Katanya sih gak boleh su'udzon Mbak.. :-)

Mendingan pikirin aja, apa yang bakal terjadi dengan seruan buy back saham
BUMN.. ada ulasan soal itu di milis lain.. jangan" itu cuma 'BLBI' yang
kesekian.
lah wong sekarang konglomerat pada kekurangan modal/likuid, BUMN beli lagi
duit nyampe ke mereka.. nah, sisanya ditanggung rakyat lagi.. berapa tahun
ke
depan..

Najib eh nasib anak kost.. (lagu project p, jadul)..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

2008/10/9 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]>

>   Mbak Mia yang smart,
> Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
> pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media
> Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada
> sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang
> pasti kita tau media itu siapa punya?
>
> Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara
> ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak
> apa dijatuhkan kepadanya.
>
> Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung
> percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas
> yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa
> polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi
> ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300
>
> Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden:
> Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega
> yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg
> dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn
> setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush).
>
> Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah
> diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari
> eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika
> Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron.
>
> Buat Mas Ary,
> Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju
> dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya
> dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak
> usah ditemenin ya?...:-))
>
> wassalam,
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Dear all, happy lebaran!
> >
> > Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka,
> politiknya
> > dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati
> > emangnya jaran dilakukan?
> >
> > aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi.
> Bener2
> > geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak
> > papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita
> > tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI
> > terhadap Ahmadiyah, misalnya.
> >
> > ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian
> > rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya.
> >
> > Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil
> > orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi
> kemungkaran
> > atas nama Allah". Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan
> > teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur
> > politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita,
> sehingga
> > malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini
> > mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga
> > sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah
> > yang dilarang.
> >
> > Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita
> nggak
> > mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa
> menganggap
> > mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?
> >
> > Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para
> > pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk
> > dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya
> Herni..:-)
> >
> > salam
> > Mia
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "Ari Condro" <masarcon@>
> > wrote:
> > >
> > >
> > > Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi.
> > >
> > > Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg
> menunggu
> > jandanya ? :))
> > >
> > >
> > >
> > > Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: "Lina Dahlan" <linadahlan@>
> > >
> > > Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> >
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse
> pending
> > executions
> > >
> > >
> > > Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang
> > > bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi??
> > >
> > > wassalam,
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "Sunny" <ambon@> wrote:
> > > >
> > > > Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
> > > >
> > > > ----- Original Message -----
> > > > From: Lina Dahlan
> > > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
> > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse
> > > pending executions
> > > >
> > > >
> > > > Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???
> > > >
> > > > wassalam,
> > > > --- In 
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "Sunny" <ambon@>
> wrote:
> > > > >
> > > > > http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-
> > show-
> > > no-
> > > > remorse-pending-executions.html
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke