Refleksi: Mungkin kalau rejeki  bin berkat perbaikan hidup dijamin akan 
dilimpahkan dengan pemilu maka pasti diingat  oleh masyoritas yang dimiskinkan 
dan dibodohkan. Tetapi kalau dianggap bahwa berkat perubahan mendasar membawa 
perbaikan hidup tak kunjung dilimpahkan, maka  tentu saja tidak perlu diingat  
sebab sebab  antara tidak ingat dan lupa, tidak ada bedanya.

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=350534

Sabtu, 25 Okt 2008,



Mayoritas Publik Tak Tahu Pemilu 2009

JAKARTA - Sosialisasi Pemilu 2009 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 
belum sepenuhnya efektif. Hasil survei KPU bersama Pooling Centre menunjukkan 
hanya 12 persen masyarakat yang tahu bahwa Pemilu 2009 akan dilaksanakan pada 
April 2009.

Survei itu dilakukan terhadap 2.500 responden yang sudah memiliki hak pilih di 
25 provinsi. Anggota KPU Bidang Sosialisasi Pemilu Endang Sulastri menjelaskan, 
selain temuan tersebut, 61 persen responden menyatakan tidak tahu kapan 
pelaksanaan Pemilu 2009. "Ini merupakan pekerjaan besar bagi kami," ujar Endang 
kepada wartawan di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, kemarin (24/10).

Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen masyarakat 
masih kekurangan informasi tentang semua hal terkait pemilu. Mulai informasi 
tentang kandidat, tempat pemilihan, parpol, daerah pemilihan, hingga cara 
menandai yang baru. Mayoritas responden ternyata masih belum paham atau 
membutuhkan tambahan informasi. Hanya 15 persen responden yang menyatakan 
sangat tahu.

Dengan data tersebut, Endang mengakui, kebutuhan masyarakat atas informasi 
pemilu ternyata masih cukup besar. Selain itu, dengan data survei tersebut, 
setidaknya, KPU memiliki gambaran celah-celah sosialisasi mana yang wajib 
diperbaiki KPU. "Kami tetap mengacu pada strategi besar kami untuk melakukan 
sosialisasi. Namun, fokus kami lebih strategis saat ini," katanya.

Secara terpisah, peneliti senior Centre for Electoral Reform Refli Harun 
menyatakan, hasil survei yang dilakukan KPU itu tidak berpengaruh secara 
signifikan. Jika pada saat ini sebagian besar pemilih masih belum tahu 
pelaksanaan pemilu, hal tersebut akan teratasi pada awal 2009 mendatang. 
"Dengan pemberitaan media pun, lama-lama publik akan tahu bahwa Pemilu 2009 
adalah tanggal 9 April," terang Refli.

Menurut dia, seharusnya survei yang dilakukan KPU itu lebih menyentuh kepada 
kepentingan publik. Dalam hal ini, KPU bisa menanyakan kepada responden apakah 
dirinya sudah terdaftar sebagai pemilih. Hal itu bisa menjadi gambaran terhadap 
kualitas data pemilih yang dimiliki KPU. "Pertanyaan itu jauh lebih mengena 
kepada pemilih, namun pada akhirnya tidak ditanyakan," sindir Refli. (bay

Kirim email ke