Tipologi - Tokoh #2. Habel Kejadian 4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
Setelah Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, Allah memberikan janji bahwa akan ada seorang yang lahir dari keturunan perempuan, yang mematahkan belenggu dosa manusia. Allah juga mengajarkan caranya dengan menghilangkan nyawa seekor binatang dan memberikan kulitnya yang masih berlumuran darah untuk menutupi ketelanjangan mereka. Ini adalah ajaran Allah tentang penebusan dosa. Adam dan Hawa mengajarkan hal itu kepada anak-anak mereka, Kain dan Habel. Habel melakukan apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Ia taat akan ajaran Allah dan persembahannya diterima oleh Allah. Allah membenarkan perbuatan Habel. Ketaatan menimbulkan pembenaran. Yohanes 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Yesus datang dari Sorga ke dunia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh Bapa. Yesus adalah Firman Allah, bagian dari Allah sendiri. Ia mentaati kehendak Bapa, yaitu menjelma menjadi manusia di bumi, mengajarkan kebenaran dan paling utama untuk menjadi penebus bagi dosa umat manusia. Matius 20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Habel taat kepada Allah, dan apa yang selanjutnya ia dapatkan? Kain, kakaknya, kesal karena persembahannya tidak diterima oleh Allah, sehingga timbul dendam kepada adiknya dan kemudian membunuh Habel. Habel, yang melakukan perbuatan benar, namun mendapat celaka. Sama halnya dengan apa yang dialami Yesus. Ia datang ke dunia, melakukan apa yang dikehendaki Bapa, mengajarkan dan melakukan perbuatan kebenaran, tetapi malah ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, oleh orang-orang yang iri dan dengki kepadaNya. Sama-sama taat, sama-sama dibenarkan, dan sama-sama dibunuh. namun ada perbedaan yang sangat mencolok disini. Ketika Habel mati, darahnya tercurah ke tanah dan meneriakkan 'keadilan' kepada Allah. Kejadian 4: 9 Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" 10 Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Sedangkan Darah Yesus yang tercurah dari atas kayu salib tidak meminta keadilan bagi para pembunuhNya, melainkan pengampunan. Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Keadilan menuntut agar manusia dijatuhi hukuman, sedangkan prngampunan merelakan hukuman itu diterima pada dirinya supaya manusia lain bebas dari hukuman. Pengampunan tidak menuntut, seperti halnya keadilan. Darah Yesus mengampuni dosa manusia jauh lebih kuat dari kesaksian darah habel. Karena Yesus adalah Firman Allah, Mesias yang dijanjikan Allah, sedangkan Habel adalah manusia keturunan Adam yang turut dibuang ke dunia karena telah kehilangan kemuliaan Allah. Itulah sebabnya penulis ibrani menyatakan: Ibrani 12:24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. Tuhan Yesus memberkati