Teman-teman sekalian, Penggambaran Aidir Amin Daud sangat menyentuh. Secara visual keindahan yang dia gambarkan bisa kita nikmati lewat buku "Antara Mekkah dan Madinah", *mengungkap sejarah dua kota suci dan visualisasi tata cara umrah dan Haji, Panduan Lengkap bagi jamaah yang hendak ke Tanah Suci*. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Erlangga dalam tata warna yang sangat menarik, Hard Cover, Jaket dengan ukuran 23 x 26 cm setebal 233 halaman Mattpaper 120 gr.
Salam, 2010/6/28 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > > > ======= > Medinah > ======= > oleh Aidir Amin Daud > > SETIAP berada di tempat ini, saya selalu merasa kesempurnaan hanya milik > Allah swt. Memasuki Medinah di malam hari di musim panas yang menyengat ini > -sekitar 47 derajat Celcius- saya merasa memang masih begitu banyak "dosa" > yang harus dibakar. Dan diiringi doa agar tak ada lagi tempat bagi "dosa" > apapun. > > **** > > Di depan makam manusia yang mulia dan agung Muhammad saw -sang Rasul yang > dikasihi Allah, saya merenungkan semua keteladanan beliau yang setiap saat > dikisahkan para peng-khotbah. Begitu miskinnya kita semua dalam keteladanan > sebagai pemimpin di semua lini. Di sudut Raudah yang diyakini sebagai tempat > yang baik untuk berdoa dan memohon; tak banyak yang saya minta kepadaNya > kecuali dihindarkan menjadi pemimpin yang zalim dan tak amanah. > > Raudah adalah sebuah tempat di antara mimbar dan makam Rasulullah. > Dinyatakan dalam banyak riwayat, tempat yang selalu digunakan rasulullah > salat ini adalah bagian dari taman-taman surga. Malahan ada yang > meriwayatkan, di depan mimbar itu ada di Atas cadero telaganya. Petunjuk > inilah membuat semua orang > ramai-ramai ke sana untuk beribadah dan berdoa. > > Medinah al-Munawarrah dengan cahayanya yang gemerlap di malam hari, di > pelataran masjid yang amat luas, saya menyadari bagian dari "pikiran yang > sempit" yang selalu bernapsu menguasai bidang yang lebih luas. Di dalam, > ruang masjid yang tak nampak ujungnya, saya melihat mereka-mereka yang > sedang khyusuk beribadah sunat, sedang melantunkan ayat suci Alquran, > sementara yang lainnya sedang tertidur pula di sebagian karpet; alangkah > damainya keberagaman ini, ketika ego kepentingan menghajar ruang kehidupan > kita > sehari-hari. > > Di sebuah kota bernama Medinah ini, saya berkesempatan merefleksikan > keletihan rohani saya menghadapi terpaan materialisme yang tak punya akhir. > Menikmati alunan azan khas Medinah yang sejak tengah malam sudah menembus > dinding kamar hotel. Di antara rasa kantuk yang amat sangat ada kewajiban > yang tak punya toleransi waktu. > > Di Kota Medinah yang penuh berkah ini, saya tak bisa melepaskan diri dari > hura-hura Afrika Selatan menyaksikan tontonan para superstar bola dunia > berlarian ke sana ke mari membawa dan mengejar si Jabulani. Namun saya juga > kembali melihat bagaimana tv dari puluhan negara kawasan Arab hadir tanpa > berita huru-hara, perkelahian kampus, penggusuran serta aksi kekerasan > lainnya sebagaimana setiap saat disuguhkan jaringan televisi kita. Tak ada > kemarahan apapun di sana. Saya juga berdoa agar "ruang publik" tidak lagi > digunakan semena-mena untuk mengganggu psikologi pertumbuhan anak atau > siapapun. > > Di pagi, seusai subuh, saya mencicipi tujuh buah kurma nabi, sebagaimana > anjuran yang saya dengarkan sejak pertama kali berhaji. Meneguk teh Arab > yang masih hangat dan membayangkan kesederhanaan hidup sang manusia agung. > Betapa > berlebihnya kehidupan kita selama ini. Saya teringat Prof Baharuddin Lopa > yang selalu menjadi contoh pejabat yang bersih karena ia memiliki modal > dasar; hidup sederhana tidak sekadar pintar dan berani. > > ***** > > Di Medinah, saya membasuh wajah dan meminum seteguk air zam-zam yang > didatangkan dari Mekah. Menatap langit Medinah yang begitu bersih dan cerah. > Dengan hati, mata hati yang mungkin masih kusut dan mungkin masih "kotor". > Maha Besar dan Suci Allah yang maha pengampun. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/