itu karena Anda berpikir bahwa Tuhan itu seperti manusia Tuhan Maha Berkehendak, suka-suka Dia mau bikin manusia seperti apa, menurunkan kitab suci seperti apa kalau Tuhan mau, Dia bisa menciptakan manusia satu kaum saja atau satu agama semua sama tapi kan kayaknya jadi gak seru makanya Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa untuk saling mengenal
di luar itu, ya percaya saja dengan takdir-Nya yang memang non-deterministik (sampai sekarang ilmu komputer pun masih belum bisa memecahkan persoalan yang non-deterministik, mungkin ini yang disebut dengan takdir :) dan kita memang sengaja dibuat gak tahu ending takdir kita, seperti halnya nonton film, kalau udah ketahuan endingnya gak seru lagi buat ditonton) salam, -- wikan 2010/4/25 alfri <oracle_9...@yahoo.co.uk> > > > > sebetulnya aneh juga kalimat jawaban alatif, bahwa Allah 'menjaga' keaslian > taurat dan injil.. > karena saya tidak menemukan adanya ayat yg menyatakan bahwa Allah menjamin > keaslian taurat, injil atau bible kecuali di Al Qur'an. > Jadi secara textual, hanya Al Quran lah yg keasliannya dijamin Allah, sedang > kitab2 sebelumnya tidak dijamin. > > tetapi di lain pihak, adalah aneh juga bila Allah 'setelah' mengetahui bahwa > taurat, injil itu di oprek2, lalu menurunkan Quran yang > mulai diberi ayat bahwa kalo 'kitab' yg ini dijamin, kalo yg dulu belum.. > alias Allah mengeluarkan versi terbaru yg komplit, setelah 'melihat' > kegagalan kitab2 sebelumnya..? > Memangnya Allah ini berpikir seperti mahluk yg baru sadar bahwa kalo kitabnya > ngga dijaga, maka akan dioprek2 ? > Kalo ini yg dianggap benar, implikasinya adalah menganggap Allah ini berpikir > seperti programmer yang baru tau belakangan kalo ada error > di programnya, lalu mengeluarkan versi baru yg sudah dikasih anti virus dan > firewall supaya tetap original dan ngga bisa di hack.. > Lucu juga yaa..