Sejujurnya, sekitar 2-3 tahun belakangan ini saya gak ngikuti secara intens. Cuman pernah nonton debat di TV antara Tifatul Sembiring sama Arbi Sanit. Kesannya, dibanding HNW .. kapasitasnya jauh lah ..
Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > mas syafei > bukannya tifatul sembiring lebih deket ke penguasa sekarang? > makanya gak pernah frontal mengambil posisi sebagai oposisi terhadap penguasa? > jangan2 malah lebih lembek daripada yang dikira ya? > apalagi dukungannya terhadap polisi/tni juga cukup kuat > > salam, > -- > wikan > > 2008/6/18 Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]>: > > Lahirnya IM gak bisa lepas dari benang merah Pan-Islamisme nya > > Al-Afghani .. yang semangatnya emang melawan dominasi (baca: > > penjajahan barat) > > > > Bahwa .. dalam perjalanannya Pan-Islamisme bergeser jadi Pan-Arabisme, > > itu soal lain .. > > > > Juga, bahwa di IM muncul "sayap-sayap" di kemudian hari, itu juga > > dinamika yang normal-normal saja. > > > > IM bukan hanya Sayyid Quth atau Maududi yang mewakili sayap fundies, > > tapi juga ada Qardhawi yg lebih 'soft', Muhammad Al-Ghazali yg -IMHO- > > cukup terbuka, sampai Jamal Al-Banna yang cenderung liberal .. Jangan > > lupakan juga Tariq Ramadhan .. > > > > Sayang IM yg masuk ke Indonesia (yg kemudian jadi PKS itu) sayap > > fundies-nya. Tapi seperti juga IM, PKS juga berpeluang untuk berubah. > > Di bawah kepemimpian HNW dulu, arah ke perubahan itu cukup terlihat. > > Sayang di bawah Tifatul Sembiring arah itu gak kelihatan lagi .. >