Semuanya benar :-)
Semuanya juga kurang benar.

Semuanya kan individual, tergantung gimana kita mengenali diri sendiri.
Tapi kan ada gitu nilai yg standar.
Kalo berjilbab, jangan pake bahan yg tidak menyerap keringat, lantas jangan 
pake jilbab terus.
Ini berlaku untuk siapa juga - yg hidup di AC, yg dirumah melulupun juga sama.
Sinar matahari itu menembus sampai ke dalam rumah [ jadi biar di rumah melulu 
juga harus pake krim UV protector]

Kalo di dalam rumah ya musti di copot di angin2 kan gitu rambutnya.
Perawatannya juga musti ekstra rajin- di krimbat sering, hairspa sering, di 
keramas sering.


salam, 
l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: donnie damana 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 30, 2009 7:39 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -


    Jadi mana yang benar?

  Pake jilbab menyebabkan rambut rontok..
  apa rambut rontok yang menyebabkan pake jilbab..
  Jangan membingungkan umat dong..
  aya, aya, wae...

  :D

  On Jul 30, 2009, at 7:28 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

  > mbak rita,
  > lha problem rambut rontok ini kan juga gak serta merta melulu karena
  > dijilbabin tho?
  > ada temen saya, ce, dia mengeluh takut rambutnya rontok gara2
  > kebanyakan belajar buat s3
  > terus aku bilang, ya udah gampang ... pake jilbab aja tho.
  > dianya malah ngamuk2 ... lho, pake jilbabnya niatnya kan jadi gak
  > tulus, tho ... gak Lillahi Ta'ala katanya
  > aku bilang, ya udah sekalian aja dilurusin niatnya
  > begitu
  >
  > he he :)
  >
  > anyway, saya gak pake jilbab juga rambut rontok
  > padahal rajin merawat rambut dan kramas
  > gimana nih mbak rita :)
  >
  > salam,
  > --
  > wikan
  >
  > 2009/7/30 ritajkt <rita...@yahoo.com>:
  > >
  > >
  > > Hahaha..
  > >
  > > Kalo bagi saya reply yg "jail" ini jusru meng"kritisi" adanya 
  > beberapa
  > > "petunjuk" bahagia bagi kaum Muslimah, yg ternyata 
  > "kebahagiaan"nya itu
  > > harus selalu paralel dan tergantung dari status kebahagiaan 
  > suami :)).
  > > Contoh ya soal rambut menipis itu, menjadi "no problemo" karena -> 
  > suaminya
  > > soleh dan tetap mensyukuri rambut istri yg menipis. Eksistensi si 
  > suami
  > > menjadi prasyarat yg utama dalam problem ini, padahal prolem itu 
  > (rambut
  > > rontok) adalah problem si wanita, karena rambutnya adalah bagian 
  > tubuhnya,
  > > dirinya.
  > >
  > > Ketika seorang perempuan itu sehat (salah satu contoh sehat adalah 
  > rambutnya
  > > tidak rontok) maka dia gembira, dan BARULAH ini berdampak pada 
  > suaminya dan
  > > lingkungan sekitarnya, krn mereka semua akan merasakan energi 
  > positif dari
  > > seorang wanita yang sehat dan sehat adalah pangkal bahagia.
  > >
  > > Bukan begitu ibu-ibu?
  >
  > 

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke