RASANYA koq tidak masuk akal pernyataan Hatta di bawah ini. "Ini ditambah dengan kuatnya keinginan banyak warga Timur Tengah untuk menyimpan uang mereka di bank syariah Indonesia," tuturnya.
Di Timur Tengah selain bank2 lokal dari permulaan melakukan Syariah banking juga praktis semua bank komersial (kafir) memberikan pilihan kpd nasabah untuk bertransaksi secara Syariah. Bgmn tidak, karena bank2 komersial ini tidak PERLU membayar bunga kpd nasbah2 yg bodoh yg justru menolak interest! Gabriela Rantau --- In zamanku@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Refleksi: Seandainya semua bank yang ada di NKRI dijadikan bank Syariah, apakah dengan begitu NKRI selamat dari kemiskinan? > > http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=39175 > > > Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Bank Syariah > Sabtu, 25 Oktober 2008 , 17:56:00 > BANDUNG, (PRLM).-Indonesia berpotensi menjadi pusat pasar bank syariah di Asia, bahkan dunia. "Pemerintah akan mendorong terwujudnya cita-cita tersebut dengan menyiapkan perangkat hukum, serta mempermudah perizinan," kata. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) M. Hatta Rajasa, ditemui seusai berbicara dalam Silaturahmi Kerja Wilayah ICMI Orwil Jabar di Jln. Cikutra No.276 D Bandung, Sabtu (25/10). > > Hatta mengatakan, tren peredaran uang di perbankan syariah meningkat tajam setiap tahun. Indikasi lain perkembangan pesat perbankan syariah adalah, meningkatnya permintaan izin untuk membuka bank syariah. "Ini ditambah dengan kuatnya keinginan banyak warga Timur Tengah untuk menyimpan uang mereka di bank syariah Indonesia," tuturnya. > > Hatta kembali mengimbau masyarakat agar jangan panik menghadapi krisis keuangan global saat ini. Menurut dia, pemerintah sudah melindungi uang masyarakat di perbankan dengan mengeluarkan 3 Perpu sekaligus, dan memberikan jaminan hingga Rp 2 miliar. > > "Modal fisik kita dalam menghadapi fenomena global di antaranya adalah cadangan devisa negara yang mencapai $ 60 miliar, terbesar sepanjang sejarah," ungkapnya. Selain itu, rasio utang PDB Indonesia tahun ini merupakan yang terendah di Asia, yaitu 33%, dengan Pendapatan Domestik Bruto (GDP) sebesar $ 837,8 miliar, menempati ranking 16 dunia. Ini ditambah dengan kemajuan pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat, serta kekayaan alam dan semangat sosial rakyatnya, merupakan modal yang sangat menjanjikan..(CA-180/A-122)*** >