----- Original Message ----- 
From: "Dwi Soegardi" <soega...@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, July 08, 2010 18:01
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: maryam yang perawan

Kayaknya ada beberapa versi soal Kunti dan aji-ajiannya.

Kalau versi sopan dan standar ala Soenardi DM atau RA Kosasih atau wayang
purwa,
ya Batara Surya datang doang, kemudian tanpa ada kontak fisik,
cukup ditiup kali, hamillah Kunti.
Begitu juga setelah menikah dengan Pandu, kejadian yang sama
berulang dengan dewa-dewa Dharma, Bayu dan Indra.

Tapi kalau versi Mahabharata India, atau versi yang lebih dewasa,
dikisahkan adanya hubungan badan antara para dewa itu dengan Kunti.
Lha suaminya Pandu yang impoten (OK, versi resminya dikutuk)
kudu menyingkir ketika Kunti kedatangan/berselingkuh dengan para dewa.
Saya kurang jelas, kalau memang ada hubungan badan,
mengapa Karna harus dilahirkan lewat kuping
########################################################
HMNA:
Karna ini ada sangkut pautnya dengan Syi'ah Sekte Sabaisme.

Di dalam tubuh Syi'ah terdapat beragam jenis aliran. Sehingga kita tidak bisa 
mengatakan bahwa semua Syi'ah itu pasti sesat. Semua harus dirinci satu per 
satu, agar kita pun tidak terjebak dengan pendiskreditan sebuah kelompok. Dalam 
lapangan fiqh, mazhab fiqh Imam Zaid bin Ali Zainal Abidin (w. 122 H) yang 
menjadi tokoh Syi'ah Zaidiyah, termasuk salah satu rujukan fiqh yang bisa 
diterima, yaitu termasuk mazhab ke lima setelah keempat mazhab lainnya dalam 
kalangan AhlusSunnah. Fiqih Zaidiyah ini secara umum nyaris tidak berbeda 
dengan fiqh AhlusSunnah. Mereka mengharamkan mut'ah (kawin kontrak) sebagaimana 
AhlusSunnah mengharamkannya. Syi'ah Imamiyah yang memegang tampuk kekuasaan di 
Republik Islam Iran sekarang, dimotori oleh Abu Abdullah Ja'far Ash-Shadiq 
(80-148 H), dalam banyak hal juga punya persamaan dengan fiqh AhlusSunnah. 
Secara umum, pendapat mereka banyak sekali persamaan dengan fiqh mazhab 
As-Syafi'iyah, kecuali pada 17 perkara. Misalnya tentang bolehnya nikah mut'ah. 
Karena itu, dalam masalah pandangan kita kepada kelompok Syi'ah, kita perlu 
merinci dengan detail, tidak asal menilai, agar terhindar dari tuduhan yang 
bukan pada tempatnya.

Sebagian kalangan Syi'ah memang ada yang sampai mengingkari kekhalifahan Abu 
Bakar, Umar bin Al-Khattab dan Utsman R.Anhum. Namun ini masuk ranah politik, 
bukan aqidah

Sebagian dari kelompok Syi'ah yang menyimpang dari segi aqidah adalah mereka 
yang mengaku-ngaku memiliki mushaf Al-Qur'an versi mereka sendiri. Dan isinya 
tidak sama dengan mushaf 'Utsmaniy. Dalam perpustakaan pribadi saya ada 
Al-Quran cetakan Qum (Iran) tidak beda dengan mushaf 'Utsmaniy. 

Sebagian memang ada penyimpangan yang sangat parah yang menyangkut aqidah, 
yaitu sekte Sabaisme. Kalau kita telusuri ke belakang, aktor intelektual di 
belakang penyimpangan aqidah tsb adalah Abdullah bin Saba', yang dalam sejarah 
otentik terbukti menjadi provokator di wilayah-wilayah Islam. Tokoh ini telah 
menyebarkan fitnah, berita bohong, kebencian kepada para shahabat serta 
menanamkan paham-paham yang merusak aqidah. Dia tidak lain adalah yahudi Yaman 
yang berpura-pura masuk Islam. Syi'ah Sekte Sabaisme, yang hasil karya Abdullah 
bin Saba'.mempunyai keyakinan bahwa malaikat Jibril AS telah salah membawa 
wahyu, seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib, bukan kepada Muhammad SAW. 
Abdullah bin Saba'. berhasil menyuntikkan  cerita Pendawa Lima dalam 
Mahabharata, yaitu bahwa utusan dari dewa Wisynu yang membawa senjata pamungkas 
salah memberikan senjata itu yakni kepada Dipati Karna, yang sesungguhnya itu 
mesti diberikannya kepada Harjuna. Keceknyo itu Harjuna wajahnya serupa 
(mirip?) Karna yang oleh kepentingan politik diangkat martabatnya oleh 
Suyudhana. Karna ini memegang prinsip "right or wrong my country" seperti juga 
yang dianut oleh Kumbakarna dalam kisah Ramayana. "Right or wrong my country" 
kemudian dipernalkan oleh seorang tokoh dari Engla Terra (William Ewart 
Gladstone?).

Salam

########################################################

Yang juga memancing imajinasi lainnya adalah
bagaimana Madrim, madunya Kunti, memanggil dewa kembar
Aswan dan Aswin sehingga lahir anak kembar ..... ?


2010/7/8 Abdul Muiz <mui...@yahoo.com>

Dewi kunti sebelum menikah dengan pandu -- yang kemudian melahirkan 5 anak
laki2 yang dikenal dengan pandawa -- memang punya kemampuan memanggil dewa
kapan dia mau, maka salah satu dewa yang dipanggil adalah dewa surya mungkin
saja dewi kunti ngefans berat, ketika yang dipanggil datang, segera bertanya
kepada dewi kunti mau mengingin apa dari dirinya. Ternyata dewi kunti
menyuruh sang dewa surya kembali saja ke kediamannya. Karena Kunti sudah
memanggil dewa tersebut agar datang ke bumi namun tidak menginginkan berkah
apapun, Sang Dewa memberikan seorang putra (yang kemudian dikenal dengan
nama karna) kepada Kunti.

Ya memang tidak dijelaskan apakah dewa surya memberikan putra itu melalui
proses coitus atau menitipkan sperma ke ovariumnya dewi kunti, dan
kelahirannya bukan melalui jalan lazim tetapi melalui kuping (telinga) sang
ibu kunti.

Apa sebenarnya kemiripan kisah maryam yang perawan dengan kisah dewi kunti
yang perawan ??

Wassalam
Abdul Mu'iz


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke