Rumah ibadah beratapkan langit, mungkinkah? Saya ingin bertanya kepada para jamaah miliser sekalian. Di saat negeri kita banyak dihuni orang-orang miskin, patutkah kita membangun rumah-rumah ibadah yang kokoh, megah, gemerlap, dan mewah?
Kenapa kita tak bikin rumah ibadah beratapkan langit? Kita hijaukan bersama rumah ibadah itu dengan mencangkul tanah bersama, menanam aneka ragam pepohonan, lalu menyianginya beramai-ramai. Saat musim panen tiba, kita petik bunga dan buahnya. Lalu hasil bumi itu kita jual ke pasar, dan sebagian hasilnya disumbangkan ke kaum papa. Kita cangkuli tanah untuk membuat danau buatan. Begitu air penuh, kita tebari bibit ikan, dan kia biarkan bebek-bebek berenang dengan bebasnya. Akan marahkah Tuhan kalau kita tak beribadah di dalam bangunan kokoh dan yang beralaskan karpet mewah?