no evidence ini mah cuma ilmu kira-kira
________________________________ Dari: "kmj...@indosat.net.id" <kmj...@indosat.net.id> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com; bahasa-qu...@yahoogroups.com; dakwah <jalan_dak...@yahoogroups.com>; sab...@yahoogroups.com Cc: pengajian-kan...@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 18 Mei, 2010 13:23:41 Judul: Re: [wanita-muslimah] Shalat dan Penyakit Paru-Paru Mengapa tbc dan penyakit paru-paru lainnya banyak terdaat di Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslin dan tentunya sebagain besar dari mereka juga rajin shalat. Mengapa di negara-negara seperti Swedia, Swis, dsb yang mayoritas non muslim jadi tidak peenah sholat sangat sedikit penduduknya yang terkena tbc? Dapatkah hal itu diterangkan, dikaitkan dengan pendapat bahwa sholat mengurangi terkena penyakut paru-paru? KM ----Original Message---- From: abunay...@yahoo.com Date: 17/05/2010 13:11 To: <bahasa-qu...@yahoogroups.com>, "dakwah" <jalan_dak...@yahoogroups.com>, <sab...@yahoogroups.com> Cc: <pengajian-kan...@yahoogroups.com> Subj: [wanita-muslimah] Shalat dan Penyakit Paru-Paru Ruku’ dan sujud disamping sebagai bentuk ibadah, juga mengandung faidah kesehatan yang sangat besar. Yaitu untuk menjaga keselamatan tubuh secara umum dan paru-paru pada khususnya. Dimana ruku’ dan sujud ternyata mampu untuk mengusir ancaman penyakit dari paru-paru. Pada saat berbaring, katup paru-paru menjadi terbuka sehingga darah sepenuhnya bisa masuk ke dalam paru-paru. Sedangkan pada saat sujud, maka darah akan mengalir dalam jumlah besar ke bagian utama paru-paru yang mengalami kekurangan darah. Selanjutnya pada saat ruku’ dan sujud, maka darah akan dialirkan ke seluruh bagian paru-paru seiring dengan berlangsungnya pertukaran oksigen menjadi karbondioksida. Seperti yang sudah dibuktikan, bahwa kanker bisa masuk ke dalam paru-paru pada saat jumlah oksigen yang masuk sedikit, begitu juga dengan penyakit TBC dan kanker paru- paru. Dan kebiasaannya, penyakit-penyakit ini menyerang ke bagian utama paru-paru dengan sebab yang sama yaitu kurangnya unsur oksigen yang sampai. Selengkapnya: http://www.iqtishod. com/component/content/article/41-laris/106-sehat-tanpa-obat [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]