Kekejaman Zionis Diungkap Tentara Israel TEL AVIV - Bahwa Israel melakukan banyak tindakan biadab selama 22 hari menggempur Jalur Gaza yang lalu, sudah menjadi rahasia umum. Tapi, baru kali ini kekejaman Negeri Zionis itu diungkap sendiri oleh serdadu mereka. Pengungkapan tersebut berlangsung saat diskusi pada akhir Kursus Pra-Militer Yitzhak Rabin di Oranim Academic College, Israel bagian utara, 13 Februari lalu. Yitzhak Rabin adalah mantan perdana menteri Israel yang dikenal sangat moderat. Dia dibunuh seorang aktivis ultranasionalis Yigal Amir pada 1995. Sebenarnya, sesi yang melibatkan beberapa serdadu yang baru bertugas di Gaza itu berlangsung tertutup. Tapi, harian yang terbit di Tel Aviv, Haaretz, berhasil mendapatkan transkripnya dan dikutip oleh harian Inggris, The Independent, kemarin (20/3). Identitas seluruh tentara yang menjadi narasumber dirahasiakan. Dalam salah satu testimoni, seorang tentara Israel mengungkapkan longgarnya aturan standar penyerangan dalam operasi cast lead di Gaza. Tentara tersebut mengaku pernah diperintah menembak seorang nenek dari jarak seratus meter. Seorang tentara lainnya menggambarkan, seorang ibu dan anaknya ditembak mati oleh penembak jitu hanya karena salah jalan. Dia mengatakan, semangat yang ditanamkan di benak para tentara saat itu adalah, nyawa rakyat Palestina tidak ada artinya bila dibandingkan dengan tentara Israel. Contoh kekejaman lain militer Israel diungkapkan seorang pemimpin skuadron. ''Kami diinstruksikan untuk memasuki sebuah bangunan menggunakan kendaraan lapis baja, mendobrak pintunya, dan mulai menembaki semua orang yang terlihat. Awalnya, saya bertanya kepada diri sendiri. Apakah ini masuk akal? Tapi, komandan saya mengatakan bahwa perintah itu diperbolehkan karena semua orang di Kota Gaza dianggap bersalah. Salah mereka sendiri mengapa tidak melarikan diri saat tahu ada serangan,'' ungkapnya. Kontan, bocornya transkrip itu membuat Angkatan Bersenjata Israel (IDF) malu sekaligus berang. Maklum, IDF selama ini selalu mengklaim senantiasa berusaha menghindarkan jatuhnya korban sipil di Gaza. Kepala Divisi Hukum IDF Jenderal Avichai Mendelbit pun langsung menegaskan bahwa pihaknya bakal melakukan investigasi menyeluruh untuk menelisik kebenaran isi transkrip tersebut. Kepada Haaretz, Kepala Kursus Pra-Militer Yitzhak Rabin Danny Zamir menyatakan sudah menyampaikan keprihatinannya soal sepak terjang pasukan Israel di Gaza lalu kepada IDF. ''Saya khawatir bakal ada gangguan moral yang serius terhadap para tentara,'' tutur Zamir. Yang pasti, pengungkapan kebiadaban Israel oleh tentaranya sendiri itu bakal kian menjustifikasi dugaan bahwa Israel sudah melakukan kejahatan perang di Gaza. Apalagi, kemarin Utusan Khusus Hak Asasi Manusia PBB untuk Teritori Palestina Richard Falk mengindikasikan hal yang sama. ''Konvensi Jenewa sudah jelas mengatur bahwa pasukan perang harus bisa membedakan antara sasaran militer dan sipil. Kalau sulit melakukannya dan serangan tetap saja dilakukan, itu jelas sebuah pelanggaran berat terhadap hukum internasional,'' ujar Falk.(cak/ttg) http://jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=58433 http://groups.google.com/group/suara-indonesia?hl=id New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]