WTC Bombings - Primary Issues,
Unanswered Questions Opinion
By Fred Marshall Jr.


There can be no doubt that:

1. If there were, in fact, hijackers aboard the flights, they were not in 
control of the aircraft.

2. Any hijacker would know that planes can be shot out of the sky anywhere in 
the U.S. within 15 minutes by standby aircraft, and within five minutes by 
ground to air missiles.

3. Not a single middle-eastern name appeared on any one of the aircraft 
manifests.

4. Dozens of MEN could never be held hostage with inch-and-a-half BOXCUTTERS.

5. If there were, in fact, seven cell phone calls made from the oomed aircraft, 
one or more of the callers would have described the hijackers as "four guys 
speaking German," "four black guys," "four Arabs," or "four white guys," or 
some such. Yet none did.

6. If there were, in fact, seven cell phone calls made from the doomed 
aircraft, not one of the callers would have known the plane was doomed. 
Hijacked planes are normally landed and demands made.

7. The planes were commandeered from remote ground control locations  and no 
one aboard any aircraft had any control over the planes.

8. The towers could not have imploded so perfectly without the strategic 
pre-positioning of multiple explosive charges inside the towers, and the 
carefully timed sequential detonation of each.

9. The plane crashes alone would not have brought down either building.

10. No organization, outside the government, could have grounded all the  Air 
Force aircraft for more than 60 minutes.

11. No organization, outside the government or without massive government 
assistance, could have planned and executed such a precision operation.

12. Only one explanation exists which can justify the awarding, within 24 
hours, of the salvage contract to the same company which had a similar contract 
for the Murrah Building in OKC, and the immediate melting down of the steel for 
"recycling" without any investigation or inspection......the government knew in 
advance, and wanted the evidence destroyed immediately, just as in OKC, Waco, 
and other places. There is so much more, but I haven't time to discuss it now. 
Suffice it to say that the terrorism being waged against the American people 
comes from the for-profit incorporated federal government (not to be confused 
with the Constitutional U.S. Government).

====================================================

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
524. Tak Ada Bukti Al Qaidah Terkait Aksi Serangan WTC 11 September

 Sejak 9 Januari 2002 Deputy Menteri Pertahanan AS Paul Wolfwitz, seorang 
Yahudi yang mempunyai pandangan ultra dan ekstremis terhadap orang Palestina, 
yang juga mempunyai hubungan rapat dengan angkatan bersenjata Israel, 
mengungkapkan bahwa Amerika Serikat menjadikan Indonesia sebagai target operasi 
militer AS dalam memerangi terrorisme internasional. Sepekan kemudian 15 
Januari Fathurrahman ditangkap di Manila dan dituduh membawa 1 ton bahan 
peledak (1 ton?! Diangkut pakai apa, HMNA), yang akan digunakan untuk menyerang 
kepentingan AS.
 Pada 29 Januari komandan pasukan Amerika di kawasan Pasifik Admiral Denis 
Blair mengoceh bahwa Indonesia merupakan mata rantai lemah (weak link) dalam 
pemberantasan terrorisme.
 Pada 16 Maret direktur Biro Penyelidik Federal (FBI), Robert Mueller melakukan 
pertemuan dengan para pejabat Indonesia, seperti kepala BIN AM Hendropriyono di 
hotel Ritz Carlton, Jimbaran Bali. Sehari sebelumnya di Singapura Mueller 
mengoceh bahwa setelah pangkalan Al Qaidah di Afghanistan, sisa-sisa 
jaringannya mencari perlindungan ke Kawasan Tengah (saya tidak pakai kata Timur 
Tengah, sebab saya tidak mau berasumsi kepala saya di Amerika sedangkan kaki 
saya berjejak di Indonesia) dan Asia Tenggara.
 Akibat ocehan Mueller tersebut pemerintah Pilipina menjadi gamang lalu 
menangkap Tamsil Linrung, Agus Dwikarna dan Abd. Jamal Balfas. Pemerintah 
Indonesiapun ikut gamang dengan menangkap Jafar Umar Thalib dengan alasan 
"menghasut ummat" di Masjid Al Fath Ambon. 

      ***

      Padahal, pada hal dan sekali lagi padahal, ....... setelah menggulingkan 
THaliban, berbabi-buta membom Afghanistan dan berbusa-busa menuduh Al Qaidah, 
FBI akhirnya mengakui pihaknya hingga kini belum menemukan bukti selembar 
kertas pun yang menyeret keterlibatan Al Qaidah dalam aksi WTC 11 September.. 
Berbicara dalam perrtemuan Commonwealth Club di San Francisco, 19 April 2002, 
yang kemudian dipublikasi oleh Whatreallyhappened.com, Rense.com, dan BBCNews 
pada 2 Mei 2002, Direktur FBI Robert Mueller mengatakan: "Dari hasil 
investigasi, kami tak menemukan selembar bukti dokumen keterlibatan maupun 
aliran dana langsung yang mengarah adanya persekongkolan Al Qaidah dan 
Afghanistan dalam serangan 11 September..
      Pada 30 April Washington Post juga menurunkan artikel bahwa ''penegak 
hukum sudah bekerja sekian lama melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk 
merekontruksi gerakan para pembajak sebelum serangan, tapi mereka tak menemukan 
satu pun bukti aktual tentang perkongsian mereka.'' Lyndon LaRouche, penulis 
artikel itu, menegaskan tidak satu pun bukti bisa ditunjukkan pemerintah AS 
untuk menuduh aksi 11 September dirancang oleh Usamah bin Ladin. Karena alasan 
ini, kata LaRouche, hakim pengadilan Inggris membebaskan orang yang sempat 
latihan terbang dan dituduh terkait dengan aksi serangan WTC.
      ''Para pembajak ternyata tidak menggunakan laptop atau menyimpan data apa 
pun di hard drives komputer. Mereka berpakaian dan berakting seperti orang 
Amerika,'' jelas Robert Mueller. Selama tujuh bulan terakhir aparat FBI bekerja 
siang malam. Ribuan orang disidik, Ratusan ribu dokumen keuangan dan rekaman 
telepon dijejak, namun hingga kini tak ada bukti yang mengarah terkait dengan 
serangan di New York dan Washington.. Mueller mengatakan, agen-agennya di 
berbagai penjuru sudah menyelidiki tiket, counter pemnerbangan, account bank 
dan rental kendaraan untuk mencari jejak. ''Nyatanya jejak itu tidak nampak.''
      Mereka juga sudah memburu gua-gua persembunyian di Afghanistan,  
memeriksa bill kartu kredit orang-orang yang dicurighai terkait langsung atau 
tidak langsung dengan 19 pembajak pesawat, untuk mencari jejak komplotan pelaku 
aksi 11 September. Tapi, hasilnya selalu nihil. Rupanya, jelas Mueller, para 
pembajak sengaja menyembunyikan komunikasi dengan menggunakan ratusan ponsel 
dan telepon berbeda, juga kartu telepon pra-bayar.
      Atas dasar yang tidak jelas ini AS sangat getol mengejar-kejar Al Qaidah 
sampai ke Asia Tenggara yang menyebabkan Singapura bertepuk ria dan pemerintah 
Pilipina serta pemerintah Indonesia menjadi gamang. Orang penggamang lekas 
jatuh, ujar Bidal Melayu lama.

      *** 
      Itulah Amerika, yang lucunya Amerika sendiri adalah state terrorist yang 
baru saja melumatkan Afghanistan, yang selalu bernyanyi bersama dengan state 
terrorist zionst Israel, yang memaksa negeri-negeri orang untuk membuat UU anti 
terrorist. 
-- QD BDT ALBGHDHAa MN AFWAHHM WMAA TKHFY SHDWRHM AKBR (S. AL'AMRAAN, 118), 
dibaca: qad badatil baghdha-u min afwa-hihim wama- tukhfi- shudu-rihim akbaru 
(s. ali 'imra-n), artinya:  
-- Telah nyata kebencian pada wajah-wajah mereka dan apa yang disembunyikan di 
dalam dada mereka jauh lebih besar lagi. (3:118). WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 12 Mei 2002
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2002/05/524-tak-ada-bukti-al-qaidah-terkait.html

***

Gayung bersambut, kata berjawab. Mulai sekarang, beginilah cara saya menyambut 
gayung, menjawab kata si pungo findamentalist dullatip yang antek American 
Zionism, yang suka menjual nama Allah sambil mencerca memaki-maki para ulama.
HMNA





----- Original Message ----- 
From: "abdul" <latifabdul...@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Monday, April 12, 2010 08:28
Subject: [wanita-muslimah] TO.NUR---: Kenapa HTI itu Sangat Benci dgn Amerika, 
bukan benci dgn Komunis?

Kalau tidak ada Pembunuhan orang2 CIVIL di New York, 11/9,maka tidak ada 
Guantanama, tidak ada perang di Afganistan dan Irak..
Inilah kebodohan Ulama2 Fundamentalis, tidak berpikir panjang apa akibat BALIK 
dari perbuatan2 kejam yang dilakukan terhadap orang2 CIVIL Amerika di NY 11/9

####################################################################################################
HMNA:
Ou la la, vervelende vent, alle joden, dullatip fundamentalist JIL antek / 
budak state terrorist American Zionism, yang doyan jual Nama Allah, berdirilah 
di depan cermin, pandang baik-baik sosok yang waang saksikan, di situ 
terpampang tampang the real koppig fundamenalist yang yang tulisannya hasil 
dorongan SETAN dan tidak pernah kembali kejalan yg lurus, yaitu fundamentalist 
pungo dullatip yang infidel menentang ayat-ayat Allah dan menutup mata mengenai 
perbuatan-perbuatan kejam yang biadab yang dilakukan state terrorist american 
zionism yang membunuh membabi buta orang-orang CIVIL anak-anak, perempuan, para 
jompo di Afghanistan dan Iraq.

#####################################################################################################

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke