Tana doang alias MQ ('cucunya' HMNA) ini merasa dirinya sebagai 
pemilik Islam, dan juga doyan ngibul (dusta) dengan mengatakan 
Ahmadiyah melakukan blasphemy terhadap Islam.

Padahal, yang melakukan fitnah dan bualan adalah MUI ketika 
mengeluarkan fatwanya, dan para penggemarnya seperti anda yang 
merasa sebagai pemilik Islam.

Sungguh aneh, karena merasa dirinya sebagai pemilik Islam, maka 
dikatakannya umat Islam akan menggugat karena ada pihak lain yang 
memiliki perbedaan tafsir dan keyakinan dan menggunakan nama Islam.

What a fool...


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tana Doang" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ole sio sayange, masalah Ahmadiyah bukan masalah kebebasan 
beragama, tetapi masalah blasphemy terhadap agama Islam. 
Pemecahannya gampang sekali. Sio, pakailah identitas dengan nama 
agama Qadiyaniyah. Sio, Ummat Islam tidak akan menggugat lagi, 
seperti penganut agama Bahai di Indonesia tidak digugat apa-apa. 
> 
> Sio, . Itu agama Bahai tidak pakai nama Islam, walaupun mereka 
juga percaya kepada Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW, namun mereka 
bernabikan kepada Bahaullah, dengan Kitabnya Al-Aqdas (bandingkan 
dengan Kitab Tadzkirah dalam kalangan Qadiyanoyah). Bahaullah lahir 
tahun 1817 dan meninggal 1892. Fyi, agama Bahai mensakralkan angka 
19, berdasarkan Al Quran surah al Muddatstsir ayat 30: 'Alayhaa 
tis'ata 'asyara, artinya padanya 19.  Orang Islam tidak mensakralkan 
angka 19 itu.
> 
> Sesungguhnya telah Kami turunkan Al-Dzikr (Al-Quran, Al-Kitab) dan 
sesungguhnya Kami memeliharanya [QS15:9].
> Allah SWT memelihara Al-Dzikr melalui dua cara:
> -- Pertama, dari segi bacaan (Al-Quran) Allah SWT memberi 
kemampuan kepada tidak sedikit ummat Islam sampai kepada anak-anak 
yang mampu menghafal Al-Quran.
> -- Kedua, Allah menciptakan Sistem Kontrol sistem keterkaitan 
angka 19 sebagai mekanisme yang mengontrol keotentikan tulisan (Al-
Kitab) Mushhaf 'Utsmani. Yang berminat silakan layari => http://waii-
hmna.blogspot.com/2007/04/772-kesulitan-orang-terdahulu-dengan.html
> 
> Salam
> La Tando (MQ)
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Mia 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Friday, April 18, 2008 2:43 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Soal Aliran Ahmadiyah Serahkan pada 
Internal Agama
> 
> 
>   Kalo kubaca di koran sekilas (cuman satu korannya), sepertinya 
>   Pemerintah memang mau melarang aliran Ahmadiyyah ya? Atas dasar 
apa? 
>   Karena keyakinannya atau karena mereka membuat keonaran, 
misalnya 
>   menyerang orang atas nama kelompoknya? Apa karena nurutin 
politik 
>   agama konservatif? Karena oportunis, karena nggak peduli, toh 
>   minoritas, jadi dilarang saja toh mayoritas maunya gitu. Karena 
>   mereka punya afiliasi barat?
> 
>   Semua sebab2 di atas adalah mungkin, kecuali mereka membuat 
keonaran 
>   publik. Setau saya orang Ahmadiyah nggak suka nyerang orang 
lain, 
>   demo orang lain, ngejarah, nggak ada rencana melawan demokrasi 
atau 
>   mendirikan khilafah dsb - tolong dibilangin kalo saya salah, 
karena 
>   nggak punya temen/tetangga Ahmadiyah, kecuali di milis ini - 
itupun 
>   orangnya okeh-okeh aja. 
> 
>   Politisi atau pejabat yang oportunis, yah orang biasa oportunis 
atau 
>   nggak peduli - tapi yang ini beresiko besar. Citra Islam akan 
tambah 
>   jelek, Islam yang nggak rahmatan. Negara kita juga jadi cacat 
karena 
>   nggak melindungi warga negaranya sendiri - apalagi kalau setelah 
ini 
>   terjadi terus pengrusakan/pembunuhan terhadap jamaah ini. 
Artinya 
>   manfaat terus berdialog jauh lebih besar daripada resiko yang 
>   ditimbulkan apabila jamaah ini dilarang.
> 
>   Kepada teman2 Ahmadiyah, saya nggak kenal kalian. Tapi apabila 
>   terjadi hal2 yang buruk, ingatlah doa Nabi waktu di Thaif, ya 
Allah 
>   maafkanlah mereka, karena mereka tidak tau apa yang mereka 
lakukan - 
>   walaupun sedih dan sakit hatinya ke ubun-ubun.
> 
>   Doa nabi itu mencerminkan harapan. Setelah itu beliau banyak 
belajar 
>   dan nggak terlalu polos lagi dalam berdakwah. Tapi diubahnya 
>   strategi sedemikian rupa sehingga tahun2 di depan dapet koneksi 
ke 
>   Madinah. Saya nggak meminta temen2 Ahmadiyah untuk merubah 
keyakinan, 
>   tapi belajarlah dengan lebih taktis di tengah sebagian orang 
jahil 
>   ini. 
> 
>   Apabila nggak tau apa yang mesti diperbuat - kalau lagi diserang 
>   orang - maka siap2lah berkoban. Jangan melawan secara fisik, 
karena 
>   percuma. Kabur mengungsi lebih baik, tapi kalau nggak bisa juga -
 
>   siap2lah untuk berkorban, dan dunia akan menyaksikan.
> 
>   salam
>   Mia
>   . 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke