Sakratul Maut (1): Penderitaan, Amalan dan Doanya
Oleh: Syamsuri Rifai

Allah swt berfirman:
Sakratul maut pasti datang. Itulah yang kamu selalu lari darinya. 
(Qaaf/50: 19)

Sertiap manusia pasti melewati pintu Sakratul maut sebelum ia 
memasuki  alam Barzakh. Sakratul adalah jalan terjal pertama yang 
harus dilalui oleh setiap manusia. Pada jalan terjal ini, kebanyakan 
manusia akan menghadapi banyak siksaan dan penderitaan. Antara lain:

Pertama: Rasa sakit yang maha dahsyat, yang tak ada tandingannya di 
dunia, saat lisan terkunci, tak mampu mengungkapkan apa yang 
dialaminya dan dideritanya, saat semua daya dan kekuatan keluar dari 
jasadnya.  

Kedua: Penderitaan karena tangisan keluarga, perpisahan dengan 
mereka, dan rasa duka yang sangat dalam karena akan berpisah 
selamanya dengan anak-anaknya. 

Ketiga: kesedihan yang sangat dalam karena akan berpisah dengan 
harta, rumah, dan segala yang dimilikinya. Padahal dalam 
memperolehnya ia harus menghabiskan umurnya. Bahkan ia harus 
melakukan banyak kezaliman dan perampasan hak orang lain, selain itu 
hak-hak syariat dalam hartanya belum sempat ia keluarkan. Dalam 
keadaan yang seperti itu ia  harus mengakhiri hidupnya, sementara 
jalan untuk melakukan perbaikan sudah tertutup. Kondisi seperti 
inilah yang diungkapkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa): 

"Ia mengenang  hartanya dan saat mengumpulkannya, bersembunyi dalam 
mendapatkan dan mengambilnya dari tempat yang terang. Ketidakjelasan 
status hartanya mengharuskan kelelahan dalam mengumpulkannya. Ia 
mengamati perpisahan dengan hartanya yang akan ditinggalkan pada 
keturunannya yang akan menikmatinya, hartanya menjadi kesenangan 
bagi orang lain dan beban atas dirinya."(Biharul Anwar 6: 163)  

Keempat: Penderitaan karena ia menyaksikan dengan jelas hal-hal yang 
menakutkan di alam lain, bukan di alam dunia. Saat itulah, saat 
sakratul maut tiba padangan matanya sangat tajam sehingga ia mampu 
melihat segala sesuatu yang belum pernah ia disaksikan sebelumnya. 
Allah swt berfirman:

"Kami singkapkan darimu tirai yang menutupi matamu, sehingga 
penglihatanmu pada hari itu sangat tajam." (Qaaf/50: 22).

Saat itulah ia melihat Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa), 
menyaksikan malaikat datang ke sisinya, malaikat pembawa rahmat dan 
malaikat pembawa azab. Mereka datang
untuk menyaksikan hukum yang akan ditetapkan padanya dan ketentuan 
yang harus ia terima.

Kelima: Iblis dan sahabat-sahabatnya berkumpul di dekatnya untuk 
menjerumuskannya ke dalam keraguan. Mereka berusaha keras untuk 
mencabut keimanannya agar ia keluar dari dunia tanpa keimanan. 

Keenam: ketakutan yang luar biasa akan kehadiran malaikat maut; 
dalam wujud apa dan bagaimana malaikat itu datang padanya, dan 
bagaimana cara ia mencabut ruhnya.

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: 
 "Saat sakratul maut tiba berhimpunlah padanya segala hal yang 
menyakitkan, sehingga tak dapat disifati dengan apa yang akan 
terjadi padanya." (Biharul Anwar 73: 109) 

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) mengadukan rasa sakit matanya kepada 
Rasulullah saw. Ketika ia berteriak, Rasulullah saw menengoknya. 
Kemudian  Rasulullah saw bertanya: mengapa mengaduh, karena rasa 
sakit? Imam Ali (sa) berkata: "Ya Rasulallah, tidak pernah aku 
merasakan sakit yang lebih darinya. Rasulullah saw bersabda: Wahai 
Ali, ketika malaikat maut datang untuk mencabut ruh orang kafir, ia 
datang dengan membawa alat pemanggang dari neraka, kemudian mencabut 
ruhnya, ia menjerit kesakitan seperti siksaan neraka jahannam. 
Kemudian Imam Ali (sa) duduk dan berkata: Ya Rasulallah, merenungi 
sabdamu melupakan aku pada rasa sakitku. Lalu Imam Ali (sa) berkata: 
Apakah hal itu akan menimpa juga kepada sebagian ummatmu? Rasulullah 
saw menjawab: Ya, hakim yang tidak adil, orang yang makan harta anak 
yatim dengan zalim, dan saksi yang berdusta." (Biharul Anwar 6: 170)

Amalan untuk memperoleh kemudahan sakratul maut
Pertama: Silaturrahim
Imam Ja'far Ash-Shadiq (as) berkata:
"Barangsiapa yang ingin dimudahkan sakratul mautnya, maka hendaknya 
ia bersilaturrahim kepada keluarganya, dan berbakti kepada kedua 
orang tuanya. Jika ia melakukan hal itu, Allah akan memudahkan 
sakratul mautnya, dan dalam hidupnya ia tidak ditimpa kefakiran 
selamanya." (Amali Ash-Shaduq: 318)

Kedua: Berbakti kepada orang tua
Dalam suatu riwayat dikatakan: Pada suatu hari Rasulullah saw 
mendatangi seorang pemuda saat menjelang kematiannya. Beliau 
mengajarkan kepadanya kalimat Lailaha illallah. Tetapi pemuda itu 
lisannya terkunci. 

Rasulullah saw bertanya kepada seorang ibu yang ada di dekat 
kepalanya: Apakah pemuda ini punya ibu? 
Ia menjawab: Ya, saya ibunya. 
Rasulullah saw bertanya: Apakah kamu murka kepadanya?
Ibunya menjawab: Ya, saya tidak berbicara dengannya selama 6 haji (6 
tahun).
Rasulullah saw bersabda: Ridhai dia!
Ibunya menjawab: Saya ridha kepadanya karena ridhamu kepadanya.

Kemudian Rasulullah saw mengajarkan kembali kepadanya kalimat: 
Lailaha illallah.
Pemuda itu sekarang dapat mengucapkan kalimat Lailaha illallah.
Rasulullah bertanya kepadanya: Apa yang kamu lihat tadi?
Pemuda menjawab: Aku melihat seorang laki-laki yang berwajah hitam, 
pandangannya jahat, pakaiannya kotor, baunya busuk; ia mendekat 
kepadaku, dan marah pada.

Rasulullah saw menyuruhnya mengucapkan: 
Wahai Yang Menerima amal yang sedikit dan Mengampuni dosa yang 
banyak, terimalah amalku yang sedikit, dan ampuni dosaku yang 
banyak, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Lalu ia mengucapkannya.
Rasulullah saw bertanya lagi: Lihatlah sekarang apa yang kamu lihat?
Pemuda menjawab: Aku melihat seorang laki-laki yang wajahnya putih 
dan indah, harum baunya, bagus pakaiannya; ia mendekat padaku, dan 
aku melihat orang yang berwajah hitam itu menjauh dariku.
Rasulullah saw bersabda: Perhatikan lagi, ia pun memperhatikan. 
Kemudian beliau bertanya: Apa yang kamu lihat sekarang.
Pemuda menjawab: Aku tidak melihat lagi orang yang berwajah hitam 
itu, yang aku melihat hanya orang yang wajahnya putih, dan cahaya 
meliputi keadaan ini. (Al-Mustadrak 2:129)

Wahai saudara-saudaraku, renungi baik-baik kejadian ini, dan 
perhatikan betapa banyak akibat buruk durhaka kepada orang tua. 
Bukankah pemuda itu adalah salah seorang dari sahabat Nabi saw, 
beliau menjenguknya, duduk di dekat kepalanya, dan beliau sendiri 
yang mengajarkan kalimat tauhid kepadanya. Tapi ia tidak mampu 
mengucapkannya kecuali setelah ibunya memaafkan dan meridhainya.

Ketiga: Memberi pakaian kepada orang mukmin
Imam Ja'far Ash-Shadiq (as) berkata:
"Barangsiapa yang memberi pakaian kepada saudaranya di musim dingin 
atau di musim panas, maka Allah berhak memberinya pakaian dari 
surga, memudahkan sakratul mautnya, dan meluaskan kuburnya." 
(Biharul Anwar 74: 380.)

Keempat: Memberi makanan kepada orang mukmin
Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang memberi makan  pada saudaranya sepotong kue manis, 
Allah akan menghilangkan darinya pahitnya kematian." (Biharul Anwar 
66:  288)

Di antara amalan praktis dalam bentuk bacaan yang bermanfaat untuk 
kemudahan dan kebahagiaan saat sakratul maut adalah membaca surat 
Yasin, Ash-Shaffat 8), dan doa Farj (doa kebahagian) di dekat orang 
yang sedang sakratul maut. (Al-Kafi 3: 124)

Kelima: Puasa di bulan Rajab
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: 
"Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan Rajab, ia akan 
mendapat keamanan dari penderitaan sakratul maut, dan keamanan dari 
segala yang menakutkan dan dari siksa kubur." (Fadhail al-asyhur al-
tsalatsah: 18)

Ketahuilah bahwa berpuasa 24 hari di bulan Rajab memiliki pahala 
yang sangat besar:
"Barangsiapa yang berpuasa dua puluh empat hari di bulan Rajab, maka 
saat sakratul maut malaikat maut akan datang kepadanya dengan wajah 
seorang pemuda yang memakai selendang sutera berwarna hijau, menaiki 
kuda dari surga; tangannya membawa sutera hijau dan misik yang 
baunya sangat harum, tangan membawa gelas yang besar berisi minuman 
dari surga, kemudian ia meminumkan kepadanya saat ruhnya akan keluar 
darinya, sehingga ia mudah dalam sakratul mautnya. Kemudian ruhnya 
di letakkan pada kain sutera itu sehingga keluarlah bau harum dan 
tercium oleh penghuni tujuh langit; ketika sampai di kuburnya ia 
dalam keadaan puas tidak dahaga sampai ia kembali ke telaga Nabi 
saw." (Amali Ash-Shaduq: 432)

Keenam: Melakukan shalat sunnah di bulan Rajab
Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah empat rakaat pada malam 
ketujuh bulan Rajab, setelah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (3 
kali), Al-Falaq dan An-Nas, kemudian setelah salam membaca shalawat 
(10 kali), dan Subhanallah walhamdulillah wa lailaha illallah 
wallahu akbar (10 kali), maka Allah akan menaunginya dengan naungan 
arasy-Nya, memberinya pahala seperti pahala orang yang berpuasa di 
bulan Ramadhan, para malaikat memohonkan ampunan baginya sampai ia 
selesai melakukan shalat itu, Allah memudahkan baginya pencabutan 
ruhnya, menyelamatkannya dari siksa kubur, ia tidak akan 
meninggalkan dunia kecuali ia melihat tempatnya di surga, dan Allah 
memberi keamanan baginya dari pada hari kiamat." (Iqbalul a`mal: 651-
652)

Ketujuh: Membaca surat Al-Zalzalah
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Janganlah kamu bosan membaca 
surat Al-Zalzalah, karena orang yang membacanya dalam shalat-shalat 
sunnah nafilahnya Allah tidak akan menimpakan goncangan kepadanya 
selamanya, dan ia tidak akan meninggal dalam keadaan ketakutan, 
tidak disambar petir, dan tidak akan ditimpa penyakit-penyakit dunia 
hingga ia meninggali. Dan ketika menjelang kematiannya malaikat yang 
mulia akan datang kepadanya dari sisi Tuhannya dan duduk di dekat 
kepalanya, seraya Tuhannya berfirman: Wahai malaikat maut, lembutkan 
sikapmu terhadap kekasih Allah, karena ia banyak berzikir kepada-
Ku." (Biharul Anwar 82: 64)

Doa Untuk Memperoleh kemudahan Sakratul maut
Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang membaca doa berikut (10 kali) setiap hari, Allah 
swt akan mengampuni baginya empat puluh ribu dosa besar, menjaganya 
dari keburukan kematian, siksa kubur, hari kiamat dan hari hisab, 
dan segala hal yang menakutkan; yakni Allah memudahkan seratus hal 
yang menakutkan saat kematian, Allah menjaganya dari kejahatan iblis 
dan pasukannya, menunaikan hutangnya, menghilangkan dukanya, dan 
membahagiakan deritanya. Yaitu:
Aku persiapkan untuk   
Setiap yang menakutkan Laiha illallah, 
Setiap duka dan derita masya Allah, 
Setiap nikmat Alhamdulillah, 
Setiap kebahagiaan Asy-Syukru lillah, 
Setiap yang menakjubkan Subhanallah, 
Setiap dosa Astaghfirullah, 
Setiap musibah Innalillahi wa inna ilayhi raji'un, 
Setiap kesulitan Hasbiyallah, 
Setiap ketetapan dan takdir Tawakkaltu `alallah, 
Setiap musuh A'shamtu billah, 
Setiap ketaatan dan kemaksiatan La hawala wala quwwata illa billahil 
aliyyil `azhim. 
(Biharul Anwar 87: 5)

Juga perlu diketahui bahwa doa berikut ini memiliki keutamaan yang 
besar jika dibaca 70 kali. Di antara keutamaannya adalah memberikan 
kebahagiaan saat sakratul maut:

Wahai Yang Maha Mendengar dari semua yang mendengar, wahai Yang Maha 
Melihat dari semua yang melihat, wahai Yang Maha Cepat perhitungan-
Nya dari semua yang menghitung, wahai Yang Maha Menghakimi dari 
semua yang menghakimi. 14)

Tulisan ini disarikan dari kitab "Manazilul Akhirah" karya Syeikh 
Abbas Al-Qumi penulis kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga.

Tek arab dan bacaan tek latin doa2 tersebut dapat dikopi dari 
milis "Keluarga bahagia" atau milis "shalat doa" berikut ini.

Amalan Praktis, bermacam2 shalat sunnah dan doa-doa pilihan, dan 
Artikel-artikel Islami klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://syamsuri149.wordpress.com

Milis artikel2 Islami, macam2 shalat sunnah, amalan2 praktis dan doa-
doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran, rumus2 penting 
lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Informasi bisnis online dan situs2 pasang iklan gratis, klik di 
sini :
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri 
http://infor-indo.blogspot.com

Download gratis Mobile Magazine, majalah bermacam2 produk Hp dan 
elektronik, klik di sini : http://www.mobile-indonesia.com
Ingin kerjasama buka cabang di kota atau daerah Anda, hubungi 
Redaksi:
Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820. Phone : 62-
21-835.2103.


Kirim email ke