Setuju P' Budiono.
Masyarakat kita rata2 sedang sakit, bukan hanya orang awam tapi juga yang
lainnya. Semoga kita termasuk bagian yang sedikit.

----- Original Message -----
From: "Budiono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, June 25, 2001 12:48 PM
Subject: [YONSATU] Kita menikmati "Subsidi BBM"


> Hi ... Bang Rizal
>
> Soal, pencabutan subsidi, dibalik cerita, sebenarnya  kehendak negara yang
> kuat ekonominya. Ini sebagai pra kondisi untuk pasar terbuka yang sangat
> didorong terbentuknya,  dan menjadi salah satu kepentingan nasional-nya,
> selain mendorong terciptanya demokrasi dan kontrol sipil atas militer
>  baca: National Security Strategy for the Next Century yang dikeluarkan
> White House tiap tahun  sebagai "GBHN" nya mereka). Alasannya untuk
menjaga
> eksport Amerika dikawasan sini yang sebesar 36% dari total eksport
> negaranya. Kalau terganggu, akan menimbulkan pengangguran 2,7 juta tenaga
> kerja. jadi cukup serius juga.
>
> Bagi kita, saya pikir, lihat posif dan negatifnya saja, bukankah atas
suatu
> kejadian, ambil hikmahnya. Positifnya, saya pikir, bisa mendorong sikap
> berdagang yang sehat, utamanya untuk menghadapi persaingan di pasar global
> yang sangat ketat dan tidak mungkin dihindari.Disamping itu, tentunya,
> mendorong terciptanya kekuatan kemandirian,  yang keliatannya sudah mulai
> luntur saat ini.Negatifnya, menimbulkan gejolak sosial karena daya beli
> rakyat yang rendah. Gejolak sosial ini ada ongkosnya. Bisa besar, bisa
juga
> kecil, tergantung wibawa pimpinan nasional. Kalau sampai rusuh dan bakar2
> ..ya ... mahal. Jadi harus arif dalam menentukan momentumnya. Kalau,
> penentuan momentum, didasarkan atas  kepentingan politik kekuasaan, maka
> bisa runyam.
>
> Soal korupsi, ini akhlak, jadi tidak usah konglomerat atau pemerintah. Di
> organisasi keagamaan atau tempat ibadah juga banyak, tentunya dengan
> kadarnya masing 2. Jadi, kalau ada perbuatan  tidak baik, diri sendiri
saja
> lah dulu  jangan lakukan. Kalau bisa mencegah orang lain tidak melakukan,
> itu lebih baik. Kalau bisa menghapuskannya secara nasional, itu istimewa.
> Sebab perbuatan korupsi tergantung akhlak dan bisa terjadi pada siapa saja
> selama dia masih disebut manusia. Tidak ada urusannya dengan kaya miskin,
> pintar bodoh, kuat lemah, sarjana atau bukan, Ulama atau bukan ... dsb ...
> dsb.
> Jadi... untuk menghapuskannya,  tingkatkan pendidikan akhlak, pemimpin
yang
> bisa dipanuti lahir batin dan hukum yang tegas dan kokoh.
>
> ah .. udah dulu .. ada gawean.
>
> wassalam
>
>
> Budiono.K
> A64.0183
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Rizal" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, June 22, 2001 7:13 PM
> Subject: [YONSATU] Kita menikmati "Subsidi BBM"
>
>
> > Setuju banget subsidi BBM dicabut. Wong, yang banyak menikmati adalah
> > "rakyat gede". Tapi (ada tapinya, kebiasaan orang indonesia :)) harus
> > dilihat secara keseluruhan, dianalisa, diputuskan, dan dilaksanakan
dengan
> > penuh tanggung jawab dan kejujuran (pelajaran dari YON-I).
> > Kelemahan utama kita dalam penyelenggaraan negara ini adalah yaitu:
moral
> > yang rendah, tidak bisa ngeliat duit, jabatan itu sebagai suatu anugerah
> > dsb.
> > Subsidi itu harus dicabut tetapi bukan saat sekarang ini, dimana rakyat
> > kecil (walaupun yang menikmati adalah rakyat besar) sedang dalam
> > terimpit2nya. Ditambah lagi secara riil, subsidi ini dicabut untuk
> > "menolong" konglomerat yang telah meng-khianati negara ini dan KKN yang
> > telah membudaya.
> >
> > Perlu diketahui untuk mencabut subsidi ini harus melibatkan berbagai
> faktor,
> > bukan hanya untuk "menghemat" uang negara. Masih banyak orang
> mempertanyakan
> > seperti: bagaimana pertanggungjawaban tentang penggunaan uang hasil
> minyak.
> > Pada saat dipimpin Ibnu Sutowo, Pertamina hampir bangkrut, sekarang ini
> > terjadi penyimpangan 6 milyar dollar (zaman Babe Harto).
> Pertanggungjawaban
> > ini tidak berarti kalau yang memeriksa "pemerintah" yang bobrok dan
> diawasi
> > oleh parlemen yang gampang melakukan "dagang sapi". Nah, inilah
lingkaran
> > setan yang harus dibenahi secara keseluruhan.
> > Pencabutan subsidi dan mengarahkannya ke subsidi lain yang rentan di
korup
> > sama dengan pekerjaan sia-sia.
> > Sebagai orang yang pernah berhubungan dengan pemerintah untuk urusan
duwit
> > (pemda, departemen dsb.) kita pasti mengetahui betapa bobroknya mereka.
> >
> > rizal
> >
> > --
> > --[YONSATU - ITB]------------------------------------------------------
> > On-line arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> > Moderator     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> > Unsubscribe   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> > -----------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
>
> --
> --[YONSATU - ITB]------------------------------------------------------
> On-line arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderator     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> -----------------------------------------------------------------------
>
>

-- 
--[YONSATU - ITB]------------------------------------------------------
On-line arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderator     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
-----------------------------------------------------------------------


Kirim email ke