Assalammu'alaikum wr wb,
 
Metodologi yang sesuai dengan firman Allah swt dalam hal mempelajari dan 
memahami isi wahyu Qurani dapat dibaca di dalam wahyu Qurani sendiri. Wahyu 
Allah swt diturunkan kepada para rasul, nabi, dan semua makhluq Allah swt dalam 
dua model pewahyuan. Satu model adalah wahyu yang tercatat dalam Taurat, Zabur, 
'Injil dan Al-Quran, suhuf-suhuf para nabi dan waliullah. Lain model satunya 
lagi adalah wahyu yang diturunkan kepada alam semesta seisinya dalam wujud 
energi, materi, ruang-waktu yang dikenal sebagai ayat-ayat Al-Kauniyah 
(ayat-ayat Alam Semesta). Kedua model wahyu Allah swt ini apabila membicarakan 
satu masalah harus bisa saling cocok dan sesuai pengertiannya - sebab sumbernya 
adalah TUNGGAL = ALLAH swt. Apabila tidak cocok dan tak bersesuaian maka yang 
pertama-tama diperiksa adalah otak, fikiran, perasaan dan pemahaman pribadi 
manusianya yang membaca kedua jenis wahyu tersebut. 
 
Misalnya tentang asal-usul alam semesta sebagaimana difirmankan dalam Al-Quran 
Surah Al-Anbiya' ayat 30. Jika tidak tahu maksudnya maka perlu melihat dan 
mengerti asal-muasal bintang yang bertaburan di langit yang dapat kita lihat 
dari halaman rumah kita. Untuk itu kita harus mengerti sejarah lahirnya 
bintang-bintang dari awalnya hingga kehancurannya dst dst. Jika wahyu Qurani 
membicarakan masalah manusia dan masyarakatnya dan kita tidak mengerti 
maksudnya, maka perlulah kita mempelajari asal-usul pribadi kita sendiri, baik 
biologis maupun psikis, yang dalam wahyu Qurani dimulai "dari sesuatu yang 
belum bisa disebut". 
 
Penjelasan kedua model wahyu Qurani dan wahyu Kauni (dari alam semesta 
seisinya) harus saling mendukung dan bersesuaian. Bila terjadi pertentangan 
antara keduanya, maka pertama-tama yang harus diperiksa adalah pemikiran dan 
perasaan (psikologi) dalam mengolah dan mengerti segalanya yang dapat ditanggap 
dengan penginderaan, baik dengan menggunakan penginderaan langsung ataupun 
dengan peralatan canggih penginderaan elektro-magnetis serta penggunaan "indera 
ke-enam", dari alam lingkungan kita (alam semesta dan diri pribadi biologis 
manusia).
 
Ini hanya sekadar urun rembug (usulan) saja
 
Wa bii Allahi taufiqu wa al-hidayah wassalam,
A.M
                                          

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke