Wirajhana : Ah saudaraku hati nurani nan bening.. Bening : He.....he...... =================================== Wirajhana :
Semua yang bisa membaca bisa lihat di awal surat 47, 'Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami' jadi, tidak perlu ayat berikutnya untuk memahami bahwa itu berbicara BUKAN hari di abad ke 6/21..ia berbicara hari berikutnya.. Bening : He.....he..... anda tidak mau melihat ayat 48 dan 49 ??? ha....ha... anda sudah mulai tidak rasional dalam memahami suatu kalimat. Baiklah anda lihat di ayat 47 saja, kapan manusia dikumpulkan ??? bukankah manusia dikumpulkan pada hari kiamat ??? ========================== W : Kemudian mengenai yang anda tuliskan: 'AYAT 47 bukan bercerita Kondisi BUMI saat ini,tetapi KONDISI BUMI pada hari Kiyamat, yaitu pada hari Kiyamat, Gunung beterbangan dan BUMI DIRATAKAN. Artinya Gedung hancur, gunung hancur rata dengan tanah.' tidak ditulis tuh seperti itu..kecuali anda yang pemikirannya juga terpengaruh menjadi Garbage Bening : Oke kita berhenti pada ayat 47 : Ketika Gunung beterbangan dan bumi diratakan. Kapan itu terjadi ?? abad 3.000 SM, abad ke VI, abad ke XXI ??? bukankah itu terjadi KELAK ( ketika itu ).....ha......ha..... ======================== W : Entah bagaimana bisa Allah dan/atau Muhammad itu berpikir Bumi itu datar... Phytagoras abad ke 6 SM bilang bumi itu Bulat...Ia bukan Nabi namun jelas mengatakan itu.. Aryabharat abad ke 4 bilang bumi itu bulat...Ia bukan Nabi namun jelas mengatakan itu Veda bilang bumi itu Bulat...Jelas bukan kitab2 sebelumnya dari Allah yang maha suci dan Intinya Kitab2 Pagan KAFIR koq jadi lebih 'langit' saat berbicara bukti abad 21' Bening : He....he.... sudah aku bilang, di ayat 47 tidak menunjukkan BENTUK BUMI DATAR, kan sudah saya jelaskan, ketika itu BUMI DIRATAKAN........he.....he.......anda itu mirip anak kecil dikasih tahu masih merajuk....... Coba anda baca Al Qur'an surat 79 ayat 30 berbunyi : "Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya". Kata Dihamparkan dalam bahasa arab yang dipakai dalam ayat ini adalah DHAHA, padahal DHAHA memiliki arti lain yaitu TELUR BURUNG ONTA. Jadi sebenarnya AL Qur'an itu mengatakan bahwa Dan BUMI itu DHAHA artinya Bentuk Bumi seperti telur buurng onta, bukan BULAT persis, karena kutub selatan dan utara adalah sedikit datar. jadi bentuknya Oval atau Elips. Aneh kan ???? =========================== W : Nah, para kumpulan penafsir saat mencetak AQ di ayat 18:47 itu bukan cuma satu orang, ia harus lulus uji 'quality control' sehingga diputuskan bahwa terjemahan yang benar adalah 'KAMU AKAN LIHAT BAHWA BUMI ITU DATAR..mereka (baca: lebih dari 1) jelas punya dasar bosss! Bening : Lho kan ayat 47-49 bercerita, bahwa ketika Gunung beterbangan, kamu akan melihat bumi 'diratakan" ............... =============================== W : Mereka melihat contoh2 bagaimana bumi itu di hamparkan (2:22, 15:19, 50:7), dan juga di bentangkan(13: 3).. dan lagit sebagi atap seperti kanopi (2:22, 21:32, 40:64) yang ditafsirkan seperti kubah...dan jelas itu menjadi arti bahwa bumi tidak bulat Bening : Langit sebagai ATAP ( 2:22 ) memang benar, bahwa dengan adanya LANGIT/ATMOSFIR maka radiasi dan benda luar angkasa dapat ditahan oleh ATMOSFER yang melindungi bumi dari radiasi dan serangan benda langit seperti meteor. ========================= w : Disebutkan juga [22:65] Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. Bening : Bumi ini memiliki Gravitasi sehingga semua benda yang dalam orbit bumi akan tertarik dan jatuh. Tetapi ternyata Gravitasi ini terbatas sehingga ruang angkasa di luar atmosfer tidak jatuh tertarik oleh bumi. Bayangkan kalau benda angkasa semua tertarik gravitasi, maka bulan dan jutaan meteor akan menabrak bumi. ======================================== W: [52:5] dan atap yang ditinggikan (langit), Koq bisa langit di tinggikan, ya?...dan Koq bisa Langit bisa jatuh kebumi.. Hanya bumi yang datar bisa kejatuhan langit...namun bagaimana bumi bisa kejatuhan langit kalau ia bundar? Bening : Dalam Al Qur'an sering menggunakan kata SAMAWAT yang diartikan langit atau angkasa. tetapi dalam ayat ini menggunakan kata STAQOF yang artinya "penutup". dan yang diartikan ditinggikan adalah MARFU" yang arti sebenarnya adalah "ditarik" atau di rentangkan semua sisi. Jadi ayat ini menceritakan suatu PENUTUP BUMI yang ditarik supaya terentang atau mengembang seperti ROTI.. Jadi ini bercerita mengenai ATMOSFER. BUMI BUNDAR kok tidak bisa kejatuhan langit ??? lha ATMOSFER saja bisa MENUTUPI bumi dan MELINDUNGI BUMI meski bumi itu bulat ??? kenapa kok atmosfer tidak berbentuk mendatar ??? kok bisa berbentuk BULAT sesuai dengan bentuk BUMI..... ================================= W : (ah...pasti anda punya pikiran untuk mengatakan meteor dan benda2 langit yang jatuh adalah langit...Tapi tolong jangan lupa BUMI adalah anggota BENDA langit juga) Bening : kita berbicara dengan titik pusat BUMI, akrena kita berada di bumi. Kalau kita berada di MATAHARI, maka bumi adalah bagian dari benda angkasa. ======================= W : Jadi, ayat diatas (18:47), bisa juga diartikan bahwa: Allah AKAN memberikan bukti di 'hari itu' kepada yang beriman kepadanya yaitu 'kita semua akan melihat bahwa BUMI itu DATAR' seperti saat 'diciptakan' dari awal... Bening : Ana mencoba merubah arti ya ???? saya copykan ayat 48 [48] Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian. Yang dimaksud dengan seperti pada awal diciptakan bukan bentuk bumi yang datar, tetapi manusia dikumpulkan seperti dulu pada awal diciptakan. Jadi manusianya bukan bentuk buminya. =================================== W : dan para kafir pagan dan Tuhannya biar nyahoo! bahwa mereka sangat keliru bahwa bahwa BUMI itu Bulat! ada-ada aja... Bening : Awal abad pencerahan EROPA, ekspedisi mengarungi lautan sangat menakutkan, karena bisa sampai ketepi bumi dan jatuh ( dianggap bumi itu datar ). Jadi dalam dunia kristen Abad pertengahan masih percaya Bumi itu datar, sedangkan dalam dunia ISLAM, bumi adalah DHAHA seperti telur burung ONTA. salam,