akhirnya nonton film Perempuan Berkalung Sorban ini hari jum'at yang 
lalu.

perempuan berkalung sorban bisa diartikan perempuan yang hidupnya 
dikungkungi/didominasi oleh laki laki (samsudin, dan kebanyakan laki 
laki lain dalam hidup annisa). makanya di akhir kisah, ketika naik 
kuda bersama anaknya, sorban simbol laki laki itu dibuang. kendati 
khudori sudah mati, tapi nisa siap menjalani hidupnya.

selain itu khudori juga difilmkan rajin membantu pekerjaan istrinya di 
rumah. gantiin mbalik tempe biar nggak gosong dan cuci piring. istri 
yang lagi sibuk belajar dan ngetik tugas dia bikinkan minuman hangat. 
so sweet ceunah !

Saya kira yang menonton film ini bisa berproses lebih dewasa, 
termasuk, di agama apapun termasuk islam, ada sisi keras dan ada sisi 
soft. kedua sisi itu ditampilkan bersama sama dalam film, dan kita 
bisa memilih mana yang memancarkan nilai nilai kebaikan, dan mana yang 
justru tidak islami.




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" 
<ary.setij...@...> wrote:
>
> kok bisa bandung dianggap lumayan bebas?
> 
> PKS menang loh di Bandung...
> Apakah berarti PKS itu lumayan bebas juga?
> ;-)
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Ari Condro 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, January 14, 2009 9:24 AM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] perempuan berkalung sorban
> 
> 
>   Abidah el Khalieqy anak jogja sih. jogja kan kayak bandung, 
lumayan bebas .. :p
> 
>   btw, bukunya diterbitkan fatayat NU bukannya ?
> 
>   On 1/14/09, herri.permana <herri.perm...@...> wrote:
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   > Film Perempuan Berkalung Sorban udah main gak yah di Bandung 
pengen
>   > nonton , novelnya rada saru juga padahal penulisnya orang Persis 
,
>   > istri gw rada marah baca tuh novel , koq novel saru gini 
dibeli..
>   >
>   > 
> 
>   -- 
>   salam,
>   Ari
> 
> 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



Kirim email ke