--- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau saya misal kon milih anak saya punya istri yang cantik2 ataukah > tidak laku kawin kayak Yesus saya kok tetep milih punya anak yang > istrinya cantik2 jadi nanti juga saya bisa punya keturunan yang cakep2 > gagah2.
Mas Tawangalun, Isa AS itu kan yo nabi 'njenengan sendiri. Kok dielek- elekne gak payu kawin lsp. Piye toh.... Lha soal para nabi pada jaman dulu ada yang gak kawin, ada yang kawin, ada yang kawin berkali kali, itu semua kan punya alasan dan latar belakangnya masing masing dan tidak bisa "diadili" pakai nilai jaman sekarang, dari tempat dan budaya yang berbeda lagi... Mungkin kita dalam posisi mereka juga melakukan hal yang persis sama dalam menjawab kendala yang ada pada saat itu. Daripada eker-ekeran soal nabi siapa yang lebih "sakti" atau ukrik- ukrik kejelekan nabinya tonggo, lebih baik membicarakan bagaimana memperbaiki keadaan masyarakat sekarang. Bendino kok kabare warta berita TV ora ono sing enak. Nek gak tukaran, balang-balangan watu, kemiskinan, yo gosip gak karuan. Yang nglumpuk disini sawangannya lumayan pinter pinter. Tinimbang tukaran lan sindir-sindiran luwih becik mikiri kemajuan. Bagaimana cara menanggulangi lumpur Sidoarjo itu lho... Tambah lama tanggulnya kok soyo duwur. Kalau ambrol piye nasibe rakyat ... Ayo ganti topik diskusi mikiri menungso wae... Monggo... Ferry Wardiman