Pak sabri, katanya dunia ini terbuat dari nuclei, DNA, RNA, partikel super halus - lebih halus dari batik pekalongan - secara sendirian menyimpan informasi, secara bersama merangkai cerita, menjadi peristiwa, mengubah dunia. Happy sahur! Salam Mia -----Original Message----- From: st SABRI <sirb...@gmail.com> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sat, 28 Aug 2010 20:45:12 To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Beratnya mengakhiri ramadan..
Mia, Di Pekalongan timun suri ini bernama BARTEH, memang buah standar bulan Puasa, barangkali karena murah harganya atau mengandung sesuatu yang baik buat makanan bagi orang berpuasa. sejujurnya, setiap Ramadhlan selama sepuluh tahun terakhir, hatiku sumelang (ragu), karena bagiku puasa Ramadhlan seperti "Persiapan Makan Enak". Aku senang menahan lapar dan dahaga karena makan di saat maghrib selalu nikmat. Makna pahala dan "kemuliaan" ramadhlan ini jadi tidak terlintas dalam pikiranku :D Menahan hawa nafsu (Berahi) misalnya sudah bukan persoalan lagi, karena entah mengapa setiap Ramadhlan memang berahi menurun jauh, melihat kancing blouse perempuan muda dibuka satu dua kancing sebelah atas juga rasanya biasa saja. Nah yang agak berat memang menahan marah. Aku perhatikan kawan2 kolega dan mitra kerja kalo setelah pukul 1400 di bulan Ramadhlan kalo nelpon nadanya pada tinggi. Persoalan sepele bisa jadi penyebab amarah. untuk pribadi memang aku sudah mulai kekurangan tantangan, pekerjaan sangat tidak menarik minat. Lebih mengundang minat belajar membuat script2 php, phyton dkk :D Tahun ini aku melaksanakan kedua kali ide baru, memberi hadiah lebaran kepada orang2 yang aku benci dan tidak aku sukai, agak sulit membuat daftarnya tapi ketemu saja orang/saudara yang tidak kusukai. Mungkin jalur hidupku memang tak seindah kisah2 ajaib atau bagiku agak sulit menangkap makna keagungan Ramdhlan sebagaimana digambarkan oleh para khatib dan ulama. Aku senang membaca posting Mia, tentang ramadhlan dan timun suri ini, minimal aku merasa tidak lagi sendirian menikmati ramdhlan dengan hal-hal sederhana dan sepele. selamat berlebaran ./sts 2010/8/28 <al...@yahoo.com> > > > > Oh ketimun suri nan mletak, setiap malam dan sahur dikau kujelang bersama > potongan melon merah, papaya, buah naga,rumput laut, sedikit sirop dan jeruk > nipis. Betapa berat mengakhiri bulan puasa karena kita tak kan bersua lagi > sampai tahun depan..oh timun suriiiii.....hiksss > Salam > Mia > -- Powered by ubuntu gnu/linux [Non-text portions of this message have been removed]