ áÕÇÍÈå 
æäÎÇÝ Úáíå.
"Sesungguhnya dosa itu ada tiga: dosa yang diampuni,  dosa yang 
tidak diampuni, dan dosa yang kita harapkan dan kita takutkan atas 
pelakunya."

Kemudian ada seseorang bertanya: Wahai Amirul mukminin, jelaskan 
kepada kami tentangnya. 
Beliau menjawab: "Baiklah, dosa yang diampuni adalah dosa yang 
karenanya seorang 
hamba disiksa di dunia oleh Allah, sedangkan Allah Maha Bijaksana 
dan Maha Mulia untuk menyiksanya dua kali. 

Adapun dosa yang tidak diampuni adalah kezaliman seorang hamba 
kepada orang lain, karena sesungguhnya Allah tabaraka wa ta'ala jika 
menampakkan diri-Nya pada makhluk-Nya Ia bersumpah atas diri-Nya 
dengan berfirman: Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku tidak 
membolehkan diri-Ku menzalimi orang yang zalim walaupun dengan 
tamparan telapak atau usapan tangan, atau tanduk seekor kambing yang 
bertanduk terhadap yang tak bertanduk. Kemudian Allah membuat 
ketentuan bagi hamba-Nya terhadap yang lain, sehingga antara yang 
satu dengan lain tidak ada kezaliman, Allah membangkitkan mereka 
untuk diperhitungkan amalnya. 

Adapun dosa yang ketiga adalah dosa yang Allah tutupi atas hamba-Nya 
dan mengkaruniakan taubat baginya sehingga ia menjadi orang yang 
khusuk akibat dosanya dan mengharap rahmat kepada Tuhannya, 
sebagaimana kita mengharap rahmat-Nya, kita takut akan siksa-Nya." 
(Biharul Anwar, jld 6, hlm 629)

Informasi tentang Amalan praktis dan doa-doa pilihan keseharian, 
kunjungi :
http://shalatdoa.blogspot.com

Amalan praktis dan doa-doa pilihan berikut eBooks, kunjungi: 
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat Feng Shui Islami dan rumus2nya, kunjungi:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami


Kirim email ke