Patriot itu artinya membela negara, jelasnya bisa anda bandingkan arti
atau definisinya yang diuraikan oleh wikipedia dibawah ini.
http://en.wikipedia.org/wiki/Patriotism


> "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Patriotisme Amrozy Cs. Salah Tujuan     
> Keberanian terpidana mati bom Bali I Amrozy,
> Imam Samudra, dan Muklas dalam meledakkan
> bom dinilai bukan sikap patriostisme sesungguhnya.
> Sikap patriotisme adalah pengabdian seseorang
> sampai titik darah penghabisan, baik untuk agama,
> kepada negara, maupun kepada keluarga dengan
> tujuan mulia, memiliki kontribusi positif dan
> bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.
> 

Merujuk kepada artinya dalam wikipedia, maka Amrozy cs bukan patriot,
bukan pahlawan, karena sama sekali bukan membela negara bahkan merusak
nama negara didunia Internasional.  Apalagi, mereka bertiga malah
dihukum mati oleh negara.  Artinya, kalo patriot bukan dibunuh oleh
negara yang dibelanya, harusnya dibunuh musuh negaranya.

Jadi Amrozy itu sama sekali bukan patriot tetapi lawan kata dari
patriot yaitu PENGKHIANAT.

Hanya pengkhianat yang dihukum mati oleh negaranya bukan Patriot. 
Karena kata "Pengkhianat" adalah lawan kata "Patriot".

Rujukan wikipedia ini juga menjelaskan bahwa sepanjang abad ke 18,
pemahaman "Patriotisme" dikaitkan dengan pengabdian seseorang kepada
nilai2 kemanusiaan, artinya membela kehidupan manusia bukan
menghentikan kehidupan manusia.

Dalam kaitan dengan kemanusiaan, ternyata Amrozy cs juga tidak sama
sekali mengabdi kepada kemanusiaan melainkan justru menghancurkan
nilai2 kemanusiaan dimana lebih dari 200 orang yang jadi korban tanpa
pilih bulu untuk dibunuhnya, untuk dihentikan menjadi manusia, untuk
dihentikan umurnya, kesemuanya ini dilakukannya dengan cara2 diluar
perikemanusiaan sama sekali karena manusia2 yang dikorbankannya itu
sama sekali tidak merasa memusuhi Amrozy, sama sekali tidak merasa
mempunyai kesalahan kepada Amrozy, dan mereka kesemuanya mati tanpa
diberi kesempatan untuk bertanya kenapa mereka harus mati.

Padahal, Amrozy cs dihukum mati dengan cara2 yang penuh
perikemanusiaan yang antara lain dia diberi tahu kenapa dihukum mati,
dia juga diberi kesempatan untuk mempersiapkan kematiannya, dia
mendapat kesempatan untuk mengucapkan selamat jalan kepada
keluarganya, kepada famili2nya, kepada sahabat2nya, dan juga kepada
Abu Bakar Basyir guru agamanya yang konon mengajarkan cara2 khianat
ini.  Bahkan, Amrozy cs diberi kesempatan untuk menyatakan pengakuan
bersalah tapi dia justru menyatakan dirinya tidak bersalah, dia juga
diberi kesempatan untuk menyatakan penyesalan tapi dia justru tidak
menyesal dan mengancam kalo nantinya lepas dia akan mengulangi
perbuatannya dengan lebih dahsyat.  Dia juga diberi kesempatan untuk
menyatakan pernyataan maaf-nya kepada korban2 kejahatannya, tetapi dia
tidak mau meminta maaf bahkan bersyukur atas jatuhnya korban2 yang
begitu banyak.

Akhirnya, Amrozy cs selain menghina jaksa dan hakimnya, juga menghina
korban2nya, juga menghina negara dan presidennya, menolak kesempatan
memohon grasi atas namanya tetapi menitip pesan kepada orang tuanya
untuk memintakan grasi kepada presiden yang telah dihinanya agar
membatalkan hukuman matinya ini karena sebenarnya dia sama sekali
belum bersedia untuk mati, dia menolak untuk mati.

Dalam surat lainnya, dia juga menyatakan dirinya sebagai syuhada,
padahal syuhada itu matinya harus berperang bukan mati melalui hukuman
mati yang penuh perikemanusiaan seperti yang dialami Amrozy.  Juga per
definisinya, syuhada itu bukan memerangi turis yang diantaranya juga
banyak umat sesama Islam.

YANG PALING SALAH ADALAH PARA PENDUKUNGNYA YANG MENGANGGAP BAHWA
AMROZY CS SEBAGAI ORANG YANG BERANI, PADAHAL SEBALIKNYA, SAMA SEKALI
TIDAK PUNYA KEBERANIAN, DIA MENIPU DENGAN MEMPERALAT GEMBEL IDIOT
UNTUK MEMBOMB CAFFE DI BALI, SEHINGGA AMORZY CS TIDAK MATI, TAPI YANG
MATI ITU JUSTRU GEMBEL IDIOT YANG TIDAK TAHU KALO DIA DIKORBANKAN
DENGAN BOMB YANG DIBUAT OLEH AMROZY CS.

Lalu setelah berhasil membunuh mereka semuanya, Amrozy cs melarikan
diri, mereka yakin tidak tertangkap, IQ mereka sangat rendahnya tidak
mengetahui bahwa ada teknologi kepolisian yang sanggup membaca nomor
chasis mobil yang sudah dihapus dengan gurinda sehingga terbukti bahwa
mobil Colt Mitsubishi yang digunakannya itu miliknya yang dibelinya
dari seorang kawannya dimana setelah membeli surat2 mobil itu tidak
dibalik nama sehingga polisi bisa salah tangkap.  Namun bekas pemilik
mobil itu memberitahukan bahwa mobil tsb telah dibeli oleh temannya
yaitu Amrozy cs.  Akhirnya Amrozy cs berhasil ditangkap setelah
berusaha lari keluar jawa.

Namun di Pengadilanpun Amrozy menyangkal kalo dia pemilik mobil tsb,
tapi akhirnya tetangga2nya bersaksi bahwa mobil itu memang milik
Amrozy yang baru dibelinya, celakanya, adik bungsunya juga mengakui
bahwa mobil tsb baru saja dibeli Amrozy.  Padahal, katanya Islam tidak
boleh berbohong, tapi Amrozy ternyata bersumpah bohong dimuka
pengadilan atas nama Allah dan Muhammad nabinya secara Agama Islam
agamanya.

Jadi kalo kesemua kenyataan2 ini kita satukan, maka Amrozy cs sama
sekali bukan pemberani tapi pengecut, bukan pembela Allah karena dia
bersumpah bohong menipu Allah, bukan patriot tapi pengkhianat, bukan
syuhada melainkan murtad, bukan juga membela agama karena dia membunuh
umat seagama dengannya ber-sama2 umat yang tidak seagama dengan
dirinya.  Juga kenyataannya, Amrozy cs tidak berani menghadapi hukum
mati, secara cengeng dia menangis dan mengirim surat kepada orang
tuanya untuk meminta grasi agar dibatalkan eksekusi hukuman matinya
oleh presiden yang telah dihinanya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Kirim email ke