Refleksi: Alangkah bagusnya bila rejeki bagi pengemis dilimpahkan setiap hari dan bukan tunggu sampai adanya Ramadan.
Galamedia Ramadan, Rezeki bagi Pengemis DATANGNYA bulan suci Ramadan tidak hanya disambut umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Para pengemis jalanan pun ternyata menyambutnya karena penghasilannya bisa bertambah. Terlebih pada Hari Raya Idulfitri. Hal itu terjadi karena banyak masyarakat yang menyisihkan uangnya untuk diberikan kepada kaum duafa dengan maksud beramal di bulan suci. Hal tersebut dirasakan Kusno (57), salah seorang pengemis. Menurut kakek asal Jawa Tengah ini, bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri membawa berkah buatnya karena bisa meraup untung berlipat-lipat. "Kalau hari-hari biasa paling antara Rp 20.000-Rp 25.000/hari. Kalau bulan Puasa bisa mencapai Rp 50.000," kata Kusno yang biasa mangkal di beberapa perempatan jalan di Jln. Asia Afrika, termasuk di kawasan Masjid Raya Bandung ini. Dijelaskannya, di bulan suci Ramadan memang banyak masyarakat yang memberikan sedekah. Karena itu, sejak subuh sampai lepas salat tarawih, ia sudah berkeliaran di jalanan. "Berangkat dari rumah sekitar pukul 04.00 WIB. Ini dilakukan untuk mengejar orang yang sudah salat subuh berjamaah," ujar lelaki yang mengaku sudah 4 tahun mengadu nasib di Kota Bandung sebagai pengemis. Sementara siang harinya, lanjut Kusno, ia biasa mangkal di beberapa perempatan di sekitar Jln. Ahmad Yani Bandung. Tapi itu tidak berlangsung lama, sekitar pukul 16.00 WIB, ia menuju Alun-alun Bandung untuk mencoba peruntungannya di kawasan Masjid Raya Bandung. "Kalau sore banyak yang ngabuburit di Alun-alun Bandung. Banyak juga masyarakat yang salat di masjid hingga saya memanfaatkannya," ujarnya. Meski saat bulan suci Ramadan penghasilannya bertambah, namun puncaknya biasanya pada Hari Raya Idulfitri. "Wah, kalau Lebaran pendapatan bisa mencapai Rp 100.000. Tempat biasa mangkal pagi hari di masjid-masjid yang mengadakan salat Id, kalau siangan ya memburu ke pemakaman-pemakaman umum," jelasnya. Ketika ditanya apakah ia merasa tersaingi karena pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri banyak pengemis musiman, Kusno mengaku memang berpengaruh, meski tidak besar. "Memang banyak juga yang seperti saya tiba-tiba berdatangan. Tapi itu tidak berpengaruh. Tinggal pintar-pintarnya saja kita menarik perhatian agar orang iba pada kita," paparnya. (remy/"GM")*