PANTI
ASUHAN ‘MEKAR LESTARI’

(Partisipasi
dalam ‘Gerakan Sayang Kehidupan’/’Pro Life Movement’)

 

“Baik
hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan”

 

“Baik hidup atau mati, kita adalah milik
Tuhan”(Rm 14:8), demikian kesaksian atau peringatan Paulus kepada umat di
Roma. Apa yang dikatakan Paulus ini hemat saya juga harus menjadi keyakinan dan
penghayatan bagi siapapun yang menyadari dan menghayati diri sebagai orang
beriman. Kiranya tidak ada orang atau manusia di dunia ini menghendaki
keberadaan dirinya, karena masing-masing dari kita diciptakan oleh Allah  
kerjasama dengan orangtua/bapak-ibu kita yang
saling mengasihi dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan
segenap tubuh. Persetubuhan atau hubungan seks antar suami-isteri, orangtua
kita, laki-laki dan perempuan merupakan perwujudan atau konkretisasi hidup
saling mengasihi dan ada kemungkinan berbuah kasih, yaitu anak manusia, antara
lain kita semua. Janin atau embriyo yang tumbuh dan berkembang dalam rahim
seorang perempuan atau ibu adalah ‘buah kasih’, maka juga sering disebut ‘yang
terkasih’. Bapak-ibu/orangtua kita, suami-isteri menghayati atau melaksankan
perintah Allah: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."(Kej 1:28)

 

Masing-masing dari kita adalah ‘yang terkasih’ dan dapat
hidup, tumbuh dan berkembang seperti apa adanya saat ini hanya karena dan oleh
kasih. “Saudara-saudaraku yang kekasih,
marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap
orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Kita telah mengenal
dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan
barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan
Allah di dalam dia.”(1Yoh 4:7.16). Hidup saling mengasihi berarti ‘lahir dari 
Allah dan mengenal Allah’, Allah
Pencipta, yang terus menerus berkarya menganugerahi pertumbuhan dan
perkembangan pada semua ciptaanNya, antara lain manusia, yang diciptakan sesuai
dengan gambar atau citraNya.

 

Setiap manusia adalah ‘gambar dan citra Allah’, percaya
pada dan mengasihi sesama manusia berarti mengasihi Allah, beriman kuat, teguh
dan mendalam. Rasanya dalam diri anak kecil/bayi yang baru saja dilahirkan,
yang masih suci, kita akan lebih mudah melihat dan mengimani bahwa manusia
adalah ‘gambar atau citra Allah’. Dengan kata lain mengasihi Allah antara lain
mengasihi bayi yang tumbuh berkembang dalam rahim perempuan/ibu dan yang
dilahirkan dalam derita yang dijiwai oleh kasih. Tidak mengasihi bayi atau anak
yang baru saja dilahirkan atau sedang tumbuh berkembang dalam rahim berarti
tidak mengasihi Allah, mengingkari diri dan hidup berasal dari Allah dan
sebagai anugerah Allah. Itulah yang terjadi atau dihayati oleh mereka yang
melakukan aborsi maupun yang berpartisipasi untuk melakukan aborsi. 

 

“Pada kenyataannya
yang terdalam, cintakasih pada hakekatnya ialah anugerah. Cintakasih
suami-isteri, sementara mengantar mereka kepada ‘pengertian’ timbal-balik yang
menjadikan mereka ‘satu daging’, tidak berakhir pada pasangan sendiri, sebab
menjadikan mereka mampu menyambut kurnia yang seagung mungkin: anugerah, yang
menjadikan mereka rekan-rekan kerja Allah, untuk menyalurkan kehidupan kepada
manusia baru. Begitulah pasangan, sementara saling menyerahkan diri, bukan
hanya memberikan diri sendiri, melainkan juga kenyataan anak-anak, yang
merupakan cerminan hidup cintakasih mereka, suatu tanda tetap persatuan
suami-isteri, dan suatu sintese hidup dan tak terceraikan kenyataan mereka
sebagai ayah dan ibu” 

(Paus Yohanes Paulus II: Familiaris Consortio, Anjuran
Apostolik, 22 November 1981 no 14)     

 

Aborsi atau pengguguran kandungan berarti
melawan Allah dan mengingkari kasih.

 

Jumlah aborsi di Indonesia
sungguh mencekam dan memprihatinkan: 2,5 juta per tahun, berarti kurang lebih
7(tujuh) per hari (lihat kutipan dibawah ini). Jumlah ini katanya dua kaliu
lipat dari jumlah aborsi yang terjadi di Amerika Serikat, dan kiranya juga
melebihi jumlah korban perang maupun kecelakaan-kecelakaan serta bencana alam
yang terjadi. Maka tidak mengherankan bahwa kemerosotan moral terjadi hampir di
semua bidang, dalam berbagai jenjang usia, aneka jabatan, fungsi dan kedudukan.


 



2,5 juta aborsi haram dilakukan
setiap tahun di Indonesia 

Monday, 25 February, 2008, 01:53 AM Doha Time 



”JAKARTA: Setidaknya 2,5 juta
aborsi haram dilakukan setiap tahun di Indonesia, meskipun praktek aborsi
dianggap melanggar hukum di negara yang mayoritas Muslim ini, demikian laporan
pemerintah kemaren. Angka ini tidak termasuk aborsi tanpa bantuan medis,
demikian yang dikutip wartawan Uddin dari seorang profesor di Universitas YARSI
di Jakarta, untuk kantor berita Antara. Uddin menyatakan bahwa riset yang
dilakukan di fasilitas2 medis menunjukkan bahwa praktek aborsi haram perlu
diamati secara serius oleh pihak Pemerintah dan masyarakat. Riset yang
dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa 20 sampai 60% aborsi di Indonesia
merupakan aborsi yang sengaja dilakukan dan 50% kasus terjadi di daerah kota,
demikian tambahnya.Di daerah kota, 70% kasus aborsi dilakukan diam2 oleh tenaga
medis, sedangkan di daerah luar kota, 84% kasus dilakukan dukun beranak, kata
Uddin. Kebanyakan para wanita yang melakukan aborsi berusia sekitar 20-29
tahun, katanya. Alasan aborsi antara lain adalah hamil gara2 diperkosa, deteksi
cacat genetik pada janin bayi, dan keadaan sosial ekonomi”. (dari: 
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/)



 

Jika orang
tega membunuh atau menyingkirkan janin atau bayi yang suci dan sangat lemah
tersebut, maka saya yakin bahwa yang bersangkutan setiap kali menghadapi
kesulitan atau tantangan dan hambatan alias apa yang tidak sesuai dengan
keinginan atau selera pribadi, yang bersangkutan dengan mudah marah-marah,
membenci dan memusuhi, bahkan menghabisi. Yang bersangkutan lebih dijiwai atau
dihidupi oleh roh jahat/setan daripada roh baik/Roh Kudus, yang membuahkan
tindakan atau perilaku antara lain:”percabulan,
kecemaran, hawa nafsu,: penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan,
iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya”(Gal 5:19-21)   

 

Gerakan
Sayang Kehidupan/’Pro Life movement’ = partisipasi dalam Penyelenggaraan Ilahi, 
Allah yang mengasihi. 

 

Hidup
sebagai anugerah atau kado dari Allah harus kita syukuri dan kasihi. Dengan
kata lain kita harus hidup dijiwai oleh roh baik/Roh Kudus yang membuahkan
perilaku atau keutamaan-keutamaan “kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23)
. Karena masing-masing dari kita adalah yang terkasih atau kasih, yang
diciptakan, dikandung, dilahirkan dan dibesarkan dalam dan oleh
keutamaan-keutamaan tersebut, maka setiap kali terjadi perjumpaan antar manusia
berarti perjumpaan kasih, sehingga otomatis saling mengasihi, apalagi manusia
yang masih suci murni seperi bayi yang baru saja dilahirkan atau masih tumbuh
berkembang dalam rahim ibu/perempuan. 

 

Yayasan
Rumpun Lestari yang menaungi atau menjadi pelindung ‘Panti Asuhan Mekar
Lestari’ merupakan bagian kecil dari Gerakan Sayang Kehidupan. Sesuai dengan
‘nama’ yang dikenakannya, yaitu ‘lestari’ yang antara lain berarti abadi, maka
Yayasan dan Panti Asuhan memiliki visi-misi untuk menjadi ‘rumpun atau rumah
hidup (abadi) yang terus mekar atau tumbuh berkembang. Secara phisik kiranya
yayasan dan panti asuhan lahir dari kerinduan dan harapan untuk mengabadikan
dan menumbuh-kembangkan hidup sebagai anugerah Tuhan, mulai apa adanya dan saat
ini telah memiliki gedung dan sarana-prasarana layak berkat atau karena kasih
dari mereka yang tergerak untuk berpartisipasi mengabadikan hidup yang
dianugerahkan oleh Tuhan. 

 

“Ia, yang memulai
pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya
pada hari Kristus Yesus.”(Fil 1:6). Seruan Paulus kepada umat di Filipi ini
kiranya layak dikenakan dan dihayati oleh para pengurus, pengelola maupun
pemerhati Gerakan Sayang Kehidupan, antara lain Yayasan Rumpun Lestari dan
Panti Asuhan Mekar Lestari. Percayalah bahwa Tuhan yang telah memulai karya
dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini akan membekali atau menganugerahi  apa 
dibutuhkan oleh anak-anak atau bayi yang
diserahkan kepada kita, yayasan atau panti asuhan. Percayalah bahwa di dunia
ini, di kota metropolitan Jakarta
ini lebih banyak orang baik daripada orang jahat, lebih banyak orang yang
dijiwai oleh Roh Kudus daripada setan. 

 

Sapaan atau seruan Paulus kepada umat di Filipi tersebut
kiranya juga dikenakan bagi siapapun yang mengakui diri sebagai orang beriman.
Sadari dan hayati bahwa aneka macam apa yang baik dalam diri kita maupun kita
miliki dan kuasai merupakan karya atau anugerah Tuhan. Perkembangan dan
pertumbuhan pribadi kita merupakan karya Tuhan, dan Ia akan terus menerus
berkarya dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini sampai kita mati atau 
dipanggil
Tuhan. Anugerah Tuhan bagi kita, entah hidup, kekayaan, ketrampilan,
kecerdasan, ketampanan atau kecantikan, pangkat, kedudukan atau jabatan 
dst.,dianugerahkan kepada kita agar kita semakin
manusia dan mempersembahkan diri kepada Yang Ilahi. “Manusia diciptakan untuk 
memuji, menghormati serta mengabdi Allah Tuhan
kita, dan dengan itu menyelamatkan 
jiwanya. Ciptaan lain di atas permukaan bumi diciptakan bagi manusia
untuk menolongnya dalam mengejar tujuan ia diciptakan” (St.Ignatius Loyola,
LR no 23)

 

Marilah pujian, hormat dan pengabdian
atau pelayanan kita kepada Tuhan kita wujudkan atau konkretkan dalam pujian,
hormat dan pengabdian atau pelayanan pada sesama manusia, lebih-lebih pada
anak-anak. "Barangsiapa
menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut
Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu
sekalian, dialah yang terbesar."(Luk 9:48). Marilah kita sambut
anak-anak, antara lain anak atau bayi yang dititipkan, diasuh dan dilayani oleh
Panti Asuhan Mekar Lestari, yang kecil ini. Karena anak-anak atau bayi , ‘yang 
terkecil di antara kamu sekalian,
dialah yang terbesar’, maka selayaknya kita sambut anak-anak dan bayi-bayi
sebagaimana kita menyambut orang penting, terkenal atau terbesar dalam hidup
bersama di masyarakat, bangsa atau Negara. Kita kasihi mereka dengan segenap
hati, segenap jiwa, segenap akal budi, segenap tubuh/harta benda/uang alias
dengan kasih sepenuhnya. Hidup mengasihi harus berani ‘boros waktu dan 
tenaga/harta benda/uang’ bagi yang dikasihi. Boroskan
waktu dan tenaga atau harta benda/uang bagi anak-anak, dan jangan lupa pada
anak-anak yang kurang kasih sayang ataupun perhatian seperti mereka yang miskin
dan berkekurangan atau yang tinggal dan dititipkan untuk sementara di panti
asuhan, antara lain ‘Panti Asuhan Mekar Lestari’ .   

 

Jakarta, 31
Juli 2008

Ign.Sumarya SJ /Pembina dan Moderator Yayasan Rumpun
Lestari

(catatan di atas
disampaikan dalam rangka acara “Charity Day”, Sabtu, 2 Juli 2008

 

 

 

 

Catatan:

Data  bayi dan anak
yang berada dan pernah diasuh di Panti Asuhan Mekarlestari:

-        
80 anak telah berhasil kembali ke orangtua/keluarganya

-        
80 anak saat ini masih dalam asuhan Panti Asuhan dengan
rincian:

1)      40
anak berusia 3 hari s/d  1 tahun  

2)      20
anak berusia 2 s/d 3 tahun

3)      20
anak berusia 4 s/d 5 tahun

( 10 anak yatim piatu, 20 anak
masih dikunjungi oleh ibu kandungnya, 50 anak masih belum terlacak keluarganya)

 

Alamat Panti Asuhan Mekarlestari:

Commercial III Blok B1 no 1-1A

Bumi Serpong Damai, Tangerang 15330

Tilp 021 5315 3088 , Fax 021 5315
3089

 

Partiipasi kasih anda dapat
disalurkan melalui:

Biaya operasional: Yayasan Rumpun
Lestari

                                BCA Cab Kebayoran Lama

                                Acc 248 300
5008

Biaya pendidikan:  Yayasan Rumpun Lestari  

                                BCA Cab Kebayoran Lama 

                                Acc 248 301
5003           

 




      
___________________________________________________________________________
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

Kirim email ke