Sdr Eneng Fauziah, Imbauan Anda sangat menyentuh hati saya. Dalam pembahasan2 saya di milis ini dan milis lainnya saya ingin turut membongkar apa penyebabnya kamu muslimin di tanah air tidak berhasil mengangkat dirinya dari kubangan kemiskinan dan kebodohan.
Saya melihat bhw diantara penyebabnya ialah nilai2 budaya kita dimana nilai2 agama adalah bagian penting daripada nilai2 budaya itu. Nilai2 budaya kita yg malas, pasrah, sering tidak jujur dlsb itu bukannya dipersalahkan oleh ajaran agama malah dicari pembenarannya. Pembenaran dalam Al-Qur'an sukar didapat, tapi pembenaran dalam hadits2 tertentu lebih mudah dicarinya. Oleh karena itu saya berkesimpulan bahwa pemberhalaan haditslah biang kerok kemunduran umat Islam. Tentu bagi ulama agama hal ini dapat dianggap suatu kemusyrikan tetapi tanpa pembahasan yg gamblang maka kita tidak akan ketemu biang keroknya. Pemberhalaan apapun adalah perbuatan syirk. Bagi para ulama agama yg memang barang dagangannya hadits pengungkapan ini tentu dirasa mengancam. Tapi kalau dilihat bahwa hadits adalah buatan manusia dan para ulama adalah manusia biasa maka tidak heran kalau bisa diselewengkan. Hadits adalah raison d'etre dari kelompok ulama ini. Pemberhalaan hadits ini terasa sangat penuh mudharat. Ujinya mudah saja: tercipta kelompok yg mengaku BERAGAMA tapi nyata2 TIDAK BERAKHLAK. Bagi saya bukan ajaran agama yg salah melainkan PEMAHAMANnya yg sudah melenceng. Yang paling melenceng biasanya lebih sering mengutip hadits daripada Al-Qur'an. Lain dg Anda yg lebih mengutip ayat suci daripada hadits2 'suci. Imbauan Anda sangat mengena dan sudah saatnya kita mengulurkan tangan bagi saudara2 kita yg memerlukan bantuan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, eneng fauziah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Temans2 yang dirahmati Allah SWT.. > Seperti yang kita ketahui, sejak krisis moneter terjadi, angka kemiskinan melonjak tajam. Meningkatnya angka kriminalitas, baik dari pidana langsung (pencurian, penodongan) maupun tak langsung (bisnis VCD porno, narkoba, pelacuran, minuman keras) adalah efek dari kemiskinan tersebut. Jika tidak segera diatasi, kemiskinan akan menyebabkan satu generasi 'hilang', akibat malnutrisi, derajat kesehatan yang rendah, pendidikan yang kacau, termasuk kurangnya sentuhan agama. > > Berbicara sentuhan agama, apakah kontribusi Islam dalam mengatasi kemiskinan? > Islam berisi konsep (fikrah) dan metode implementasi (thariqah). Islam memandang kemiskinan sebagai masalah manusia, bukan hanya masalah ekonomi, apalagi masalah ekonomi mikro si miskin itu. Artinya, seluruh aturan syariat Islam memiliki kaitan dengan upaya pengentasan kemiskinan secara sistematis.Hal ini karena kemiskinan bisa disebabkan oleh tiga faktor non teknis. Pertama, faktor individu. Orang bisa miskin karena lemah, baik secara fisik (misalnya cacat fisik), mental (misalnya kurang akal), ilmu (kurang berpendidikan), kepribadian (pemalas) ataupun kapital (tidak punya modal). Dan Islam mengakui itu sebagai perbedaan yang fitrah, tapi bukan berarti Islam membiarkan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. > > Temans yang dirahmati Allah SWT.. > Kita semua sudah mengetahui hukum hakam yang berada dinegara kita, sepertinya akan sangat lama untuk bisa mengatasi masalah yang kompleks yang menjadi permasalah kesaharian saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Al-qur'an menganjurkan kita untuk berzakat, shodaqoh sukarela, shodaqoh jariah dan wakaf sosial. Untuk menjembatani kesenjangan dan kemiskinan yang sangat2 timplang. > > Sudahkan kita melakukan itu? menyisihkan hasil pendapatan kita tiap bulan 2,5% untuk saudara-saudara kita yang miskin, anak2 yatim-piatu, orang2 yang tak berdaya, orang2 yang dalam perjalanan, mualaf atau siapapun itu yang membutuhkan pertolongan dan uluran tangan kita?.. > > Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat.'' (Al-Mukminun: 1-4). > > Salah satu hikmah perintah berzakat, berinfak, dan bersedekah adalah untuk menumbuhkan kesadaran memiliki etos kerja yang tinggi, sehingga mendapatkan penghasilan yang halal yang minimal mencapai nishab. Juga, menjadikan Mukmin dan Muslim yang produktif, serta menjauhkan diri dari ucapan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya.Bagi kaum Muslimin, bekerja mencari rezeki yang halal dan baik merupakan bagian dari ibadah, serta bagian dari tugas hidupnya yang mulia. Semakin tinggi semangat bekerja, maka akan semakin mulia pula hidup dan kehidupannya. Dan, hal ini akan menyebabkan seorang Muslim memiliki izzah (harga diri) untuk selalu menempatkan tangan di atas (sebagai pemberi) dan bukan tangan di bawah (sebagai penerima). > > Mari tengok saudara kita, tetangga kita, orang disekitar kita. Mari kita sama-sama membantu mereka, terlepas apapun agamanya, semua mahluk Allah. Harta tidak akan dibawa mati, jabatan pun begitu, harta terakhir yang akan kita pakai cuma satu..kain kapan, sedangkan jabatan tertinggi yang akan kita bawa adalah..almarhum/ah. > > "Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia" (al-Baqoroh: 268) > > Mari temans kita berlomba-lomba melakukan kebaikan hanya dalam mencari ridhoNya.. > Niatkan semua hanya karena Allah SWT.. > Lakukan dengan hati yang ikhlas dan lapang, karena Allah akan menggantinya dengan cara dan jalan yang tak terduga baik itu selagi didunia dan sudah pasti di akhirat.. > > "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang" > > Semoha kita selalu menjadi orang yang selalu bersyukur dan tawadhu disetiap saat..amin.. > Wassalam.. > > > Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel http://sg.travel.yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been removed] >