1.  Kalo dibilang mudah,  ehhhmmm, di spore malah kartu kredit platinum tuh 
burakan mbak ....  Pating tlecek.  

2.  Butuh internet biar bisa check billing berjalan dari kartu kredit.  Lha 
kalau expense tidak dikontrol apa ndak mabok urusannya ?

Sayangnya fungsi budget dan kontrol expense bulan berjalan ini yg sering nggak 
masuk dalam pemahaman kita ttg keuangan rumah tangga.





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-----Original Message-----
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 24 Jun 2008 21:38:21 
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Jangan salahkan kartunya, lihat dulu 'kelakuan' 
pemiliknya - Was: Re: Kartu Kred


Masalahnya sekarang untuk dapat kartu kredit itu sangat mudah.
Lihat saja di mal2, sering banyak penawaran. 
Cuma dimintai KTP, lantas ada pekerjaan tetap [ melampirkan bukti bekerja dari 
perusahaan]
Bahkan penjualan seperti sepeda motor sekarang cenderung lebih suka menjual 
secara kredit.
Bagi perusahaan untungnya lebih besar, kalo tunai harga 11 juta dengan kredit 
bisa jadi 16 juta selama 3 tahun.
Bayar langsung cicilannya atau dipotong dari kartu kredit.
Bahkan kadang2 bank penyelenggara kk ikutan nawarin kreditan dalam sebuah 
booklet yg tebal.
Kalo gak kuat iman mudah tergoda, semuanya juga dibeli. Lihat gambar2nya saja 
sudah ngeces.
:-))

Seorang pegawai salon yg nglaju dari Tangerang ke Cisarua dengan bus, punya 
lebih dari 5 kartu kredit.
Heran saya, kemarin waktu motong rambut saya ia crita lagi susah.
Tunggakan tagihan kartu kredit dah banyak, sudah diperkarakan ke pengadilan.
Jadi sehabis potong rambut saya, ia mau ke LBH, minta bantuan hukum [ ternyata 
di LBH juga harus bayar 2 jutaan]
Padahal ia hanya pegawai salon. Gajinya total dengan uang makan, transport plus 
tip paling banter 2,5 juta sebulan.

Saya tanya kartu kredit segitu banyak untuk kredit apa saja?
Ia bilang telanjur beli macam2 kebutuhan perempuan, tas, sepatu baju2. 
Penampilannya memang OK. Lantas juga ngambil tunai.
Giliran mbayar cicilan bingung. Dia bilang ndak terasa, kalo 'batas kredit' 5 
kartu di jumlah adalah 6 x pendapatan per bulan lebih
Sudah hampir setahun jumlah tagihan makin membengkak karena bayar minimumnya 
saja dah gak bisa tambah lagi bunga.
25 jutaan cari kemana?

Praktisi keuangan pribadi Safir Senduk kasih solusi, menggunakan kartu kredit 
maksimum 25 % dari pendapatan.
kecuali kalo perlu sekali. 
Mesin gesek kartu saja sudah banyak yg portable; Mereka nelpon nawarin es 
baltik, kue2 diantar kerumah, mbayarnya bisa pake kartu kredit.
Coba siapa yg gak tergoda. Nggak keluar ongkos, tinggal nunggu saja nggak usha 
bayar cash
:-))

Kota besar memang menawarkan apa saja, kemudahan : tapi itulah kalo sok aksi 
tapi bau terasi :-))))

salam, 
l.meilany


  ----- Original Message ----- 
  From: agussyafii 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, June 22, 2008 11:10 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Jangan salahkan kartunya, lihat dulu 'kelakuan' 
pemiliknya - Was: Re: Kartu Kred


  mas Irwan,

  kalo semua pemegang kartu kredit mempunyai tujuan yang jelas untuk apa
  dan bagaimana cara menggunakan kartu kreditnya seperti mas irwan,
  insya alloh nggak bakalan ada masalah. 

  tapi berapa banyak orang yang seperti mas irwan?

  yang jauh lebih banyak adalah orang-orang yang menggunakan kredit
  jangka panjang untuk keperluan jangka pendek, mulai dari kredit mobil,
  kredit kulkas, kredit tv bahkan semua seisi rumahnya serba kreditan.
  giliran bayarnya pusing deh buat ngibulin. orang banknya.

  kenyataannya banyak yg begitu kan mas?

  salam,
  agussyafii

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Sering banget sih orang yang kelakuannya salah, malah menyalahkan kartu
  > kredit?
  > Saya sendiri punya kartu kredit, Alhamdulillah, baik" aja.. gak kena
  > tagihan bunga
  > berbunga seperti beberapa 'tulisan yang menuding kartu kredit
  mencekik'..
  > 
  > Kalaupun pernah telat bayar (beberapa hari) atau bayar minimal, biasanya
  > tidak
  > melebihi 1 bulan saja.. malah sering pake fasilitas transfer
  balance.. yang
  > bisa
  > dicicil sekian bulan dengan bunga rendah.. bahkan 0%.. :-P
  > 
  > Saya sendiri punya/pake kartu kredit yang memberi fasilitas bunga 0%
  untuk
  > cicilan
  > 3 bulan dengan minimal transaksi Rp 300.000. Seorang teman juga sangat
  > menikmati
  > fasilitas ini..
  > 
  > Mau lagi? Ada beberapa kartu kredit yang memberi fasilitas bunga 0%
  untuk
  > cicilan
  > 6-12 bulan.. meskipun hanya untuk beberapa merchant saja..
  > Lah kalau perilakunya asal gesek saja.. tanpa perhitungan kemampuan
  membayar
  > ya JANGAN HERAN KALAU ADA YANG TERCEKIK HUTANG!!!!
  > 
  > Selama mentalitas mau pake gak mau/mampu bayar masih banyak terjadi,
  wajar
  > saja kalau makin banyak yang terjerat hutang bunga berbunga.. satu
  istilah
  > yang
  > menyesatkan juga.. kecuali kalau berhutang pada rentenir.. Pernah satu
  > ketika
  > (yang ketahuan) saudara/kakak ipar berhutang pada rentenir 1 juta
  (pokok),
  > bunganya
  > 30.000 (3%) sehari.. atau 90% (hampir 100%) sebulan..
  > 
  > Saya gak punya uang cash waktu itu, akhirnya pake cash on card
  (kebetulan
  > dapat
  > penawaran/telepon dari bank penerbit kartu kredit), kena bunga 1.9% per
  > bulan
  > selama setahun.. begitu cair, langsung saya transfer ke sana dan minta
  > hutangnya
  > dilunasi & JANGAN BERHUTANG LAGI PADA RENTENIR..
  > 
  > Bagaimanapun juga bunga bank (contoh kasus ini 1.9% per bulan atau
  sekitar
  > 23% setahun, tetap jauh lebih kecil dari bunga rentenir.. makanya saya
  > paling
  > kesel baca/denger orang bilang bank itu rentenir.. norak banget sih tuh
  > orang..
  > gak bisa bedain bank dengan rentenir.. :-p
  > 
  > FYI, kalau sekarang bunga pinjaman bank lebih kecil lagi.. saya beberapa
  > kali
  > memanfaatkan yang namanya powercash (cash dari limit kartu).. 1% per
  bulan
  > max setahun.. ngambil juga KTA 0.88% per bulan (personal) dan 0.78%
  untuk
  > mitrakarya (kolektif).. malah terakhir lihat brosur KTA 0.85% per
  bulan..
  > 
  > IMHO, Itulah pentingnya pemahaman soal pengaturan keuangan
  keluarga.. atau
  > istilah kerennya 'financing'.. yang dijadikan sebagai
  topik/'senjata' Safir
  > Senduk
  > dan beberapa pakar pengelola keuangan.. :-p
  > 
  > FYI, mungkin karena pembayaran yang relatif normal/baik, kadang
  powercash
  > saya belum lunas, sudah ditawarkan lagi.. yang penting, pinjaman yang
  > diterima
  > digunakan untuk keperluan yang jelas.. kalau bisa produktif.. :D
  > 
  > CMIIW..
  > 
  > Wassalam,
  > 
  > Irwan.K



   

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke