WAHYU YANG DATANG DARI IBLIS

 

Ia memperoleh gelar dari pengikut-pengikutnya berupa sebutan: "s.a.w." atau
sallalahu alaihi wasallam, satu gelar yang lazim disampaikan pada Nabi
Muhammad. Kadang-kadang bila di Inggriskan gelar itu, maka sesudah menyebut
nama Mirza Ghulam Ahmad ditambah dibelakangnya dengan: "On Whom be Peace and
Blessing of GOD upon Him" yakni upon Mirza.1
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#1b#1b> 

Sesudah itu, tidak ada lagi orang yang bisa menyamai Mirza; Tidak juga
seorang Nabi maupun seorang Rasul. Dengan lantang ia berkata: 


"Jangan kamu samakan Aku dengan siapapun, dan jangan siapapun disamakan
dengan Aku."2
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#2B#2B> 


Kemudian Mirza menambah lagi kata-katanya:


"Sesungguhnya telapak kakiku ini di atas satu menara yang disudahi atasnya
sekalian ketinggian."3
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#3b#3b> 


Ia melanjutkan derajat ke-AKU-annya dengan berkata:


"Aku lahir sebagai satu kodrat Tuhan yang berjasad. Aku adalah kodrat Tuhan
dan ada lagi beberapa wujud yang jadi mazhar cermin, tempat zahir kodrat
kedua. Sebab itu senantiasalah kamu berhimpun sambil berdoa menanti kodrat
tuhan yang kedua itu."4
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#4b#4b> 


Siapa yang dimaksud Mirza dengan kodrat kedua itu, kurang jelas. Mungkin itu
rohul kudus dariTuhan sesudah kematian Mirza.5
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#5b#5b>  Kelihatannya mirip dengan Trinitas ummat Kristen. 

Selanjutnya sebagai kodrat Tuhan yang berjasad, Mirza Ghulam Ahmad masih ada
padanya beberapa wujud yang lain, antara lain tuhannya sendiri telah berkata
padanya:


"Wahai sang rembulan, wahai sang surya Mirza, Engkau dari AKU, dan Aku dari
Engkau."6
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#6b#6b> 
 

Mirza Ghulam sangat terharu mendapat panggilan dari tuhannya "sang rembulan
dan sang surya." Perpaduan Engkau dari Aku dan Aku dari Engkau, benar-benar
telah menggambarkan satu keadaan dimana Tuhan sangat membutuhkan Mirza serta
sangat 
menghormatinya. Ia mengatakan bahwaTuhan telah memanggilnya sang rembulan
oleh karena ia laksana rembulan dari sang surya. Dan kemudian ia laksana
sang surya, dan Tuhan laksana rembulan, oleh karena dari Mirzalah bulan
Tuhan itu mendapat sinar dan akan bersinar cahaya kemenanganNya.7
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#7b#7b> 

Ternyata Mirza Ghulam Ahmad adalah bagian dari Tuhan yang aktif dan ia juga
terbikin dari Tuhannya. Berkata tuhan pada Mirza Ghulam:


"Wahai Mirza, Engkau terbikin dari Air-KU, akan tetapi mereka itu terbikin
dari bibit yang lemah."8
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#8b#8b> 


Melihat wahyu tuhan yang hebat di atas, kaum Ahmadiyah segera mempersiapkan
jawaban bila ada serangan dari luar yang memang sangat tidak masuk akal itu.
Bagaimana bisa, Mirza terbikin dari Air Tuhan? Ahmadiyah untuk ini menjawab:


"Telah jelas bahwa wahyu-ilham, nubuwah-nubuwah dan sebagainya termasuk
urusan mutasyabihaat, mengandung makna spekulatip yang dapat diartikan
macam-macam. Dalam hubungan ini perlu diperhatikan pula orang yang
mengatakan itu. Dengan demikian kita dapat terhindar dari tidak memberikan
tafsiran yang bertentangan dengan maksud orang yang mengatakan sendiri. Ini
adalah kaidah para ahli dalam ilmu"9
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#9b#9b> 


Oleh karena itu, kata Ahmadiyah selanjutnya, marilah kita lihat apa yang
dikatakan oleh Mirza Ghulam Ahmad. Ia berkata:


"Yang dimaksud 'air-KU' ialah: air iman, air istiqamah, air taqwa, air
kesetiaan, air kebenaran, air kecintaan pada Allah yang datang dari Dia
juga. Fasyal adalah kepengecutan yang datang dari setan."10
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#10b#10b> 


Lebih lanjut Ahmadiyah menunjukkan contoh dalam Al-Qur'an yang sama dengan
wahyu "Air-KU" itu. Misalnya Tuhan berkata:


"Khuliqal insaanu rnin 'ajal-artinya: manusia itu dijadikan dari kecepatan.
(surah Anbiya 37) dan ayat: Khalaqakum min dhu'fin: kamu telah dijadikan
dari kelemahan. (surah Rum 54). Benarkah manusia itu dijadikan dari
kecepatan? benarkah ,manusia dijadikan 
dari kelemahan? Jelaslah bahwa wahyu itu mengandung isti'arah yaitu
kiasan."11
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#11b#11b> 

 

"Faman syariba minhu fa-laisa minni. Diartikan oleh Ahmadiyah, siapa yang
minum daripadanya (air-sungai) dia bukan daripada-KU." Ahmadiyah langsung
bertanya:
"Apakah ini berarti bahwa orang yang tidak minum air sungai itu dia dari
Tuhan? Ini senada dengan ilham hazrat Ahmad di atas (anta min maina-pen.)12
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#12#12> 

 


"Ya Ahmad, Allah memberkahimu" ('ya Ahmad barakallah fika')13
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#13b#13b> 

"Ya Ahmad, nama-Mu bisa sempurna, tapi nama-Ku tidak bisa sempurna." ('ya
Ahmad yutimmu ismuka, wa la yutimmu ismii')14
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#14b#14b> 

"Wahai Ahmadku, kebahagiaan untukmu." ('busyra laka ya Ahmadii')15
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#15b#15b> 

"Wahai Ahmadku, Engkaulah tempat keperluanku, dan Engkau beserta Aku." ('ya
Ahmadi Anta muraadi wa ma'ii.')16
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#16b#16b> 
 


Demikian beberapa kali tuhan memanggil Ahmad, sebagai pujian serta sanjungan
yang tak habis-habisnya. Nama Mirza Ghulam Ahmad bisa "sempurna" kata tuhan,
tetapi nama tuhan sendiri "tidak bisa sempurna." Satu hal yang luar-biasa,
betapa urgentnya nama nabi India itu bagi tuhannya.

Bagaimana penjelasan Ahmadiyah tentang wahyu di atas, apakah kira-kira tidak
keliru atau salah cetak? Bagi Ahmadiyah, karena itu adalah wahyuTuhan maka
tidak ada yang keliru atau salah cetak. Bahkan penjelasan dari wahyu yang
luarbiasa itu diberikan oleh Mirza Ghulam sendiri. Ia mengatakan bahwa wahyu
"namamu bisa sempurna" itu artinya: bahwa ia (Mirza) akan mati dan pujian
baginya akan habis pula. Kemudian dengan wahyu: "Nama-KU tidak bisa
sempurna" diartikan oleh Mirza, bahwa, puji-pujian bagi Allah tidak
akanhabis-habisnya.17
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#17b#17b> 

Penjelasan Mirza Ghulam tersebut bertolak belakang dengan wahyu Tuhan yang
ia terima. Bagaimana bisa demikian, namamu bisa sempurna, diartikan tidak
sempurna, mati dan habis. Sedangkan, nama-KU tidak bisa sempurna, diartikan
sempurna dan kekal? Blunder lagi, bukan?!

Meskipun demikian tuhan membutuhkan Mirza Ghulam. Bahkan lebih dari
kebutuhan, ia menjadi pilihan bagi tuhannya. 
Untuk iniTuhan berkata pada Mirza:
 


"Engkau Mirza terpandang di hadirat-Ku, AKU pilih engkau bagi Diri-KU." ('wa
Anta wajiihun fi hadhroti ikhtartuka li nafsii')18
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#18b#18b> 

"Engkau kepada-KU hai Mirza, di suatu martabat yang tidal: diketahui oleh
manusia." (wa Anta minni bimanzilatin la ya'lamuhal khalq)19
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#19b#19b> 

"Allah memujimu dari Arasy-Nya." (yahmadukallah min arsyihi)20
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#20b#20b> 

"AKU Allah memujimu dan menyampaikan salam sejahtera padamu." (nahmaduka wa
nushalli)21
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#21b#21b> 

"AKU banyak menyampaikan salam padamu." (Alaika salaam katsir minni)22
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#22b#22b> 

"Ya nabi Allah, tadinya AKU tidak kenal padamu." (ya nabiallah kuntu la
a'rifuka)23
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#23B#23B> 

"Wahai gunung-gunung dan burung-burung! ingatlah AKU bersama Dia dengan
perasaaan asyik dan terharu." (ya jibaalu awwibii ma'ahu wath-thair)24
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#24B#24B> 

"Engkau beserta AKU dan AKU beserta Engkau, rahasiamu itu adalah
rahasia-KU." (Anta ma'i wa Ana ma'aka' sirruka sirri)25
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#25B#25B> 
 


Demikian limpahan puji dari tuhan pada Mirza Ghulam Ahmad. Karenanya tidak
aneh kalau Mirza Ghulam berani memperlihatkan segala sepak terjangnya bahkan
kalau perlu ia marah dan marah sekali. Sebab kemarahan Mirza adalah
kemarahan Tuhannya. Berkata Tuhan pada Mirza:


"Bila Engkau marah, AKU-pun marah juga, dan bila Engkau suka pada seseorang,
AKU-pun juga suka padanya." (idzha ghadibta ghadibtu wa kullama ahbabta
ahbabtu)26
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#26B#26B> 


Keberanian Mirza lebih galak lagi, tatkala Tuhan memberi kabar wahyu
padanya:


"Bersamamu wahai Mirza,' tentara di langit dan di bumi." (wa ma'aka jundus
samaawati wal aradhiin)27
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#27B#27B> 


Kemudian Tuhan memberi satu jaminan pada Mirza bahwa tidak akan ada siksaan
bila di suatu tempat ada Mirza Ghulam Ahmad. Tuhan Mirza berkata:


"Dan sesungguhnya Allah tidak akan mendatangkan adzab pada mereka jika
engkau berada di tengah-tengah mereka." (ma kanallahu liyuadzdzibahum wa
Anta fihim)28
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#28B#28B> 

"Aku besertamu, beserta keluargamu dan beserta orang-orang yang
mencintaimu." (inni ma'aka wa ma'a ahlika kullu man ahabbaka)29
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#29B#29B> 

"Siapa yang datang padamu, maka ia telah datang pada-KU." (man ja'aka
ja'ani)30
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#30B#30B> 

"Allah memujimu dan mengangkatmu pada derajat yang tinggi." (sabbahakallahu
wa rafa'aka)31
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#31B#31B> 

"Jika tidak karena Engkau ya Mirza, AKU tidak jadikan Alam ini." (Lau laka
lama khalaqtul aflaaka)32
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#32B#32B> 

 

Sumber: ahmadiyah telanjang bulat di panggung sejarah

 

Catatan kaki:

 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#1#1> 1 Mirza Bashir Ahmad, Durr-i-Manthur, Rabwah Ahmadiyya
Muslim Foreign Mission Office, 1960, hal.1 - juga lihat Khutbatul Ilhamiyah
hal. muka dan Tukhfah Bagdad, hal. muka.
 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#2#2> 2 Mirza Ghulam Ahmad, Khutbah ilhamiyah, hal. 6 (La
tagisuni Bii Ahadin Wala Ahadin Bii.)
 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#3#3> 3 Mirza Ghulam Ahmad, Khutbah lihamiyah, hal. 10 (Wa
inna qadami hadihi ala Manaratin khutima Alaihi kullu rif'atinn).
 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#4#4> 4 Mirza Ghulam Ahmad, Al-Wasiyat, terjemah A. Wahid
H.A. Jakarta Neraca Trading Company, 1949, hal. l2.
 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#5#5> 5 Mirza Ghulam Ahmad, Al-Wasiyat, hal. 13.
 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#6#6> 6 Mirza Ghulam Ahmad, Fountain of Christianity, Rabwah
m.f.m.o., 1961, hal. 45: dan - Istifta hal. 80: (ya qamar ya syamsu Anta
mimu wa Ana minka).
 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#7#7> 7  Mirza Ghulam Ahmad, Fountain of Christianity, hal.
45: (that God made me first, the moon for I came like the moon from the real
sun, and, then, He became the Moon; for, through me shone and will shine,
the light of His Glory.)
 

 
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#8#8> 8 Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah membantah tuduhan Wahid
Bakry, hal. 37.
9
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#9#9>  Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah membantah tuduhan Wahid
Bakry, hal. 37.
10
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#10#10>  Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah membantah tuduhan Wahid
Bakry, hal. 37.
11
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#11#11>  Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah membantah tuduhan Wahid
Bakry, hal. 38.
12
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#12#12>  Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah membantah tuduhan Wahid
Bakry, hal. 38.
13
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#13#13>  Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 21.
14
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#14#14>  Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 25.
15
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#15#15> Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 23.
16
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#16#16>  Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 23.
17
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#17#17>  Analyst, Facts about Ahmadiyya Movement, hal. 29.
18
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#18#18>  Mirza G.A., Tukhfah Bagdad, hal. 26 dan M.G.A.,
Alwasiyat, hal. 40.
19
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#19#19>  M.G.A., Alwasiyat, hal. 40, dan Tukhfah Bagdad, hal.
26.
20
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#20#20>  Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 25.
21
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#21#21>  Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 25.
22
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#22#22>  M.G.A. Al-Istifta, hal, 86.
23
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#23#23>  M.G.A., Istiftha, hal. 86.
24
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#24#24>  M.G.A., Al-Wasiyat, hal. 42.
25
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#25#25>  Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 30.
26
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#26#26>  M.G.A., Al-Wasiyat, hal. 41.
27
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#27#27>  Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Bagdad, hal. 26.
28
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#28#28>  M.G.A., Istifta, hal. 85.
29
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#29#29>  M.G.A., Istifta, hal. 85.
30
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#30#30>  M.G.A., Istifta, hal. 84.
31
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#31#31>  M.G.A., Istifta, hal. 85.
32
<mk:@MSITStore:C:\DOCUME~1\GEOIND~1.LAS\LOCALS~1\Temp\Rar$DI03.422\ahmadiyah
.chm::/0026.htm#32#32>  M.G.A., Al-Istifta, hal, 86.



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke