--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setij...@...> wrote: > > mbak caroline, > > nah mending yang begini nih diskusinya daripada cuman ngurusi gayanya Arcon... ;-)
Selama saya ngga sreg terhadap sesuatu, saya akan terus obok2, termasuk gaya Arcon, dkk :P > memang ADA di Indonesia yang bilang "ngapain bela Hamas...". > yang anda lupa:bahwa MAYORITAS grass root di dunia muslim itu BELA HAMAS dan MENYALAHKAN ISRAEL. MAYORITAS grass root di dunia non-muslim itu BELA ISRAEL dan MENYALAHKAN HAMAS. Kalo Anda mau, kita bisa muter2 terus di sini sampe bodoh, hehehe... > Nah, posisi orang yang bilang "ngapain bela hamas" itu ada pada posisi minoritas sbg. KRITIK thd posisi yang MEMBELA posisi hamas tanpa reserve.Kira-kira sama dengan minoritas di Amrik yang bela hamas. > "ngapain bela hamas" nya atas dasar apa? Karena Arab yg tetangga dekat dan sesama Islam tidak bela Hamas? Ini sudah saya bahas. Jangan samakan ini dengan minoritas Amrik yg bela hamas. Kami bela Hamas dengan dengan dasar argumen kuat dan jelas. Berapa banyak Anda temui imigran di Amrik yang sudah hidup sangat enak dan mapan kemudian mengkritik keras pemerintah Amrik serta menantang arus opini mayoritas rakyat Amrik dengan resiko diteriaki "go back to your country!", atau khawatir tiba2 diciduk FBI/CIA, atau dipersulit proses imigrasinya? Berapa banyak aktivis Indonesia yang ketika masih di Indonesia begitu keras mengkritik pelanggaran HAM dan demokrasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, tapi ketika sudah di Amrik diem2 aja, MENUTUP MATA pada semua pelanggaran HAM dan demokrasi, standar ganda pemerintah Amrik, adanya indikasi bahwa uanglah sebenarnya yang memutar roda pemerintahan AS, dll. Kasihan, kok idealisme digantungkan pada siapa yg memberi makan? Lalu, POSISI ANDA SENDIRI GIMANA? Setujukah Anda bahwa telah ada pelanggaran HAM parah oleh Israel, AS dan sekutunya terhadap Hamas dan rakyatnya? > - Front Islam tentu saja harus juga dibuat lebih seimbang terhadap Israel. Sentimen di sini jauh sulit, karena mencakup pandangan-pandangan yang menjadi stereotype dari implementasi sistem nilai Islam selama 100 tahun terakhir di Timur Tengah bahwa "BANGSA Yahudi itu musuh alamiah Islam". Front non-Islam terutama yg pro AS dan eropa serta kalangan Islam liberal (jumlahnya lebih banyak mana?) juga harus dibuat lebih seimbang terhadap Hamas. Sentimen di sini jauh sulit, karena mencakup pandangan-pandangan yang menjadi stereotype dari implementasi sistem nilai non-islam selama 100 tahun terakhir di Timur Tengah bahwa "Islam itu musuh alamiah BANGSA Yahudi". > > Jadi ada dua pendekatan yang secara simultan harus dilakukan di dua front tersebut dan tidak bisa pendekatannya dilakukan hanya dari satu sisi belaka. > Setujukah dengan muatan tulisan saya yg Anda sedang Anda kritisi ini bahwa selama ini Hamas sudah mendapat perlakuan tidak adil? Apalagi lagi pendekatan yang harus diberlakukan pada Hamas? Lebih ditekan lagi? Kenapa sekarang kita tidak fokus untuk lebih keras pada Israel? Kalau ada yg terjebak pada keberpihakan buta pada Hamas dengan dasar ideologis, maka Anda terjebak pada usaha untuk TIDAK MENUNJUKKAN KEBERPIHAKAN karena alasan ideologis. Sama-sama sia-sia, tidak efektif dan memperuncing konflik. Berbeda dengan Anda, saya MENUNJUKKAN KEBERPIHAKAN, TAPI BUKAN ATAS DASAR IDEOLOGIS. Bisa ngga membedakan? > Ibaratnya, bisa jadi kita sebel sama Mike Tyson karena Mike Tyson kerjanya preman, lalu mukulin perutnya. Memang efeknya ke Mike Tyson nggak terlalu banyak, paling menjengkelkan saja, tapi begitu suatu saat Mike Tyson mbales, tergeletaklah kita. ;-) > Sikap saya kalau diganggu Tyson, kecil-kecil begini saya akan lawan dia. Ngga peduli saya bakal bonyok, babak belur, mati sekalian juga tak apa. Prinsip saya, jangan mentang2 lebih kuat dari saya, lebih kaya dari saya, hidup saya bergantung padanya, lalu Tyson bisa sembarangan mengganggu saya, melecehkan hak saya sebagai sesama manusia, nyolek2 saya tanpa kehendak saya (kalo dicolek suami, mau banget deh, hehehe... Just FYI, selama hidup saya bukannya ngga pernah rebel begini, makanya suami menjuluki saya, "my rebel girl". Memang benar, yg namanya NEKAD ITU HARUS TERKENDALI, jangan sampe matinya mati konyol. Kudu ada strategi, misalnya lari trus manggil polisi. Tapi kalo polisinya ternyata malah ngipas2i Tyson, saya TERUS DITEKEN DAN KEPEPET, tidak ada cara lain selain lawan! lawan! dan lawan! Anda kan cowok, masak prinsip hidup kok lembek begitu? - caroline P.S. barangkali ada yg merindukan saya(saya memang orangnya suka GR-an, kok :P) kalo ga ada halangan ikut demo di DC, beberapa hari ke depan kemungkinan besar saya tidak bisa aktif di milis.