Pak Abas FS dan pak Joni Saleh yth,
Betul juga bahwa kita harus sering "ngaca" agar jangan ngaco yah pak. Apa
yang ditulis pak Jonis Saleh itu merupakan sindirin "bagus" buat bangsa kita
tercinta, kemudian saya manambahkan dengan sisi dan cara lain saja biar
tambah lengkap.

Mungkin kita juga perlu merenung, bangsa seperti apakah yang layak menjadi
panutan bangsa kita tercinta ini?...kalau dulu bangsa-bangsa lain di dunia
banyak mencontoh Indonesia yang damai dengan beraneka ragam suku dan agama,
tetapi sekarang...? 

Ataukah kita meniru Amerika yang super power tetapi seperti Negara preman
atau Irak yang kaya minyak tetapi konon di pimpin Sadam yang
dictator...entahlah....

Atau sebaiknya kita PD saja dengan kondisi bangsa kita seperti ini, tanpa
harus mencontoh bangsa lain. Tetapi tentu saja harus ada kemauan dan
kemampuan untuk merubahnya, yaitu dari dan oleh rakyat serta pemimpin di
negeri tercinta ini .... wallahu alam.

Salam
Asodik  

-----Original Message-----
From: Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 03, 2003 6:36 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Apakah AS akan Menyerbu Indonesia ? & Terjajah

Bung Sodik, itu namanya bukan "diserbu", tapi "diundang" atau minta untuk
"diserbu" !!
Sebaiknya kita rajin "ngaca" supaya kita tau "wajah" negeri tercinta ini !!!
Amerika sih " mesem2" aja.............opo tumon ???

Wassalam,

----- Original Message -----
From: "Abdul Sodik" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; "Yon-II/UNPAD"
<[EMAIL PROTECTED]>; "Hankam" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, April 03, 2003 12:56 PM
Subject: [yonsatu] Re: Apakah AS akan Menyerbu Indonesia ? & Terjajah


> Salah besar (menurut saya), kalau dikatakan Donald Rumsfeld memutuskan
TIDAK
> AKAN MENYERBU KE INDONESIA !!!
>
> Sebelum Irak di serbu, justru Indonesia disengaja atau tanpa sengaja telah
> diserbu Amerika dan konconya dari dan dengan berbagai cara. Amerika dan
> konconya sadar bahwa Negara kita Indonesia dalam tataran Internasional
baru
> sebatas urusan "perut" dan sekitarnya, karena itu strategi Amerika dan
> konconya menyerbu Indonesia melalui sumber yang mengenyangkan perut. Jadi
> tanpa harus bersusah payah dan mempertaruhkan nyawa seperti menghadapi
Irak.
>
>
> Berikut ini cara Amerika dan konconya yang menyerbu Indonesia:
>
> Pabean:
> Berapa banyak barang-barang selundupan dari Amerika dan konconya yang
masuk
> Indonesia, tanpa harus bayar cukai yang seharusnya. Bahkan senjatapun bisa
> masuk Indonesia dan dimiliki secara ilegal. Bagaimana tentara GAM atau
Timor
> Timur dulu memiliki senjata....? Siapa yang diuntungkan..jelas produsen
> senjata Amerika dan konconya, oknum pabean hanya kebagian "sekedarnya".
>
> Makanan cepet saji & soft drink.
> Amerika dan konconya paham betul bahwa Indonesia "doyan" makanan "warteg"
> buatan Amerika dan konconya, sampai-sampai orang Indonesia merasa sebagai
> warga kelas satu jika sudah makan di McD, KFC, dsb. Akhirnya export paha
> ayam (kalau di Amerika sono adalah makanan anjing, maaf) dengan mudahnya
> masuk ke Indonesia (disetujui menteri perdagangan lagi..hebat to?). Siapa
> yang untung...?
>
> Ironisnya rakyat Indonesia yang "merasa" tidak PD untuk makan di "warteg
> McD, KFC dsb) sudah cukup "terhibur" dengan membeli ayam goreng yang
memakai
> minyak bekas fried chicken/hotel. Padahal kandungan kolesterolnya dari
> minyak bekas tsb cukup besar, tetapi apa mereka cukup peduli...? tidak.
> Bahkan saking miskinnya (baik materi maupun moral) rakyat Indonesia,
sampai
> ayam matipun (seperti yang terjadi di Tangerang baru-baru ini) dijual
dengan
> diberi bumbu berwarna kuning terlebih dahulu (sebagai kamuflase) sebelum
> dijual di pasar dalam bentuk ayam potong untuk "manusia".
>
> Sementara untuk minum dengan air putih (lebih sehat) kebiasaan orang tua
> kita dulu justru dikalahkan dengan Coca Cola, Fanta dsb.
>
> Hiburan
> Indonesia yang kaya dengan budaya tradisional yang beraneka ragam dari
> Ludruk Humor, Ketoprak Humor, Wayang sampai Goyang Inul dsb. Ternyata
masih
> haus hiburan dan cenderung meniru budaya Amerika dan konconya. Bagi
Amerika
> dan konconya, tidak merasa dirugikan dengan VCD bajakan yang telah beredar
> luas di kalangan masyarakat Indonesia dan menjadi konsumsi berbagai usia.
> Justru VCD tsb (meskipun bajakan) memberikan image terhadap Amerika dan
> konconya sebagai negara super power tak terkalahkan dengan "Rambo" Amerika
> dan "James Bond" Inggrisnya. Pesan tersembunyinya jangan coba-coba
mengusik
> Amerika dan konconya jika tidak ingin berakibat seperti yang
dipertontonkan
> lewat film tsb.
>
> Alat komunikasi
> Tanpa kita sadari, bahwa kita beremil ria (menggunakan Yahoo=Yahudi,
secara
> gratis), computer IBM beserta prosesornya "Intel", serta ber HP ria merk
> Nokia...sampai satellite... dsb sedikit banyak kita harus "menyumbang"
> kantong Amerika dan konconya. Itu semua karena rakyat Indonesia lebih
> "bangga" memakai produk Amerika dan konconya ketimbang menciptakan produk
> sendiri tetapi tidak laku dipasaran, malah di bajak lagi. Jadi secara
tidak
> langsungpun kita telah "diserbu" atau "dijajah" Amerika dan konconya kan?.
>
> Pakain,alat olahraga & alat rumah tangga dsb.
> Tidak kalah pentingnya, rakyat Indonesia yang luar negeri minded
menjadikan
> Amerika dan konconya panen raya di Indonesia. Coba lihat pakaian sampai
> sepatu kita bermerk Amerika dan konconya (meskipun banyak yang dibuat di
> Indonesia)...dari mulai merk Mark&Spencer, Nike, Levis, Triumph, Wacoal,
dsb
>
> Maka kalau kita menghendaki "boykot" untuk produk Amerika dan konconya
> (berkaitan penyerbuan Amerika ke Irak)...rasanya tidak memungkinkan jika
> kita bersikap "konsisten", mengingat rakyat Indonesia "sudah terlanjur"
> dijajah tanpa sadar. Bahkan dari berbagai produk Amerika dan konconya yang
> diproduksi di Indonesia, justru rakyat Indonesia banyak bergantung hidup
> kepadanya....Apa ini bukan bentuk lain dari penyerbuan/penjajahan..?
>
> Masih banyak lagi yang lainnya......saya yakin andapun bisa mengungkapkan
> hal-hal tsb.
>
> Salam,
> Asodik
>
> -----Original Message-----
> From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, April 01, 2003 6:20 PM
> To: Yon-II/UNPAD; Yon-I/ITB; Hankam
> Subject: [yonsatu] Apakah AS akan Menyerbu Indonesia ?
>
> Suatu team Pentagon, dipimpin Paul Wolfowitz, menghitung-hitung jika
> AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus
> dipikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari kehadiran
> tentara AS di bumi Indonesia.
> Begitu memasuki wilayah pabean Indonesia, mereka akan dihadang pihak
> aparat Bea dan Cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata
> tajam serta peralatan perang tanpa dokumen yang benar. Ini berarti
> mereka harus menyediakan "uang damai".
> Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.
>
> Kemudian ketika mereka mendirikan base camp militer, bisa ditebak di
> sekitar base camp pasti akan dikelilingi oleh penjual bakso, tukang es
> kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral cel-dam Rp.10.000,- / 3 pcs.
> Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut juga mangkal di
> sekitar base camp.
>
> Kemudian tank-tank dan kendaraan-kendaraan tempur lapis baja yang
> diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas
> dari dinas perpakiran daerah.
> Jika dua jam pertama per kendaraan dikenakan Rp.10.000,- (maklum tarif
> orang bule), berapa yang harus di bayar AS kalau tanks dan armoured
> cars harus parkir selama sebulan.
>
> Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS  harus menghadapi para
> Mr. Cepek yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut  biaya bagi
> kendaraan yang melewati jalan tersebut.
> Dan jika tanks dan armoured cars yang besar dan panjang itu harus
> membelok atau melewati pertigaan atau berselisih-lalu di jalan sempit,
> mereka harus menyiapkan recehan lagi untuk para Mr. Cepek.
>
> Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan AS jika harus berkonvoi,
> karena antrean kendaraan yang berjalan lambat pasti akan dihampiri
> para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus
> mengeluarkan recehan lagi.
>
> Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti
> kena semprit kerena konvoi tanpa izin.
> Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan.
>
> Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena
> nyamuknya masya Allah, gede-gede kayak vampire.
>
> Malam hari di hutan yang sepi mereka akan dikunjungi wanita-wanita
> yang tertawa dan menangis.
> Harusnya mereka senang karena bisa R & R dengan para wanita itu,
> seperti kebiasaannya di Bangkok, tapi bayangan kesenangan tersebut
> akan sirna begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di
> punggungnya.
>
> Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena sungai dekat base camp
> dilalui "rudal kuning" yang ditembakkan penduduk setempat dari
> "hovering boxes" di atas sungai.
>
> Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya, karena
> di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap
> mempreteli peralatan perang canggih yang mereka bawa.
> Meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap dikiloin.
> Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya membawa
> kabur jip-jip Humvee mereka, yang kalau didempul dan cat ulang bisa
> dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan.
>
> Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan kudisan karena
> tidak bisa berganti pakaian.
> Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok
> pakaian army-look-padang-pasir mereka sudah mejeng di pasar Jatayu,
> Bandung atau Jatinegara, Jakarta, di lapak-lapak pakaian bekas.
>
> Peralatan telekomunikasi mereka juga harus dijaga ketat, karena para
> bandit kapak merah yang biasa mengincar handphone, kali ini akan lebih
> napsu lagi melihat telepon satelit canggih yang dibawa serdadu AS itu.
>
> Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base
> camp kepada haji Husin, haji Mamat, dan engkong Jai',  para juragan
> kaveling.
> Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT, RW dan
> kelurahan setempat.
> Berapa meja yang harus dilalui dan berapa banyak dana yang harus
> disiapkan untuk meng-amplop-i pejabat-pejabat ini.
>
> Para komandan pasukan AS juga akan kena tugas tambahan mengawasi para
> prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp buat nonton
> dangdut di RW-06, katanya ada Inul di sana.
>
> Membayangkan ini semua, akhinya Donald Rumsfeld memutuskan TIDAK AKAN
> MENYERBU KE INDONESIA !!!
>
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>
>



--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke