he he ... saya tadi nulis maksudnya fokusnya ke "sekufu secara pemikiran"
bukan perjodohan itu sendiri yang sulit.
karena kalau mau nyari yang "sekufu secara pemikiran" ya menurut saya
musti interaksi untuk mengetahui pemikiran masing2.

kalau dua orang akhirnya menikah dan happy ataupun "happy" itu menurut
saya hal yang lain lagi.
pernikahan ataupun perjodohan sih menurut saya mungkin2 saja terjadi.

salam,
--
wikan

2010/3/4 Lina <linadah...@yahoo.com>
>
>
>
> Soal jodoh ya...hmmm...Saya juga percaya jaman sekarang emang sulit, Mas 
> WIkan. Salah satu yang menyebabkan sulit mungkin karena materialisme yg sudah 
> jadi sahabat manusia, sehingga spiritualisme nya jadi tumpul. Tapi 
> "perjodohan ala murobbi" bukan suatu hil yang mustahal juga sih didunia ini. 
> Karena beragamnya tingkatan (keyakinan/keimanan) manusianya, termasuk murobbi 
> nya...he he. Jadi kebayang film2 Ayat Ayat Cinta neh (mereka gak sekufu, 
> tuh...yaa namanya juga pilem seh). Jadi, maksute bergantung kepada yang 
> dijodohin dan murobbi nya juga. Kepercayaan yg dijodohin kpd murobbinya. Kalo 
> mereka percaya, akan timbul suggesti yg akan mempengaruhi pola pikir yg 
> dijodohin.
>
> Adalagi kisah nyata yang memang nikah karena dijodohin ortu. Awalnya yang 
> wanita ogah bener deh pokoknya. Namun karena ini permintaan orang tua, 
> akhirnya dengan derai air mata wanitanya rela menikah dgn orang yg tidak 
> dicintai and memutuskan pacarnya. Saya sendiri gak tau apa mereka happy 
> (happy itu relatip sih ye?), tapi mereka oke oke aja sampai mempunyai 3 anak 
> dan sekarang suaminya meninggal karena sakit.
>
> Jodoh itu suatu yang rumit and rahasia ilahi...:-). Mo gimana caranya, monggo 
> wae lah.
>
> Tapi kembali ke soal sekufu, mungkin karena mereka 'untungnya' emang 
> sekufu...yak! Laaah, gimana biar 'untung'....??? he he he istikharah 
> istikharah biar dpt yg sekufu. Tapi, setidaknya agama telah menasehati utk 
> cari yang sekufu. "Bagaimana yg sekufu buat saya?" yaaa itu derita elo 
> deh...he he he...

Kirim email ke